facebook instagram twitter

Riska Ngilan

  • Home
  • About
  • Kategori
    • Pengalaman
    • Sponsored Post
    • Perempuan
  • Disclosure
Tahukah kalian bahwa mungkin sebagian besar orang hanya mengetahui jika Air Terjun Bidadari hanya ada di Sentul, Jawa Barat. Tapi, nama ini juga digunakan di beberapa provinsi di Indonesia, lho. Bahkan, di dalam maupun luar Pulau Jawa pun ada. Meski punya nama yang sama, tentu saja beberapa wisata air terjun ini punya ciri khas tersendiri.

Satu hal yang pasti, kesegaran dan keasriannya tetap terjaga kok. Pemandangan sekitarnya juga tidak kalah indah serta kealamian sekitarnya masih sangat terasa. Teman-teman pasti penasaran, mau tahu dimana saja letak Air Terjun Bidadari di seluruh penjuru Tanah Air?. Ada 5 air terjun bidadari yang akan membuat kalian terkagum-kagum.


5 Air Terjun Bidadari yang Perlu Kalian Tahu


1. Air Terjun Bidadari Sentul, Jawa Barat

Air terjun ini merupakan salah satu destinasi unggulan di Sentul Paradise Park, Jawa Barat. Desain wisata ini memang nggak begitu natural karena ada beberapa wahana buatan, misalnya seperti kolam renang dengan kedalaman maksimal 1,5 meter. Meski begitu, air yang digunakan di wisata ini tetap alami kok.

Dijamin nggak akan menyesal saat liburan ke objek wisata yang beralamat di Bojong Koneng, Babakan Madang, Bogor ini. Terlebih lagi, harga tiket masuknya juga terjangkau, yakni mulai dari dua puluh lima ribu rupiah untuk hari biasa dan tiga puluh ribu rupiah pada akhir pekan.


Teman-teman juga akan menikmati segala fasilitas yang ada di dalam wisata ini mulai dari pukul 08.00 sampai 17.00 WIB, seperti pemandian anak maupun dewasa, gazebo yang disewakan, flying fox dan lain sebagainya.

Sebagai nilai tambah, akses menuju ke objek wisata ini juga terbilang mudah. Dari arah Jakarta, jaraknya sekitar 50 kilometer dengan waktu tempuh sekira 2 sampai 3 jam. Menariknya lagi, teman-teman juga akan melihat pemandangan sawah hingga pegunungan di sepanjang perjalanan menuju ke titik wisata.

2. Air Terjun Bidadari di Tambora, Nusa Tenggara Barat

Objek wisata yang juga dikenal sebagai Air Terjun Oi Marai ini tepatnya terletak di Kaki Gunung Tambora, Desa Kawinda To'i, Kecamatan Tambora, Nusa Tenggara Barat. Ketinggiannya mencapai 25 meter dengan debit air yang cukup besar. Struktur air terjun yang dihiasi tebing, bebatuan hingga pepohonan rindang menambah pesona Air Terjun Bidadari ini.

Akses untuk menuju ke area wisata ini memang nggak mudah. Butuh stamina dan persiapan prima karena jarak yang cukup jauh, yakni sekira 4 sampai 5 jam menggunakan mobil dari Kota Bima. Dari pintu masuk, Teman-teman pun harus menempuh jarak 1 kilometer menuju lokasi air terjun. Selanjutnya, kalian masih harus berjalan kaki sejauh 300 meter melewati jalan menanjak ke Air Terjun Bidadari.


Nah, untuk bisa masuk ke air terjun yang masih masuk dalam Taman Nasional Gunung Tambora ini, Teman-teman nggak harus menyediakan budget untuk tiket masuk. Kecuali di hari-hari tertentu, dimana ada warga yang menurut informasi menjaga area wisata tersebut. Jadi, sampai saat ini, untuk menikmati pesona Air Terjun Bidadari masih belum ada beban biaya alias gratis.

3. Air Terjun Bidadari di Karanganyar, Jawa Tengah

Air Terjun Bidadari ternyata juga ada di Karanganyar, Jawa Tengah. Tepatnya di kawasan Tenggir Park, salah satu wisata favorit warga untuk destinasi liburan. Jadi, saat liburan ke sini, kamu nggak hanya bisa menikmati panorama air terjun saja. Beberapa lokasi menarik di Tenggir Park, mulai gardu pandangan, camping ground hingga penginapan berupa rumah honai Papua juga ada di objek wisata ini.

Untuk bisa menuju ke Air Terjun Bidadari, tentu kalian harus masuk ke Tenggir Park yang berada di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso. Lokasinya tepat berada di sebelah timur Candi Sukuh. Wisata ini pun bisa ditempuh selama kurang lebih 60 menit dari Kota Solo.

Harga tiket untuk bisa masuk ke area wisata ini sangat terjangkau, yakni sekitar lima ribu rupiah sampai tujuh ribu rupiah per orang. Tentu saja, dengan biaya ini, teman-teman sudah bisa masuk atau hunting foto di lokasi air terjun. Jadi, kapan liburan ke objek wisata air terjun ini?

