Lebaran selalu menjadi momen yang paling ditunggu oleh semua umat muslim di dunia. Rasanya baru beberapa hari yang lalu kita semua merayakan hari paling istimewa tersebut, sisa-sisa kenangan selama Lebaran kemarin masih teringat jelas dalam pikiran saya. Terutama saat saya sedang asyik mempersiapkan semua kebutuhan menyambut hari kemenangan itu datang.
Oh iya, karena tahun ini saya dan keluarga tidak mudik ke kampung halaman bapak di Banyuwangi jadinya saya lebih punya banyak waktu untuk mempersiapkannya. Mulai dari membersihkan rumah, mengganti sprei, membuat kue kering dan yang paling menyenangkan adalah ketika memasak makanan khas Lebaran.
Semua keluarga besar saya memang suka sekali makan-makan dan rumah ibu menjadi tempat yang selalu dikunjungi oleh semua saudara dan keluarga lainnya. Ibu saya adalah salah satu sesepuh di keluarga kami, jadinya mau tidak mau saya harus mempersiapkan betul makanan favorit untuk bisa disantap bersama dengan semua tamu nanti.
4 Jenis Menu Hidangan Lebaran
Tidak tanggung-tanggung ada empat menu makanan yang menjadi favorit dan selalu diminta semua keluarga untuk dimasak. Keempat menu makanan ini selain favorit juga khas dari kota kelahiran saya yakni Kota Bangkalan. Bagi teman-teman yang belum tahu dimana itu Bangkalan? Bangkalan adalah salah satu kabupaten yang ada di Pulau Madura.
Sebuah kota kecil yang selalu mampu membuat momen-momen Lebaran kami menjadi selalu ceria dan penuh bahagia. Lalu apa saja sih keempat jenis makanan yang biasa kami hidangkan saat Lebaran tiba?. Yuk sini, akan saya ceritakan satu persatu.
1. Martabak Mihun
Setiap bulan Ramadan tiba menu yang satu ini selalu laris manis saat dihidangkan di atas meja makan. Sebenarnya siapa yang tidak tahu dengan kuliner yang terbuat dari tepung ini? Iya, teman-teman pasti sudah familiar sekali dengan martabak. Tapi jenis martabak yang satu ini berbeda dengan martabak yang biasa kita temukan di pasaran.
Lalu, apa yang membedakan Martabak Madura dengan jenis martabak lainnya?. Ada cukup banyak perbedaan seperti ukuran, tekstur, isian martabak dan rasa tentunya. Untuk kulit martabaknya sendiri, bukan hanya dari tepung tapi bisa diganti dengan telur dadar. Tergantung selera mau pakai kulit yang mana tapi kami terbiasa dengan kulit martabak yang terbuat dari tepung.
Untuk isian martabaknya menggunakan mihun yang dimasak dengan bumbu sederhana seperti bawang putih, bawang prei dan bumbu penyedap yang dihaluskan. Mihun yang dibuat kemudian dibungkus dengan kulit martabak yang terbuat dari campuran tepung terigu, tepung kanji dan telur. Tekstur kulit yang belum matang ini sangat lengket jadi untuk memisahkannya agak ditarik. Biasanya kulit martabak yang belum matang direndam dalam minyak supaya tidak terlalu lengket.
Kemudian kulit martabak ditarik dan diambil sedikit, ditaruh diatas piring yang dibalik lalu ditarik melebar ke segala sisi hingga ukurannya menjadi melebar. Ukurannya juga tidak terlalu lebar dan mini sekali, setelah kulit martabak melebar mihun dimasukkan dan dibungkus rapi hingga berbentuk seperti segitiga. Setelah berbentuk mirip segitiga lalu martabak digoreng dengan minyak panas ataupun mentega.
2. Tajin Peddhis
Menu hidangan favorit Lebaran keluarga kami yang kedua adalah Tajin Peddhis kalau dalam bahasa Indonesia berarti Bubur Pedas. Kenapa harus bubur? Karena bubur ini berbeda dengan bubur lainnya, rasanya yang gurih dan lemak selalu berhasil membuat kami menambah porsi. Walaupun namanya Bubur Pedas namun bubur yang satu ini sama sekali tidak memiliki rasa pedas lho.
