Cerita Ramadhan | Rangkaian Safari Ramadhan dan Sebuah Pesan Kapolda Jawa Timur Untuk Madura

by - Jumat, Juni 24, 2016

Kegiatan buka puasa bersama atau yang akrab disebut buber ini adalah kegiatan wajib yang selalu ada saat bulan Ramadhan. Bahkan tidak jarang kegiatan wajib  ini menjadi ajang reunian, juga bertemu orang baru maupun instansi. Memasuki hari-hari terakhir di bulan Ramadhan tahun ini, kalau diingat-ingat saya baru satu kali mengikuti acara buka puasa bersama. Nah, sore kemarin saya bersama sembilan teman dari Netizen Madura mengikuti kegiatan buka puasa bersama Bapak Kapolda Jawa Timur beserta keempat Bapak Kapolres seMadura. Ini adalah kali kedua saya mengikuti kegiatan bersama instansi kepolisian Jawa Timur dan Kapolres seMadura. Sebelumnya sudah pernah diadakan acara kumpul Netizen Jawa Timur bersama Bapak Kapolda.

Acara buka puasa bersama ini merupakan bagian dari serangkaian kegiatan Safari Ramadhan bapak Drs Anton Setiadji S.H, M.H selaku Kapolda Jawa Timur. Jum’at sore kemarin kami perwakilan dari Netizen Madura sengaja datang lebih awal ke kantor Kapolres Bangkalan tempat berbuka puasa bersama diadakan. Kegiatan ini memang sudah direncanakan sejak beberapa waktu yang lalu tepatnya saat kami datang berkunjung dan silaturahmi dengan bapak Kapolres Bangkalan yang baru. Selalu ada cerita dan kehebohan sendiri setiap kali berkumpul bersama pejabat negara seperti mereka.


Buka Puasa Bersama di Mapolres Bangkalan


Pertama saya pikir acara buka puasa bersama Bapak Kapolda dan Kapolres saja, tapi ternyata saya salah saat tiba di tempat acara kami disambut dengan panggung dan tenda besar bernuasa putih biru. Ternyata ada sekitar ratusan tamu yang sudah datang mereka semua dari kalangan yang berbeda. Mulai dari Bupati Bangkalan, Forpimda, Tokoh Agama, anak yatim dan teman-teman media di Bangkalan juga turut hadir dalam acara kemarin sore itu.

Semua menyatu menjadi satu dan berkumpul bersama menikmati hiburan musik tradisional Terbang dengan bersenandung dalam bahasa Arab. Penjagaan keamanan disekitar kantor Polres Bangkalan menjadi semakin diperketat, wajar saja karena hari itu akan kedatangan Bapak Kapolda dan Kapolres dari luar Bangkalan. Tidak sembarangan orang bisa masuk karena hanya para undangan saja yang diizinkan masuk ke dalam tempat acara buka puasa bersama.


Meskipun pejagaan keamanan cukup ketat tidak mengurangi sedikitpun kemeriahan acara buka puasa bersama kemarin sore. Semua undangan yang hadir nampak bersemangat dan antusias, terlebih ketika rombongan Bapak Kapolda Jawa Timur datang. Bapak Kapolda bersama ibu disambut dengan pemberian bunga oleh dua polisi kecil. Rupanya sambutan tersebut berhasil menarik perhatian Bapak Kapolda, saat disambut oleh dua polisi kecil beliau langsung menyapa mereka.

Teman-teman Netizen Madura, teman-teman media, Humas Polres Bangkalan dan semua anggota Polres Bangkalan ikut dalam sesi penyambutan yang sederhana itu. Setelah acara sambutan selesai Bapak Kapolda dan ibu beserta rombongan langsung menuju tempat acara. Di dalam sana puluhan anak yatim, tokoh agama dan undangan lainnya begitu antusias saat pertama kali bisa bertatap muka langsung dengan Bapak Kapolda.

Ditambah lagi dua pembawa acara yang berhasil membuat emosi para undangan semakin antusias dan bergetar saat bertemu dengan Bapak Kapolda. Hal itu bisa saya lihat langsung ketika mendengar suara gemuruh yang berasal dari tamu undangan menyambut kehadiran salah satu orang terpenting di Jawa Timur tersebut. Bagi masyarakat biasa dan para anak yatim menjadi suatu kehormatan sendiri bisa diundang dan bertemu dengan Bapak Kapolda. Jika sebelumnya mereka hanya bisa melihat dari kejauhan atau media cetak maupun media elektronik saja.