4. Air Terjun Bidadari di Blitar, Jawa Timur

Air terjun satu ini terletak di Desa Panggungrejo, Kecamatan Panggungrejo, Blitar, Jawa Timur. Rute untuk bisa menuju wisata yang juga disebut Jurug Kegung Golek ini pun terbilang mudah. Tepat setelah sampai di SDN 7 Panggungrejo, ambil arah kanan sampai menemui jalan dengan turunan tajam.

Selanjutnya, Teman-teman bisa menanyakan titik lokasi wisata pada warga sekitar. Nah, dari lokasi parkir di rumah warga, perjalanan masih harus ditempun selama 5 sampai 10 menit tanpa kendaraan. Meski sedikit melelahkan, namun kalian nggak akan kecewa lantaran suguhan panorama alam di area menuju air terjun sangat memukau.


Terlebih setelah sampai ke air terjun yang punya 3 tingkatan ini. Satu hal yang pasti, kesegaran tentu akan Teman-teman rasakan. Karena belum banyak diketahui banyak orang, kemungkinan juga kalian nggak perlu membayar tiket masuk dan hanya menyediakan budget untuk parkir.

Sebaiknya Teman-teman hanya perlu membawa bekal karena ternyata di sana masih belum ada warung makanan atau minuman di dalam lokasi wisata. Tapi jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan, ya!

5. Air Terjun Bidadari di Kayong Utara, Kalimantan Barat

Lokasi wisata air terjun selanjutnya berada di Gunung Cabang, Dusun Kelumpang, Desa Betok Jaya, Kecamatan Kepulauan Karimata, Kayong Utara, Kalimantan Barat. Untuk bisa sampai ke area wisata, Teman-teman pun perlu persiapan fisik yang matang. Pasalnya, Teman-teman masih harus mendaki Gunung Cabang dengan ketinggian 1030 meter di atas permukaan laut.

Bahkan, sebelumnya kalian akan menempuh jarak sekitar 30 kilometer untuk bisa sampai ke Dusun Kelumpang. Biaya masuk ke Air Terjun Bidadari ini memang gratis. Meski begitu, budget yang Teman-teman perlu siapkan mungkin hanya untuk parkir kendaraan hingga segala kebutuhan untuk perjalanan.


Sebaiknya teman-teman pun meminta bantuan warga sekitar untuk mengantar ke objek wisata yang bisa ditempuh selama 2 jam. Perjalanan memang cukup melelahkan untuk bisa sampai ke lokasi wsaita. Namun, satu hal pasti, Teman-teman nggak akan kecewa pasca sampai ke Air Terjun Bidadari ini.

Pun dengan panorama alam yang akan memanjakan indera penglihatan kalian. Cukup tertantang untuk berkunjung ke sini?. Nah, itu dia beberapa Air Terjun Bidadari yang ada di Indonesia. Ternyata lokasi objek wisata air ini ada di sejumlah provinsi di Indonesia. Kalau begini tentu kalian nggak akan salah lagi memilih. Jadi, tertarik untuk berkunjung?.

Sumber Tulisan : www.qupas.id
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Semarak Kemeriahan Asian Games 2018 yang baru usai beberapa waktu lalu ternyata juga sampai ke Kota Bangkalan. Ratusan pelajar sampai santri yang ada di Bangkalan memenuhi arena Alun-Alun Kota Bangkalan. Bukan tanpa alasan lho, pagi itu sedang diselanggarakan sebuah acara bertema Energy Of Bangkalan For Indonesia.


Acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati suksesnya gelaran Asian Games 2018 sekaligus menyambut Asian Para Games pada bulan Oktober 2018 mendatang. Mulai dari pelajar SMA, SMK, Pondok pesantren, sampai masyarakat Bangkalan bersemangat mengikuti seluruh rangkaian acara di pagi itu.

Sebagai orang Bangkalan saya turut bangga dan senang mengikuti setiap rangkaian acara yang berlangsung dari pukul 7 sampai 10 pagi itu. 17.000 ribu pemuda dan pemudi Bangkalan berkumpul dan bergerak bersama.


Pemuda Pemudi Bangkalan Semarakkan Energy Of Bangkalan For Indonesia


Acara Energy of Bangkalan ini diawali dengan atraksi Freestyle dilanjutkan dengan Senam Massal Goyang Dayung yang diiringi lagu Meraih Bintang. Original song Asian Games 2018 juga dilantunkan untuk menyemangati muda mudi Bangkalan ini. Tidak ketinggalan juga komunitas muda mudi Bangkalan ini menyediakan beragam doorprize untuk para peserta Senam Massal Goyang Dayung dengan hadiah utama Sepeda.


Untuk menyemarakkan acara, semua peserta bisa menambahkan tagar #energyofbangkalan ketika mengunggahnya ke media sosial mereka. Hal ini bertujuan untuk bisa mengumpulkan suara besar yang ada di media sosial dan memperkenalkan kepada dunia maya kalau Bangkalan juga bisa, pemda  pemudinya penuh energi  dan semangat.

