5 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Kuliner

by - Jumat, Juni 28, 2019

Meskipun belum bisa dibilang kuliner hunter sejati tapi saya dan suami selalu menyempatkan waktu untuk pergi berburu kuliner, baik saat kami ada di kota sendiri maupun di luar kota. Saya dan suami sama-sama senang makan, dan suka mencicipi makanan atau camilan baru. Bagi kami kebiasaan tersebut sangat menyenangkan dan bisa menjadi waktu luang yang bermanfaat.

Urusan wisata kuliner tentu jadi salah satu yang menarik untuk dicoba. Tua, muda, laki-laki, dan perempuan punya kesempatan yang sama untuk berwisata kuliner. Di tempat kami tinggal, Bangkalan ada banyak wisata kuliner yang bisa dicoba. Seperti Nasi Serpang, Bebek Sinjay, Nasi Campur Amboina, Soto Merah, Sate Madura, dan masih banyak lagi.

Bukan hanya bisa merasakan berbagai jenis makanan baru, dengan rajin kuliner kami bisa bertemu dengan banyak orang baru. Bahkan tidak jarang juga kami berkesempatan untuk mengobrol dengan pemilik warung atau restoran. Oh iya, kami berdua juga tidak pernah pilih-pilih mau kuliner apa, asal cukup budget ya berangkat.


5 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Kuliner


Pengalaman kami wisata kuliner di beberapa tempat baru membuat kami memiliki beberapa hal baru yang perlu diperhatikan saat akan melakukan dan selesai kuliner. Meskipun terbilang sepele tapi beberapa hal ini saya rasa bisa dijadikan pertimbangan bagi teman-teman yang suka kuliner.

1. Membuat Rencana yang Terperinci

Mungkin teman-teman akan kesulitan untuk memilih dari sekian banyak makanan dalam daftar kuliner. Sebelum teman-teman memanjakan lidah, penting untuk membuat rencana perjalanan terlebih dahulu. Apa modal transportasi yang cocok, berapa lama waktu perjalanan, makanan seperti apa yang teman-teman minati, dan yang tidak kalah penting, berapa budget yang teman-teman miliki.

2. Tulis Daftar Makanan yang Ingin Dicoba

Jangan lupa untuk melakukan riset kecil-kecilan mengenai hidangan khas di daerah yang akan teman-teman kunjungi. Hal ini penting karena teman-teman tidak mungkin melewatkan rasa otentik yang tersaji langsung dari tempat makanan itu berasal. Rasanya sayang sekali kalau sampai terlewatkan begitu saja, bukan?.


3. Mempelajari Budaya Lokal

Ketika teman-teman berwisata kuliner teman-teman tidak sekadar makan saja lho. Makanan yang tersaji di piring kalian bisa membuka pintu pada kebudayaan baru untuk teman-teman pelajari. Saya sangat percaya kalau makanan selalu bisa menyatukan orang-orang agar berkumpul dan membuat suasana menjadi lebih hangat.

Ya, setiap cita rasa dalam hidangan yang teman-teman cicipi memiliki keunikannya tersendiri dan bisa membantu kalian untuk sedikit banyak mempelajari kebudayaan lokal dan cara orang-orang hidup di sana. Mempelajari budaya lokal itu menyenangkan sekali, lho. Jangan sampai terlewatkan begitu saja karena budaya di Indonesia beragam sekali.

4. Berkenalan dengan Masyarakat Sekitar

Berwisata kuliner memang bukan hanya perihal jumlah foto yang teman-teman unggah di media sosial saja, tapi bagaimana teman-teman bisa mengeksplorasi diri dan tempat yang kalian sedang kunjungi. Percaya, setiap tempat baru yang teman-teman kunjungi pasti ada hal yang sangat menarik untuk kalian cari tahu.


Misalnya ketika mengobrol dengan masyarakat lokal, teman-teman bisa menemukan restoran kecil yang belum pernah kalian lihat reviewnya di internet dan ternyata menyimpan makanan yang sangat menarik. Teman-teman juga bisa cari tahu tentang sejarah, resep, dan rahasia dari makanan yang kalian nikmati. Tentu hal ini bisa sekalian menambah relasi juga nih!