Baca Juga : Along Polong Netizen Jawa Timur Bersama Polda Jawa Timur


Sambutan Lucu Bapak Kapolda Jawa Timur


Pernahkan teman-teman bayangkan sebelumnya pada suatu acara yang cukup formal terdapat sambutan yang bisa membuat semua undangan tertawa?. Kemarin sore saat memberikan sambutan Bapak Kapolda berhasil mencuri banyak perhatian undangan. Ada beberapa kali para undangan tertawa saat mendengar sambutan ringan dan lucu dari Bapak Kapolda.

Bapak Kapolda kami sepertinya paham betul bagaimana cara untuk bisa dekat dengan masyarakat. Para undangan yang sudah menunggu daritadi kembali bersemangat, kebetulan Kapolda Jawa Timur untuk periode sekarang masih keturunan Madura. Hal itu yang dijadikan beliau untuk bisa lebih dekat dengan para tamu undangan yang notabenenya adalah Orang Madura.

Selain sambutan dari Bapak Kapolda, Kapolres Bangkalan juga memberikan smabutan kepada semua para tamu undangan. Dalam sambutannya Kapolres Bangkalan menjelaskan tentang upaya-upaya yang dilakukan dalam menekan tingginya angka kriminalitas 3C (Curat, curas dan curanmor), antara lain program suar biru yakni mewajibkan mobil patroli keluar malam hari ke tempat-tempat rawan dengan lampu rotator yang menyala biru.


Sekitar 30 menit memberikan sambutan terdengar suara adzan berkumandang dan itu artinya waktu berbuka puasa sudah tiba. Para tamu undangan kemudian dipersilahkan menuju tenda sebelah untuk mengambil minuman pembuka. Ada satu kejadian yang membuat saya heran dan kaget, meskipun tenda tempat makanan para tamu undangan dibedakan dengan tenda makanan Bapak Kapolda namun anak-anak yatim yang diundang juga dipersilahkan untuk bisa mengambil minuman pembuka sendiri, tidak ada yang dibeda-bedakan.

Wajah sumringah para anak yatim dan tamu undangan yang berebut minuman pembuka menjadi moment tersendiri yang sayang untuk tidak diabadikan. Dengan sangat sigap teman-teman Humas Polres Bangkalan dan Humas Polda Jawa Timur mengabadikan setiap moment dalam jepretan kamera mereka. Setelah selesai menikmati minuman pembuka dilanjut dengan sholat Maghrib bersama di Masjid Polres Bangkalan.

Semua berkumpul bersama dalam satu atap masjid dan beribadah bersama dengan penuh kekhusyukan, sungguh dalam acara buka puasa bersama kemarin sore saya sangat menikmati. Meskipun kami berbuka puasa bersama pejabat negara namun tidak ada batasan yang terlalu, Ibu Kapolda pun mecoba untuk bisa dekat dengan semua undangan. Seperti yang selalu saya yakini bahwa kita semua ini sama dihadapan Allah, yang membuat kita berbeda adalah tingkat keimanan masing-masing orang.

Ibadah sholat Maghrib pun usai dan dilanjut dengan berbuka puasa bersama, hidangan makanan yang disajikan secara prasmanan yang sudah disediakan langsung diserbu oleh semua undangan. Secara bergantian mereka mengambil makanan berbuka puasa, tidak lupa juga anak-anak yatim yang begitu bahagia karena bisa makan enak dan gratis lagi, hehehe. Sampai saya melihat kejadian lucu, ada seorang anak yatim yang langsung duduk lesehan dibawah seteah berhasil mengambil makanan. Sepertinya dia sudah tidak sabar untuk bisa menyantap makanan lezat yang jarang-jarang bisa dia nikmati pada hari-hari biasa.


Ah, saya selalu tersentuh setiap kali bisa berbuka puasa bersama para anak yatim ditambah lagi dengan kehadiran pejabat negara yang semua berkumpul bersama. Sambil menikmati makanan, mereka semua saling menyapa dan mengobrol satu sama lain, indahnya silaturahmi. Tidak terasa adzan Isya’ pun berkumandang Bapak Kapolda dan semua orang yang berada dalam acara tersebut bersiap untuk sholat Isya’ berjama’ah kemudian dilanjut sholat Tarawih.

Saya semakin kaget saja, saya pikir setelah selesai berbuka puasa bersama maka otomatis acara kemarin akan selesai tapi ternyata tidak. Kembali lagi kami semua tertunduk khusyuk menikmati ibadah di hari-hari terakhir bulan Ramadhan ini. Tidak ada alasan yang jauh lebih penting selain menghidupkan malam-malam kita untuk bisa fokus beribadah di sepuluh malam terakhir, bukan?.