Pada acara pagi itu saya sempat mewawancarai Teguh Priatmuko, selaku Humas Muda Mudi Bangkalan sekaligus panitia acara. Dalam sambutannya kepada para media dan bloger Teguh menjelaskan kalau maksud dan tujuan digelarnya Energy of Bangkalan for Indonesia adalah agar dapat memacu muda-mudi Bangkalan dapat tumbuh tunas-tunas atlet dari Bangkalan.


Karena sampai saat ini cabang olah raga (cabor) Bangkalan masih belum mampu bersaing dengan kabupaten daerah lain. Sementara klasemen untuk Bangkalan (di bidang olah raga, red) saat ini ada di paling buncit. Karena itu, untuk ke depannya Teguh berharap masyarakat Bangkalan mampu bersaing dengan daerah lain, bahkan bisa menampilkan atletnya di event international seperti Asian Games.

Sehingga nanti muda mudi Bangkalan mampu mengharumkan masyarakat Bangkalan dalam bidang olah raga. Selain itu Teguh Priatmuko juga menjelaskan bahwa acara Energy of Bangkalan for Indonesia memang khusus digelar untuk membangkitkan animo muda-mudi Bangkalan terhadap olah raga.


Teguh berharap dengan adanya acara ini dari generasi milenial diharapkan menjadi termotivasi baru untuk tumbuh menjadi kader kader atlet masa depan. Acara ini juga sekaligus sebagai ajang merayakan Hari Perdamaian Dunia 2018. Menyatukan keberagaman dari seluruh Kabupaten Bangkalan dalam satu acara. Diakhir acara Energy of Bangkalan ditutup dengan jargon yang menarik yang diucapkan bersama oleh semua peserta yakni.

Siapa kita? Bangkalan!
Siapa kita? Indonesia!
MERDEKA!!!
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Sekarang kalau teman-teman berlibur ke kota Malang jangan lewatkan acara Malang Flower Carnival. Sudah pernah dengar belum tentang Malang Flower Carnival ini? Kalau saya baru pertama kali dan sungguh dibuat takjub dengan parade yang diselenggarakan setiap tahunnya ini.

Ngomong-ngomong nih, ternyata Malang Flower Carnival sudah diadakan sebanyak 8 kali lho. Karnaval yang dijadikan branding Kota Malang sebagai Kota Bunga ini sudah digelar sejak tahun 2010. Selain mengangkat citra Malang sebagai kota bunga, karnaval ini salah satunya juga bertujuan untuk mendorong kreativitas warga.

Seperti yang sudah sama-sama kita thu kalau Malang terkenal dengan kota bunga. Jadilah, kegiatan ini sangat cocok diadakan oleh dinas pemerintah setempat. Selain itu, tentu saja karnaval ini diharapkan dapat memancing kunjungan wisatawan dari Nusantara dan mancanegara.


Meriahnya Gelaran Malang Flower Carnival 2018


Malang Flower Carnival 2018 diadakan mulai tanggal 14 sampai 16 September 2018 kemarin dan event ini berhasil masuk ke dalam 100 Calender Of Event Wonderful Indonesia. Dengan mengangkat tema Eksotika Bunga Nusantara, salah satu alasan acara ini gelar untuk branding agar masyarakat tahu bahwa Malang merupakan Kota Bunga.

Selain itu juga demi mendorong partisipasi dan kreatifitas masyarakat. Kreatifitas masyarakat bisa disalurkan dalam pembuatan kostum carnival tetapi tetap mengusung konsep go green. Ya, Malang Flower Carnival sejak pertama kali digelar selalu menggunakan limbah saat membuat kostum peserta.

Bukan tanpa alasan Isu sampah, lingkungan dan inovasi menjadi salah satu pesan yang digaungkan dalam karnaval ini. Sepanjang karnaval di Idjen Boulevard, panitia berulangkali mesti meminta penonton yang datang untuk memberikan jalan bagi peserta yang menggunakan kostum berbagai bahan daur ulang. Peserta Malang Flower Carnival mengenakan kostum-kostum dramatis yang terbuat dari kertas koran, kardus, bungkus plastik, karet sandal ataupun sampah kering lain.

Bahan-bahan daur ulang tersebut, dibentuk ornamen bunga dan ditampilkan sangat fashionable dan megah. Penuh warna warni dan berkelas. Bahan dasar tetap menggunakan limbah kering, dikombinasikan dengan bahan lain. Lebih cantik, ditambah pernik-pernik agar kesan kostum yang dipamerkan tetap glamour. Bukan sebagai barang murahan.

Kostum yang digunakan mulai dari mahkota, sayap tempat bunga yang mekar dan penutup tubuh, menggambarkan berbagai macam bunga yang menunjukkan keeksotikan Malang sebagai Kota Bunga. Tentunya, kostum ini dipadu dengan pakaian adat nusantara. Agar tidak jenuh, selama melintasi catwalk para 200 peserta tersebut berjalan diiringi dengan musik kontemporer.

