Selamat Hari Ayah Nasional

by - Kamis, November 12, 2015

Hari ini saya baru tau kalau hari ayah nasional, seharian penuh semua akun media sosial milik saya banjir ucapan selamat hari ayah. Awalnya saya nggak berniat untuk ikut mengucapkan selamat hari ayah maklum beberapa hari ini saya sedikit sibuk dengan pekerjaan. Ternyata memang nggak semudah itu ya untuk tetap bisa konsisten menulis di blog pribadi sambil terus bekerja dengan benar.

Tadi pagi ketika membuka BBM sudah ramai sekali ucapan maupun gambar selamat hari ayah, sambil membaca status teman - teman di BBM saya sambil tersenyum. Namun, tiba - tiba senyuman saya itu mendadak hilang dan berganti prihatin saat membaca status salah seorang teman yang mengucapakan selamat hari ayah kepada almarhum ayahnya yang baru meninggal dunia beberapa hari yang lalu.

Langsung saja pikiran saya menerawang jauh, bagaimana ya perasaan teman saya saat itu ketika semua orang bersamaan mengucapkan selamat hari ayah ?, sedih sudah pasti. Padahal hampir saja saya juga akan mengucapkan selamat hari ayah dalam status BBM milik saya, kan kalau jadi blogger harus aktif di semua media sosial, *eh :D. Bukan karena itu juga, tapi ya karena saya bahagia dan bersyukur sekali masih diamanahkan sosok seorang ayah super baik.

Lalu, saya pun membatalkan niat saya untuk membuat ucapan di dalam status BBM saya hanya tidak mau saja menambah sedih perasaan teman saya itu. Tapi bukannya hidup itu perjuangan ya ? untuk tetap terus berdiri tegar walau bagaimana pun keadaannya. Ya saya berharap dan berdoa semoga teman - teman yang sudah tidak bisa lagi merasakan kehadiran sosok ayah diberi kekuatan untuk menjalaninya.

Sebelumnya maafkan saya kalau tulisan saya kali ini mungkin akan sedikit membuat perasaan teman - teman yang sudah kehilangan ayah menjadi tidak nyaman. Jangan pernah bersedih ya, bagaimana juga ayah kita selalu dihati walau terpisah jarak, ruang dan waktu. Namun kebersamaan dan kenangan bersama ayah tidak akan pernah bisa terlupakan.

Baiklah, saya akan mulai bercerita. Menjadi anak tunggal merupakan takdir yang telah dipilihkan oleh Tuhan untuk saya. Sejak kecil saya penuh sekali dengan cinta dan kasih sayang dari kedua orang tua saya, terutama dari ayah saya, saya memanggil beliau dengan panggilan bapak. Bagi saya bapak merupakan sosok yang sangat baik walaupun saya sadar bahwa tetap saja bapak bukalah orang yang sempurna.





Bapak sangat menyayangi saya, cinta beliau kepada saya begitu teramat besar meski bapak tidak pandai menunjukkan rasa sayang dan cintanya itu. Namun saya bisa rasakan itu mulai sejak mata saya terbuka hingga kembali terlelap, cinta bapak menemani setiap langkah saya. Kata orang anak perempuan itu cenderung lebih dekat dengan ayahnya, itu yang memang saya rasakan.

Selama 23 tahun bapak tidak pernah sekalipun memarahi saya, beliau selalu mempunyai cara yang halus untuk menegur saya atau menunjukkan rasa tidak sukanya ketika saya berbuat salah. Bapak pernah bilang kepada saya, Jadi orang itu jangan yang ditakuti tapi disegani kalau ditakuti mungkin di hadapan kita akan takut tapi belum tentu dibelakang kita. Kalau disegani jelas berbeda mau dihapan atau dibelakang kita mereka akan tetap segan.

Selain itu bapak merupakan sosok yang sangat baik dan humoris bahkan sedikit konyol. Di usia beliau yang lebih dari separuh abad ini beliau terkadang tidak malu untuk melakukan atraksi joget ketika saya sedang sedih. Bapak selalu tau waktu dimana saya ingin bicara atau saya sedang malas untuk bicara. Setiap sore atau malam hari bapak selalu mempunyai waktu untuk mengobrol dengan saya, tentang banyak hal.

Dari dulu sampai sekarang entah kenapa bapak selalu memiliki jawaban dari semua pertanyaan saya dan dari semua kekhawatiran yang saya rasakan. Bapak juga pernah bilang seperti ini kepada saya, "Bapak memang sudah tua tapi bapak pernah muda sedangkan kamu masih muda tapi belum pernah tua". Bapak tau banyak hal, meskipun terkadang bapak menjawab pertanyaan saya dengan pertanyaan juga.

Bapak juga bukan sosok orang tua kaku dan gengsi, bapak itu lembut, suka tertawa dan selalu punya banyak waktu untuk mendengarkan saya bercerita tentang apa saja. Semua saudara sepupu saya juga menganggap bapak saya seperti bapak sendiri, ada apa - apa semuanya ke bapak. Bapak juga sudah menganggap keponakannya seperti anak sendiri, memanggil beliau pun mereka juga dengan panggilan yang sama seperti saya yakni, Bapak !. :)

Sampai - sampai saya pernah dulu berucap kalau besok - besok punya suami saya ingin yang seperti bapak dan entah kenapa saat ini saya sedang menjalani hubungan serius bersama pasangan saya yang hampir mirip dengan bapak. Ya, bapak memang sosok idola dimata saya, setiap pagi tidak pernah lupa saya bersyukur kepada Tuhan karena masih dipercaya menjaga kedua orang tua yang paling baik sedunia ini. :)
Selamat Hari Ayah ya, Pak :) dari semua anak - anakmu, sehat dan bahagia selalu ya.



You May Also Like

0 komentar

Jangan lupa berkomentar ya, tinggalkan alamat blognya biar bisa balik berkunjung.

Terima Kasih.