Sama seperti bubur pada umumnya, Tajin Peddhis ini terbuat dari beras yang dimasak sampai menghasilkan tekstur lembek dengan air, kuah kaldu daging sapi dan garam. Cara membuat Tajhin Peddhis juga tidak berbeda dengan cara pembuatan bubur yang lain, hanya cukup diaduk dalam tempat yang besar di atas kompor sampai matang.
Untuk hiasan diatasnya biasanya saya menambahkan mie kuning yang sudah dimasak, kacang goreng, irisan cabe merah, potongan daging sapi, telur dadar dan acar mentimun yang berwarna kuning. Acar mentimun yang digunakan sebagai topping Tajin Peddhis ini berbeda dengan acar seperti biasanya, meskipun rasanya sama namun berwarna kuning yang berasal dari pewarna alami yakni kunyit.
3. Tajin Rojhek
Untuk menu makanan yang satu ini biasanya paling dicari oleh anggota keluarga kami yang muda-muda. Sebenarnya Tajin Rojhek tidak berbeda jauh dengan Tajin Pedhis, sama-sama bubur lemak tapi berbeda campuran saja. Tajin Rojhek atau Bubur Rujak ini biasa dihidangkan dengan campuran rujak Madura dengan bubur.
Oleh sebab itu menu makanan yang satu ini menjadi favorit bagi keluarga kami yang suka makanan pedas dan suka ngerujak. Rasanya bukan hanya lemak dan gurih saja namun sesasi pedas dari bumbu rujaknya membuat menu yang satu ini bisa membuat kami berkeringat setelah memakannya. Bumbu rujak yang digunakan terbuat dari kacang goreng, cabe, tomat dan petis Madura yang dihaluskan.
4. Topak Ladeh
Saya yakin bagi teman-teman yang bukan orang Madura pasti akan heran mendengar menu makanan favorit keluarga kami yang satu ini. Namanya Topak Ladeh atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Ketupat Ladeh. Topak Ladeh ini merupakan makanan khas orang Bangkalan, sebenarnya makanan ini biasa dimasak saat Hari Raya Ketupat namun kami terbiasa menghidangkannya saat Lebaran.
Topak Ladeh merupakan jenis makanan berkuah yang terdiri dari irisan daging, telur dan jeroan Sapi, bagi sebagian orang jeroan sapi bisa juga di gantikan dengan daging ayam. Selain itu, di dalam Topak atau Ketupat Ladeh terdapat potongan kacang panjang yang sengaja diikat dengan tali janur dan potongan sayur pepaya muda yang sudah di kukus.
Tidak semua orang bisa memasak Topak Ladeh karena memang tidak mudah untuk bisa memasak makanan khas Bangkalan yang satu ini. Karena itu untuk bisa memasaknya saya masih membutuhkan bantuan ibu. Topak Ladeh sangat kaya dengan bumbu dan rempah serta cara perpaduannya yang cukup sulit, mungkin karena hal itu yang menjadi alasan tidak semua bisa memasaknya.
Itulah keempat menu makanan favorit keluarga besar kami saat Hari Lebaran, Lebaran kami menjadi begitu menyenangkan ditambah lagi dengan acara kumpul bersama. Walaupun tahun ini kami tidak bisa pergi mudik seperti pada tahun-tahun sebelumnya namun tetap saja saya menikmati acara kumpul dan makan bersama dengan semua keluarga besar.
Saya sampai lupa kalau sebentar lagi akan ada event seru yang wajib untuk teman-teman ikuti, namun event kali ini hanya diperuntukkan bagi perempuan saja ya. Event ini diadakan oleh Diary Hijaber dalam menyambut dan memeriahkan Hari Hijaber Nasional. Catat tempat dan tanggalnya ya, yakni pada tanggal 7 Agustus – 8 Agustus 2016 bertempat di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat.
Jangan sampai tidak datang ya, karena akan ada Fashionshow, Talkshow, Tausiyah, aneka lomba dan yang tidak kalah seru akan ada bazar. Selain itu teman-teman bisa bertemu langsung dengan Alyssa Soebandono, Dude Harlino, Ustadz Maulana juga. Jadi tunggu apalagi, pastikan teman-teman hadir dalam event ini ya.