Tahun lalu, MFC berhasil menarik 50.000 penonton yang memenuhi sisi Jalan Ijen, tempat dilangsungkannya karnaval dengan runway sepanjang 800 meter. Selain menghadirkan fashion show, Malang Fashion Carnival juga menghadirkan tarian kolosal, musik kontemporer hingga cosplay. Uniknya, cosplay yang hadir 'asli Indonesia', yaitu Gatot Kaca, Ken Arok hingga Arjuna.

Malang Flower Carnival 2018 tidak hanya dinikmati oleh wisatawan dalam negeri, tapi juga luar negeri. Selain itu, MFC juga diharapkan bisa menjadi karnaval internasional yang tak hanya diikuti oleh peserta dari Indonesia saja. Puncak gelaran parade kostum bunga ini mulai dari pukul 13.00 sampai 17.00 WIB.

MFC sendiri merupakan salah satu event unggulan Jawa Timur dan tercatat beberapa kali mendapat penghargaan di mancanegara. Seperti, The Best Performances dalam Parade Budaya Internasional di Moskow tahun 2014, Best National Costume, Miss Queen Tourism Ambassador International, di Kuala Lumpur, Malaysia pada 2016.

Oh iya, menurut informasi yang saya dapatkan ternyata para peserta juga berlomba untuk bisa memenangkan hadiah sebasar 40 juta, wow!. Menarik bukan? Jadi, saya sarankan kepada teman-teman untuk sempatkan waktu datang langsung menonton gelaran Malang Flower Carnival di tahun depan.
Share
Tweet
Pin
Share
4 komentar
Menginap di hotel biasanya menjadi rutinitas beberapa orang saat liburan. Meskipun seperti yang kita tahu tarif sewa hotel lebih mahal dibandingkan dengan jenis tempat penginapan lainnya, namun dari segi privasi dan kenyamanan masih menjadi pilihan yang terbaik. Di kota-kota kecil maupun besar di Indonesia, keberadaan hotel sangat mudah ditemukan.

Bahkan bisa dikatakan hampir di setiap kota di Indonesia pasti memiliki fasilitas umum hotel. Dari mulai hotel dengan rating bintang 1, 2, 3, 4, hingga 5. Untuk hotel bintang 5 umumnya bisa ditemukan di kota-kota besar. Seperti hotel bintang 5 di Jakarta, Bandung, Surabaya, dlsb.

Dari segi rating bintang, hotel bintang 5 merupakan yang terbaik. Hal ini bukan tanpa sebab. Karena dari segi pelayanannya memang super mewah. Mereka sangat mengedepankan kualitas pelayanan sehingga tamu merasa disambut dan diperlakukan bak raja dan ratu.


Perhatikan Hal Ini Saat Kalian Menginap di Hotel Bintang 5


Hotel bintang 5 umumnya memiliki jumlah minimal 100 kamar untuk standar room dan minimal 4 kamar untuk suite room. Untuk tamu yang baru check in, setiap tamu biasanya akan diberikan welcome drink. Fasilitas yang diberikan pun tidak main-main. Baik itu untuk fasilitas masing-masing kamar maupun fasilitas tambahan.

Hal ini tentu membuat penasaran kita untuk mencoba menginap di hotel bintang 5. Entah itu di hotel bintang 5 di Bandung, Jakarta, Bali ataupun kota-kota lainnya. Untuk yang beruang banyak tentu hal ini mudah untuk dilakukan.

Namun untuk yang memiliki budget terbatas, jangan berkecil hati. Siapa tahu suatu saat teman-teman juga bisa mendapatkan kesempatan menginap disana. Nah, jika hal itu terjadi maka perhatikan hal-hal berikut ini:

1. Berpakaian yang Sopan dan Rapi

Sebaiknya teman-teman berpakaian sopan dan rapi demi keamanan. Tidak perlu yang mahal ataupun mewah. Dengan pakaian yang sopan akan meninggalkan kesan yang baik di hotel yang teman-teman tuju.

2. Belajar Table Manner

Hotel bintang 5 pastinya memiliki restoran yang mewah. Umumnya table manner diberlakukan untuk makan di restoran mewah ini. Maka tidak ada salahnya teman-teman belajar terlebih dahulu agar tidak bingung dan khawatir saat berhadapan dengan deretan sendok, garpu dan pisau yang cukup banyak.

Jangan lupa juga untuk mengenakan pakaian yang formal karena untuk berjaga-jaga. Karena biasanya restoran menerapkan aturan tersebut untuk yang datang di atas pukul 18.00 ke atas.