5. Terbiasa Untuk Membungkus Sisa Makanan

Perlu teman-teman pahami, membuang sisa makanan sama dengan membuang uang. Demi menjaga lingkungan dan menjaga lumbung keuangan, makanlah makanan sesuai porsi. Kurangi sampah sisa makanan dan pastikan teman-teman sudah berusaha untuk menggunakan kembali sisa makanan sebelum akhirnya dibuang.

Membungkus Sisa Makanan Menggunakan Plastik


Salah satu kebiasaan kami saat sedang kuliner kemana saja adalah membungkus sisa makanan. Rasanya sayang kalau sisa makanan harus dibuang percuma dan akhirnya menumpuk menjadi sampah makanan. Saya terbiasa membawa beberapa kantong plastik khusus makanan saat sedang pergi wisata kuliner.

Jadi, saat makanan pesanan kami tersisa biasanya saya langsung minta untuk dibungkus dengan kantong plastik yang sudah saya bawa dari rumah. Walaupun sebenarnya setiap warung makan atau restoran yang kami kunjungi selalu menyediakan pembungkus makanan sendiri. Tapi sudah menjadi kebiasaan saya untuk minta dibungkus dengan plastik makanan pribadi.

Salah satu alasannya adalah karena membungkus sisa makanan dengan plastik lebih praktis dan tidak makan space banyak di dalam tas kami. Bicara soal penggunaan plastik sendiri kami berusaha untuk bijak dalam menggunakannya. Seperti yang saya ceritakan tadi kalau saat kuliner kami benar-benar memesan sesuai porsi untuk menghindari makanan tersisa.


Meskipun ada satu waktu saya harus mengeluarkan kantong plastik makanan dan meminta Mbak atau Mas karyawannya membungkus sisa makanan kami. Untuk plastik makanannya sendiri saya menggunakan plastik PP Wayang. Untuk urusan membungkus makanan saya memang lebih protektif karena makanan yang dibungkus akan dimakan kembali nantinya.

Plastik PP Wayang ini kalau dipegang dan diperhatikan ukurannya lebih tebal. Jadi, tidak mudah kusut saat membungkus sisa makanan yang masih hangat atau berminyak. Karena plastik PP Wayang diproduksi menggunakan bahan food grade yang pastinya aman untuk digunakan untuk membungkus makanan.

Plastik PP Wayang ini mengandung bahan biji plastik dengan grade A yang bisa didaur ulang. Nah, dari sini saja sudah jelas kalau teman-teman juga bisa lho menjaga lingkungan karena plastik PP Wayang bisa di daur ulang selesai dipakai. Memiliki kualitas premium yang membuat plastik tidak mudah menguning saat disimpan dalam waktu lama dan lebih kuat.

Plastik PP Wayang sudah memiliki Sertifikasi ISO 9001 dalam management produksi dan penjamin mutu produk. Selain itu plastik PP Wayang ternyata juga mempunyai label Halal MUI. Sebagai tanda begitu diminati oleh masyarakat, plastik PP Wayang sudah mendapatkan Indonesian Best Brand Award (2001-2018) kategori penghargaan untuk produk pilihan masyarakat.



Teman-teman sudah tahu kan kalau plastik PP Wayang ini sudah resmi mengubah tampilan kemasannya. Yang sebelumnya kemasannya polos dan yang terbaru ada logo Wayang yang mudah dikenali. Selain itu PP Wayang ini bisa dibeli di toko plastik tradisional di pasar maupun toko plastik di sekitar rumah teman-teman.

Sekarang sudah tidak ada alasan lagi untuk membuang sisa makanan saat kuliner ya. Well, wisata kuliner memang sangat menyenangkan dan memiliki banyak manfaat lho kalau teman-teman memperhatikan lima hal yang saya sebutkan tadi. Makan enak sambil mempelajari budaya lokal dan berkenalan dengan masyarakat setempat, bahagianya.

Selamat kuliner.

