Pengalaman Pertama Menonton Kerapan Sapi

by - Kamis, Oktober 22, 2015

Kerapan Sapi menjadi agenda tahunan yang selalu diadakan di Pulau Madura. Bukan sekedar pertandingan saja tapi juga tempat silaturahmi dan terkadang menjadi ajang pamer gengsi. Hari minggu kemarin saya sengaja meluangkan waktu untuk menonton perlombaan Kerapan Sapi sekalian juga menemani pasangan yang sedang meliput acara ini untuk websitenya PulauMadura.com.


Kerapan Sapi tingkat Kabupaten ini diadakan di Stadion RP. Moch Noer Skep Bangkalan, nah pemenangnya akan menjadi wakil Kabupaten Bangkalan di perlombaan Kerapan sapi Piala Presiden. Walaupun lahir, besar dan tinggal di Bangkalan, ini kali pertama saya menonton perlombaan Kerapan Sapi. Bisa dibanyangkan bagaimana antusiasnya menyiapkan semua yang akan dibutuhkan, hehe.

Ibu saya bilang kalau nanti akan banyak sekali penonton yang memenuhi stadion, belum lagi cuaca yang panas menyengat. Benar saja ketika tiba di stadion, sudah ramai dipenuhi penonton dari daerah mana saja. Turis lokal maupun turis luar negeri juga ada disana, bersemangat menunggu pertandingan dimulai. Stadion RP. Moh Noer ini merupakan stadion kedua di Bangkalan setelah Stadion Gelora Bangkalan. Bangunannya yang masih baru tidak heran kalau masih sangat gersang dan jarang pepohonan.



Selain dipadati oleh penonton, di dalam stadion juga banyak penjual makanan, minuman dan penjual topi juga masker. Waktu itu saya lupa memakai masker dan topi, walaupun berjilbab rasanya tetap saja panasnya tembus, hehe :D. Ada sekitar 36 pasang sapi yang berasal dari berbagai kecamatan di Bangkalan siap mengikuti perlombaan.

Sambil menunggu giliran untuk bertanding para joki membawa sapi sapi mereka untuk pemanasan di pinggir area perlombaan. Saya memperhatikan betul sapi sapi yang sedang mengadakan pemanasan, hati saya menciut ketika melihat luka di daerah bokong sapi :(. Untuk bisa berlari cepat saat bertanding para joki akan menggunakan pecut untuk dipukul kan pada bokong sapi.

Tapi ternyata bukan hanya pecut saja, semakin tajam alat yang joki gunakan maka semakin bepat lari sapi. Informasi yang saya dapat ternyata para joki itu menggunakan potongan kayu yang di salah satu sisinya diberi paku paku kecil. Selain itu sebelum bertanding badan sapi diolesi balsam panas, bahkan ada yang sampai terga mengolesi balsam panas pada mata sapi. Tujuannya sama yakni supaya ketika bertanding para sapi bisa lari secepat mungkin untuk mengalahkan lawan.

Padahal saya juga sempat dengar ada instruksi dari pemerintah daerah untuk tidak lagi menggunakan alat tajam saat pertandingan, cukup pecut saja. Namun sepertinya hal tersebut tidak dihiraukan oleh para pemilik sapi karena menurut mereka jika tidak menggunakan alat tajam maka lari sapi tidak lagi cepat. Duh, saya jadi geram kalau begitu jadinya dan acara ini berlangsung setiap tahun. Baiklah, semoga ada solusi yang lebih baik untuk hal ini terutama baik untuk sapi sapi yang akan dipertandingkan.

Walaupun hanya harus berlari kencang sekitar 800 meter saja tapi setiap pasang sapi yang akan bertanding membutuhkan waktu persiapan yang cukup lama. Setiap dua pasang sapi membutuhkan waktu sekitar 20 menit sebelum benar benar siap untuk berlari. Maklum saja, sapi kan binatang dan susah untuk mengaturnya untuk memulai start berlari yang baik.