3. Setiap Handuk Memiliki Fungsi Masing-masing

Tak hanya di meja makan saja kita dihadapkan dengan berbagai jenis sendok, garpu, dan pisau berbagai ukuran. Untuk fasilitas kamar, hotel bintang 5 akan memberikan handuk dengan berbagai macam ukuran setidaknya 5 buah. Dari urutan terkecil hingga terbesar biasanya berupa wash cloth, hand towel (handuk tangan), bath mat (handuk keset atau alas kaki), bath towel (handuk mandi), dan bath sheet.

4. Ketahui Fasilitas Apa Saja yang Bisa Didapatkan

Mumpung teman-teman sedang menginap di hotel mewah, jangan sampai melewatkan untuk menikmati semua fasilitas yang bisa didapatkan. Terutama untuk fasilitas gratis, seperti fasilitas kolam renang, sauna, atau spot gym. Tanyakan dengan detail fasilitas apa saja yang bisa teman-teman dapatkan agar terhindar dari resiko membayar lebih.

5. Menjaga Sikap Pada Setiap Tamu di Hotel

Hotel bintang 5 di Bandung, Jakarta, Bali, dan kota besar lainnya beberapa ada yang menjadi langganan berlibur artis atau orang ternama dalam maupun luar negeri. Jika kita menginap di hotel yang sama dengan orang-orang tersebut, jangan sampai teman-teman melakukan hal yang tidak sopan dan mengganggu privasi.

Sapa dengan ramah dan bersikap sopanlah jika bertemu dengan mereka. Atau teman-teman dapat membaca travel blog yang mengupas berbagai hal tersebut di dalamnya. Yang terakhir adalah tetap enjoy dan nikmatilah setiap momen liburan kalian.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Teman-teman pernah terpikirkan tidak kalau selama ini anak-anak kita tumbuh berkembang tapi jauh dari alam?. Maksudnya gimana? Iya, anak-anak jauh dari alam yang sejuk mereka asyik dengan semua fasilitas bermain yang sudah modern semisal seperti gadget, play date yang ada di mal itu, dsbnya.

Pasti teman-teman yang sudah menjadi orang tua seperti saya akan setuju kalau sekarang anak-anak itu jauh dari aktivitas yang mendekatkan mereka pada alam. Padahal penting lho, memberikan aktivita kepada buah hati kita di ruang terbuka yang sejuk sehingga mereka bebas aktif bergerak dengan aman.

Hari Minggu 16 September 2018 kemarin saya bersama keluarga pergi ke acara Salicyl Fresh di Bukit Mas Surabaya. Nah, pada acara kemarin itu benar-benar memberikan kesempatan pada anak untuk bermain dekat dengan alam. Melalui program “Teman Bermain Salicyl” ratusan anak dari usia 3 tahun hingga 12 tahun senang bermain di ruang terbuka hijau.


Teman Bermain Salicyl di Ruang Terbuka Hijau


Acara Teman Bermain Salicyl ini dimulai sejak pukul enam pagi sampai selesai sekitar pukul sebelas siang. Ada sekitar ratusan anak yang diundang untuk hadir ke acara tersebut, termasuk Mirza meskipun Mirza belum berusia 3 tahun tapi dia ikut menikmati keseruan hari itu.

Singkat cerita, setelah mendaftar ulang di bagian registrasi setiap rombongan anak-anak beserta orang tua didampingi oleh mentor untuk masuk ke Notredame adventure park yang ada di Bukit Mas Surabaya. Untuk memeriahkan acara, Salicyl Fresh menghadirkan empat ikon yang bernama Acil, Ibo, Uta dan Sali. Ada empat wahana permainan yang sudah dipersiapkan yakni Mini Soccer, Ular Tangga, Canvas Wall Colouring dan Kids Outbond.

Para anak-anak tersebut bisa bermain dan berkegiatan aktif serta dinamis di luar ruangan sekaligus belajar mengenal alam sebagai proses tumbung kembang mereka. Setelah puas bermain selama kurang lebih 3 jam anak-anak diajak untuk beristirahat di area yang sudah disiapkan.


Di area ini juga acara puncak akan berlangsung yakni launching produk Salicyl Fresh dari Kimia Farma. Sebelum acara puncak dimulai setiap anak mendapatkan sebuah goodie bag yang berisi satu bedak Salicyl Fresh, terlihat sekali kalau mereka senang mendapatkan bingkisan.

Acara dilanjut dengan dance Baby Shark bersama, lalu dance Salicyl yang berhasil menarik perhatian anak-anak. Acara pagi itu dihadiri langsung oleh Marketing Manager OTC Herbal PT. Kimia Farma Bapak Bayu Sulendrotomo. Dalam sambutan yang beliau berikan pagi itu Bapak Bayu berpesan kepada orang tua untuk tidak perlu khawatir jika anak-anaknya berkeringat saat bermain terlebih saat muncul biang keringat karena sekarang sudah ada Salicyl Fresh.

Salicyl Fresh adalah produk bedak tabur yang diproduksi oleh PT. Kimia Farma (Persero)Tbk. Salicyl Fresh berguna untuk menghilangkan keluhan gatal-gatal yang disebabkan oleh biang keringat dan ganguan kulit lainnya pada anak. Moms juga harus tahu kalau kandungan bedak tabur Salicyl Fresh ini aman untuk kulit anak.