16 komentar

  1. krn aku penggemar kuliner, dan pasti akan selalu masukin wisata kuliner tiap traveling, jd ga pernah lupa bikin detil rencana tiap kali jalan mba :). cari tahu kuliner lokalnya, cari di mana, hrga, dll. seruuu, apalagi pas dirasain dan ternyata enak. kalopun rasanya g enak, setidaknya akh udh ga penasaran ;)

    BalasHapus
  2. merencanakan dan menulis menu makanan itu yang paling penting, agar dompet tidak jebol haha, kebiasan ditanya mau makan apa, jawabnya " liat aja nanti disana "

    BalasHapus
  3. Sudah jadi kewajiban tak tertulis jika berkunjung ke suaramu daerah pastikanlah yg pertama saya cari adalah kuliner khas didaerah tersebut dan tentunya tempat wisata nya

    BalasHapus
  4. Aha benar tips yang cocok untik saya yang kadang tidak habis pas dine in. Kalauu sudah siap gini jadi bisa berhemat.

    BalasHapus
  5. wahh perlu bawa plastik sendiri kemana-mana nih ya..Ada plastik foodgrade gini asik juga nih..gak khawatir terkontaminasi bahan2 beracun dan berbahaya...

    BalasHapus
  6. Wah sama kaayak aq, slalu bw tempat buat sisa makanan..

    Biar g mubadzir

    BalasHapus
  7. Iyes saya setuju banget dgn poin no 5. Saya jg suka nyiapin wadah khusus buat bungkus sisa makanan. Sayang daripada.mubazir n dibuang mendingan dibawa pulang ke rmh. Emak2 banget ya hehe

    BalasHapus
  8. Kalau dibungkus pakai plastik Wayang, setelah plastiknya dipakai, apakah plastiknya bisa dipakai kembali? Asli saya nggak ngerti faedahnya pakai plastik ini. Nanti apakah yang memilah sampahnya ngerti bahwa ini plastik yang bisa didaur ulang?

    BalasHapus
  9. kalau aku yang pasti gak pedas dan tak bersantan karena menderita GERD heuheu

    tapi membungkus makanan lebih baik daripada dibuang ya mbak

    BalasHapus
  10. Wah kalau ingat saat betapa suat waktu beruntungnya saya membawa wadah plastik dr rumah, rasanya ingin sekali selalu membawa wadah kemana mana... tapi suka lupaaa...

    BalasHapus
  11. Aku juga suka ngebungkusin makanan kalo ternyata porsinya kebanyakan. Cuma nggak pernah inget bawa bungkus khusus dari rumah.

    BalasHapus
  12. Aku juga kalau makan di luar gitu sering bungkus makanan sisa. Sayang aja sih makanannya kalau harus dibuang sama rumah makannya

    BalasHapus
  13. Aku kalau mau makan di mana-mana biasanya cari rekomendasi dari teman, Mbak. Kalau banyak yang rekomen, ya berangkat asal cocok ma kantong ya. Aku juga sering loh bungkus makanan sisa, tapi biasanya sih sambal karena sayang hehe. Pernah juga bakso karena porsinya besar. Solusinya memang plastik ya. Wayang dulu pake kertas doang, sekarang pakai sablonan wayang ya. Mantab!

    BalasHapus
  14. Betul banget, sisa makanan sebaiknya dibungkus dan dibawa pulang
    Banyak banget penduduk di belahan bumi lain yang kelaparan

    BalasHapus
  15. Plastik PP Wayang selalu ada di tas Mama niih..
    Karena gawat banget kalau menyisakan makanan. Selain mubadzir, juga menghilangkan berkah.

    Yuuk,
    Kuliner lagiii...

    Aku belum pernah makan Bebek Sinjay...padahal uda banyak cabangnya di Surabaya yaa...

    BalasHapus
  16. Kapan ada agenda k Solo kak??
    klo k Solo kabar2 ntar q temeni muter2 wisata kuliner

    BalasHapus

Jangan lupa berkomentar ya, tinggalkan alamat blognya biar bisa balik berkunjung.

Terima Kasih.