Bapak Kapolda Jawa Timur yang Begitu Menyenangkan


Barulah setelah selesai melaksanakan ibadah sholat Isya’ dan sholat Tarawih berjama’ah para tamu undangan dipersilahkan untuk pulang ke rumah masing-masing. Saya yakin acara buka puasa bersama kemarin memiliki kenangan sendiri bagi mereka semua tidak terkecuali dengan saya sendiri. Terutama para anak-anak yatim yang bisa pulang dengan bingkisan kue dan “angpao” yang mereka dapatkan kemarin.

Untuk teman-teman Netizen Madura, Bapak Kapolda mengajak kami untuk berkumpul di ruang tamu kantor Polres Bangkalan. Kembali lagi para Netizen Madura bisa lebih dekat dengan Bapak Kapolda, ada banyak topik yang kami bicarakan bersama. Namun ada dua topik utama yang kami bahas secara santai kemarin malam yakni tentang ramainya mercon dan rencana pengembangan wisata di Pulau Madura. Meskipun topik yang kami bahas cukup serius namun Bapak Kapolda lagi-lagi mampu mengocok perut kami dengan guyonan khas beliau.

Bersama bapak-bapak Kapolres seMadura, kami duduk bersama mendengarkan penjelasan dan pesan dari Bapak Kapolda. Maraknya mercon yang dijual bebas saat bulan Ramadhan di Madura menjadi salah satu perhatian khusus dari kepolisian setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan mercon memang berbahaya, jika teman-teman pernah berkunjung ke Madura saat bulan Ramadhan maka kalian tidak akan lagi heran dengan suara mercon yang hampir mirip bom itu.


Bahkan meledakkan mercon di jalan-jalan kota menjadi suatu kebiasaan saat sholat Idhul Fitri selesai dilaksanakan. Kebanyakan anak-anak muda yang sengaja meledakkan mercon berukuran besar padahal mereka tahu kalau hal tersebut sangat berbahaya. Bukan hanya berbahaya saja namun suara yang dihasilkan dari mercon berukuran besar itu sangat mengganggu kekhusyukan bulan suci ini.

Tapi sepertinya tetap saja tradisi meledakkan mercon masih ada di Madura, hal tersebut yang menjadi Intruksi langsung dari Bapak Kapolda untuk bisa diatasi secara serius. Bapak Kapolda juga menceritakan pengalaman beliau saat masih menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Selatan. Bahwa korban dari ledakan mercon disana sudah tidak tanggung-tanggung, ada yang harus kehilangan kedua tangannya karena terkena ledakan mercon, saya sampai merinding mendengar cerita beliau.

Topik utama yang kedua adalah tentang pengembangan wisata di Madura, masyarakat Madura khususnya generasi muda harus bisa mempromosikan dan mengajak banyak wisatawan juga para investor untuk datang ke Madura. Stigma negatif tentang Madura harus kita hilangkan sedikit demi sedikit, visi tersebut sama dengan visi teman-teman komunitas blogger Plat-M yakni “Menduniakan Madura”.

Bapak Kapolda berpesan bahwa, jangan sampai para generasi muda Madura hanya numpang lahir dan besar di Madura tanpa memberikan kontribusi bagi tanah kelahirannya sendiri. Harus dimulai dari masyarakat Madura terlebih dahulu untuk mencintai tanah nenek moyangnya ini. Hal tersebut menjadi tugas kami bersama, tidak boleh berakhir sebagai wacana saja harus ada tindakan nyata. Obrolan kami malam kemarin bersama Bapak Kapolda harus berakhir saat jarum jam berhenti di angka 8 malam.

Kegiatan Safari Ramadhan Bapak Kapolda Jawa Timur kemarin sore menjadi satu bukti bahwa beliau ingin lebih dekat dengan masyarakat Jawa Timur terutama masyarakat Madura. Dengan datang langsung ke Madura bapak Kapolda bisa melihat sendiri secara langsung keadaan di Madura utamanya di Kabupaten Bangkalan. Semoga langkah ini bisa memberikan hasil yang positif bagi semua masyarakat Madura, tidak ada lagi yang takut untuk datang ke Madura kami.

You May Also Like

2 komentar

Jangan lupa berkomentar ya, tinggalkan alamat blognya biar bisa balik berkunjung.

Terima Kasih.