Ap saja sih kandungannya? Salicyl Fresh mengadung komposisi talcum, asam salisilat, sulfur, mentol dan balsam. Dengan menggunakan Salicyl Fresh kulit anak menjadi tetap sehat, segar, harum dan halus. Selain itu, program ini juga mengajak anak-anak untuk menggelar piknik bersama teman dan keluarga di bawah pohon rindang yang ada di Notredame Adventure Park tersebut.

Bukan hanya itu saja, anak-anak dihibur dengan cerita menarik dari seorang pendongen yang mengedukasi mereka tentang mengenal lingkungan. Jadi, pada acara Teman Bermain Salicyl kemarin bukan hanya diajak bermain tapi anak-anak juga belajar untuk menganal alam sekitar dan tentu tanpa takut terkena biang keringat juga gatal di tubuh.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Bicara soal kendaraan umum saya jadi ingat sekitar 2 tahun yang lalu saat masih aktif bekerja. Setiap mau berangkat kerja saya selalu menggunakan kendaraan umum, bukannya nggak punya kendaraan pribadi tapi entah kenapa saya kalau berangkat atau pulang kerja lebih senang naik kendaraan umum, kalau di Bangkalan saya naik bus ELF.

Itu masih di Bangkalan yang notabene merupakan sebuah kota kecil yang ada di Pulau Madura. Tapi bagaimana dengan kendaraan umum yang ada di kota-kota besar di Indonesia seperti salah satunya yang ada di Jakarta. Btw, saya sendiri baru satu kali pergi ke ibu kota dan itu sudah lama sekali sekitar tahun 1999.

Jadi, saya hanya bisa melihat perkembangan kendaraan umum di ibu kota melalui televisi maupun internet. Kalau menurut saya pribadi nih, sudah sewajarnya memang kita bangga pada Jakarta, Ibukota Indonesia. Infrastruktur yang semakin hari semakin baik dan pembangunan yang kian menyeluruh.


Manfaatkan Kendaraan Umum yang Ada di Sekitar Kita


Sementara kalau bicara macet kan memang sejak zaman dulu Jakarta selalu macet sepertinya, betul tidak?. Sudah diatasi dengan baik dengan segala perencanaan yang matang, tapi tetap ada saja kendaraan baru yang hadir setiap harinya. Kalau dilihat pada negara-negara maju, ambil contoh Singapura.

Singapura juga memiliki penduduk yang padat, namun Singapura termasuk negara tetangga yang paling sering dikunjungi oleh warga negara kita. Alasannya selain dekat dan biayanya lebih terjangkau dan jarang macet. Bahkan transportasi umumnya juga cenderung tidak sepenuh transportasi umum Jakarta.

Sebagai warga negara Indonesia dan terutama yang berdomisili di Ibukota tentu wajib mematuhi peraturan-peraturan yang dibuat oleh pemerintah. Seperti sekarang ini mengenai kebijakan ganjil genap. Tidak perlu sampai menutupi salah satu angka supaya dapat masuk kekawasan genap maupun ganjil. Tidak perlu juga beli plat palsu, nah.

Itu tidak mendidik dan sangat salah kalau menurut saya, apalagi sampai membeli kendaraan baru. Kalau memang tidak punya kendaraan yang berplat ganjil atau genap, sebenarnya tidak ada salahnya menggunakan transportasi publik yang telah disediakan oleh pemerintah. Kenapa sih, orang-orang kaya di Jakarta itu sepertinya tidak tertarik untuk mencoba kendaraan umum yang sudah ada?.

Ada yang masalah apa dengan transportasi publik? Misal seperti, jarak tempuh yang jauh dari rumah ke stasiun atau halte transjakarta atau stasiun?. Pertanyaannya kok mereka mau sih jalan jauh-jauh untuk ke Stasiun MRT sewaktu di Singapura?. Lalu kenapa di negara sendiri tidak?. Polusi nih atau tidak nyaman trotoarnya. Akan selalu beragam alasan jika memang tidak diniatkan dari diri sendiri.

Menurut beberapa sumber berita yang saya baca Badan Pengelola Transportasi Jakarta (BPTJ) Kementerian Perhubungan sudah melakukan beragam upaya supaya kita dapat menggunakan transportasi publik dengan aman dan nyaman. Sistem pembayarannya secara elektronik juga sudah mulai mudah digunakan.


Buktinya apa? buktinya penambahan jalur dan gerbong untuk KRL, busway dan APTB juga semakin banyak, sehingga mudah sebenarnya untuk digunakan. Tapi kembali lagi, masyarakat sepertinya sudah terlalu terlena dengan kendaraan pribadinya. Masih banyak yang mengeluh macet, tapi tanpa sadar diri sendiri menjadi penyebab kemacetan.