Dalam mengatur taktik dan strategi setiap tim memiliki persiapan khusus, ada bebrapa orang yang memiliki tugas masing - masing, seperti :
1. Tukang Tongko’:  joki yang mengendalikan sapi pacuan;

2. Tukang Tambeng: orang yang menahan kekang sapi sebelum dilepas;

3. Tukang Gettak: orang yang menggertak sapi agar pada saat diberi aba-aba sapi itu melesat bagaikan abak panah ke depan;

4. Tukang Tonja: orang yang bertugas menarik dan menuntun sapi agar patuh pada kemauan pelatihnya;

5.Tukang Gubra: anggota rombongan yang bertugas bersorak-sorak untuk memberi semangat pada sapinya dari tepi lapangan. Mereka tidak boleh memasuki lapangan dan hanya sebagai suporter.

Untuk sepasang sapi saja punya tim sendiri untuk mempersiapkan, hehe :D

Oh iya, bagi teman - teman yang berniat menonton pertandingan Kerapan sapi, khususnya teman - teman perempuan saya sarankan sebaiknya tidak lupa untuk mempersiapkan hal hal ini :

1. Memakai pakaian yang menutup anggota badan dari sengatan sinar matahari kecuali wajah dan tangan.

2. Membawa payung.

3. Menggunakan Sun Block dan vitamin rambut bagi yang tidak menggunakan hijab.

4. Memakai Sepatu atau Flat shoes supaya bisa bergerak bebas.

5. Sediakan air mineral atau makanan kecil di dalam tas, walaupun disana banyak penjual makanan dan minuman.

6. Sebelum menonton pertandingan, pastikan betul ya kondisi badan kita lagi fit :) karena pertandingan Kerapan Sapi ini berlangsung lama hampir setengah hari.

Bagi teman - teman yang memiliki bayi atau balita saya sarankan juga sebaiknya untuk tidak dibawa, kasihan pasti kepanasan kecuali sudah ada persiapan betul dan kepingin banget nontonnya :D, pokoknya selalu siaga ya.

Selamat menonton Kerapan Sapi Piala Presiden tanggal 1 November 2015 di Stadion Soenarto Hadiwidjojo Pamekasan :)

You May Also Like

11 komentar

  1. Wah serunyaaaa. Dari dulu pengen nonton karapan sapi secara langsung, tapi tanggal 1 besok apa aku sempat yaa. :"3

    BalasHapus
  2. ngeri tapi mak, hihi....takut sapinya membabi buta

    BalasHapus
    Balasan
    1. Enggsk kok mbak, kan ada pembatasnya terus sapinya dijaga joki yang sudah berpengalaman lho.. :)

      Hapus
  3. Saya dulu juga pernah liat karapan sapi, dulu saya tinggal di Bangkalan waktu SMP (sekolah di SMPN 5 Bangkalan)
    Tante saya tinggal di Pesalakan dekat makam Syeh Kholil. Mb Riska tinggal dimana?

    BalasHapus
  4. Lho, mbak Ika orang Bangkalan ya ? saya alumni Smp ! Bangkalan, rumah saya di daerah Pejagan :D

    BalasHapus
  5. wah asyik banget pngalamannya secara aku baru melihat di televisi saja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asyik juga, seru juga, semua deh mbak pokoknya :D

      Hapus
  6. walaupun asli madura aku belum pernah nonton kerapan sapi krena nggak tega mbak....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lho mbak Dwi Madura mana ? saya Bangkalan. salam kenal ya :) aslinya saya juga nggak tega mbak, pas waktu itu lagi nemenin mas aja ngeliput acara.. hehe

      Hapus
  7. Malah sedih bacanya yg sapi dipecut dgn alat2 tajam. Saat lomba aja segitu teganya, gimana kalo sapinya kalah? Bakal makin dipukul ga sih :(.. Dulu aku sempet penasaran pgn nonton karapan sapi. Tp ga tau ya skr.. Jd ga tega sih sbnrnya :(

    BalasHapus

Jangan lupa berkomentar ya, tinggalkan alamat blognya biar bisa balik berkunjung.

Terima Kasih.