Padahal, kendaraan umum yang sekarang sudah lebih baik ketimbang masa lalu loh! Contohnya. Bus Transjakarta sekarang jumlah armadanya sudah sangat banyak sehingga tidak perlu menunggu berlama-lama. Lalu KRL atau yang biasa kita sebut commuter line jadwal keberangkatannya sudah lebih cepat ketimbang 5 tahun sebelumnya, selain itu adanya penambahan jalur, kemudian penambahan rute hingga ke Cikarang.

Kamu tahu darimana, Cha? Tahu dari membaca di internet dan tentu atas cerita pengalaman beberapa saudara dan teman yang tinggal di Jakarta sana. Mereka juga cerita kalau saat ini sudah ditambah adanya APTB untuk wilayah Bogor, Bekasi, Cibubur, Tangerang dan sekitarnya.

Jadi, sebenarnya tidak perlu risau ketika naik bus dan khawatir ada pengamen yang masuk di dalamnya ataupun penjual keliling. Untuk yang satu ini saya punya pengalamn pribadi langsung. Pengunaan air conditioner dan adanya kondektur serta pengemudi yang menggunakan seragam resmi menambah wujud keseriusan pembenahan terhadap kendaraan umum.

Perlahan namun pasti, Pemerintah terus berusaha untuk memanjakan penduduk Ibukota dengan transportasi umum yang semakin hari semakin membaik dan dekat dengan pemukiman. Sudah sewajarnya, jika kita turut serta membantu upaya pemerintah tersebut dengan mulai membiasakan diri naik kendaraan umum. Kalau kurang nyaman jangan sungkan laporkan ke media sosial lembaga terkait, pasti akan ditindaklanjuti.

Sekarang semua kembali ke kita. Yuk, pelan-pelan ubah pola pikir kita mengenai transportasi umum. Hitung deh jarak tempuh perjalanan kita jika menggunakan transportasi umum dan kendaraan pribadi. Akan sangat jauh berbeda rentang waktunya. Jika semua warga mulai peduli dengan menggunakan kendaraan umum, pastinya macet berkurang dan semua merasa nyaman.
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Indonesia terkenal memiliki banyak destinasi wisata menarik berupa pemandangan alam, wisata terpadu, wisata budaya, belanja, kuliner, dan lain sebagainya. Tapi, jangan sampai keasyikan jalan-jalan bikin kamu lupa berbelanja oleh-oleh khas daerah yang teman-teman kunjungi.

Pasalnya, keluarga di rumah maupun teman-teman di kantor pasti berharap kamu pulang membawa sesuatu. Selain bisa membawa pulang pengalaman dan cerita-cerita menarik, teman-teman juga perlu membawa oleh-oleh khas, seperti oleh-oleh lezat berikut ini.


Kue Lapis Legit

Kue lapis legit adalah oleh-oleh yang wajib teman-teman bawa pulang karena rasanya bener-bener enak dan nikmat. Kue yang umum disajikan pada saat Imlek ini bisa teman-teman beli sebagai pilihan utama jika ingin membawa oleh-oleh yang disukai oleh hampir semua orang, mulai dari anak-anak hingga orang tua.

Oleh-oleh ini sendiri tersedia dalam aneka rasa, mulai dari original, prune, sampai rasa green tea. Kalau teman-teman tergoda untuk membawa pulang oleh-oleh yang punya rasa enak dan tekstur lembut ini. Selain bisa mendatangi beberapa toko kue di kota yang teman-teman kunjungi, teman-teman juga bisa memesannya langsung secara online, misalnya melalui Bukalapak.

Jadi, sebelum berangkat pulang jangan lupa pesan dulu melalui Bukalapak kemudian pilih saja metode pengirimannya dengan menggunakan ojek online agar bisa diantar saat itu juga.

Spikoe atau Kue lapis

Kue ini dikenal juga dengan nama kue bolu lapis. Rasanya yang enak dan nikmat bertekstur lembut serta empuk membuat oleh-oleh yang satu ini layak dipertimbangkan. Seperti halnya kue lapis legit, teman-teman bisa membeli oleh-oleh ini secara offline maupun online.

Ada banyak pilihan rasa maupun bentuk yang bisa teman-teman pilih sesuai dengan selera. Mulai dari kue lapis ala batik, spikoe batik rasa pandan, rasa mocca, kenari, coklat, atau yang dengan kismis hingga yang original.

Sambal Bu Rudy

Sambal Bu Rudy merupakan sambal yang terkenal enak dan pedasnya nendang banget. Sambal oleh-oleh khas daerah Surabaya ini sekarang sudah bisa teman-teman beli atau pesan secara online. Harga per botolnya cukup bersahabat, hanya Rp 25.000 saja. Jadi, jika tidak sempat membeli langsung kecabang terbesarnya yang ada di jalan Dharmahusada 140 Surabaya, jangan ragu-ragu untuk memesan secara online kemudian minta saja diantar dengan grab bike atau ojek online lainnya.

Gudeg

Kalau jalan-jalan ke Jogja, makanan yang paling sering dibawa pulang selain bakpia adalah, gudeg. Jangan khawatir, karena saat ini gudeg yang dibuat sebagai oleh-oleh dikemas dengan cukup apik dan aman menggunakan kemasan kaleng. Gudeg kalengan bisa bertahan antara maksimal hingga 1 tahun. Jadi jangan takut keduluan basi sebelum sempat dinikmati.

Dodol Betawi

Tahun ini Jakarta sukses menjadi tuan rumah Asian Games ke-18. Event olahraga internasional negara Asia ini akan digelar mulai tanggal 18 Agustus s/d 2 September. Selain bisa jalan-jalan untuk menikmati berbagai destinasi wisata menarik yang ada di ibukota seperti Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, Kepulauan Seribu, dan lain-lain. Teman-teman juga bisa datang ke Jakarta khusus untuk menyaksikan langsung gelaran olahraga (Asian Games) sambil mendukung para atlet.

Sebelum kembali ke daerah masing-masing, jangan lupa mampir dulu ke toko oleh-oleh untuk beli beberapa makanan khas Jakarta yang enak dan nikmat. Dari sekian banyak oleh-oleh khas Ibukota seperti geplak, bir pletok, roti buaya, hingga biji ketapang--dodol betawi merupakan makanan khas yang wajib kamu pertimbangkan.

Rendang Telur

Kalau teman-teman jalan-jalan ke Sumatra, khususnya Padang, Sumatra Barat, selain Keripik Balado, Rendang Telur atau Rendang Talua (dalam bahasa setempat), bisa jadi pilihan tepat untuk camilan di jalan sekaligus oleh-oleh buat teman-teman di kantor maupun keluarga di rumah.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Bagi setiap perempuan berfoto selfie merupakan agenda wajib yang tidak boleh dilewatkan begitu saja terlebih saat sedang merasa cantik, saat sedang berada di tempat yang mendukung untuk berfoto selfie sampai di waktu kosong. Rasanya selfie sudah menjadi bagian dari perempuan itu sendiri, bahkan mungkin akan terasa sangat mengherankan kalau sampai ada perempuan yang tidak suka selfie.

Kenapa bisa begitu ? karena hampir semua perempuan suka berselfie. Teman-teman percaya tidak kalau ternyata masih ada banyak perempuan yang tidak suka selfie ? ada kok. Siapa ? saya sendiri salah satunya, bisa dibilang saya kurang begitu suka apalagi kalau disuruh foto selfie pasti tidak akan mau kebiasaan ini berlaku sejak 4 tahun terakhir.

Dulunya saya hobi sekali selfie, hobi menghabiskan waktu berjam-jam di depan kamera handphone untuk mendapatkan foto selfie yang paling keren. Sampai-sampai orang tua saya tahu kalau saya sedang berada di dalam kamar sampai lama berarti sedang selfie. Waktu itu tingkat rasa percaya diri saya masih tinggi-tingginya namun seiring bertambahnya usia saya mulai mengurangi dan bahkan sudah tidak suka selfie lagi.



Menjadi Blogger dan Tuntutan Untuk Aktif di Media Sosial


Namun, rasa tidak suka saya untuk berfoto selfie seakan sedang diuji sejak menjadi blogger. Datang menghadiri banyak kegiatan dan event mengharuskan saya untuk sekreatif mungkin membuat reportase baik melalui live tweet, upload foto-foto di Instagram, live streaming dan menulis di blog. Tidak jarang juga saya melihat teman-teman blogger lainnya yang sedang asyik selfie demi kepentingan reportase bahkan untuk dokumen pribadi.

Jujur, saya suka khawatir kalau kebetulan sedang melihat teman-teman foto selfie, khawatir kenapa ? khawatir diajak selfie, hahaha. Iya betul, wajah saya akan mendadak berubah menjadi kaku di depan kamera saat teman-teman yang lain begitu lincah memainkan wajah dan ekspresi mereka. Saya lebih suka membantu mengambil foto daripada diajak selfie.

Tapi tetap saja tidak bisa bohong, untuk sesekali waktu saya mengiyakan saja ajakan berfoto selfie. Tujuannya untuk semakin dekat dengan teman blogger yang lain, bahkan saya sama sekali tidak begitu tertarik melihat hasil foto selfie ataupun wefie. Entah kenapa semakin kesini, saya bukan lagi tidak suka selfie tapi tidak suka berfoto dalam jumlah yang terlalu banyak.

Istilahnya itu sedikit-sedikit foto, padahal salah satu hiburan tersendiri bagi seorang blogger ketika sedang berkumpul adalah bisa berfoto bersama. Saya suka capek dan bingung mau ekspresi gimana lagi kalau terlalu sering diajak foto. Kalau teman-teman pernah mengunjungi akun Instagram milik saya pasti sangat jarang menemukan foto selfie maupun foto bersama.

Saya lebih suka mengambil foto dari objek yang berbentuk barang, cuaca, keramaian, foto untuk quote dan semua hal yang bukan foto diri saya sendiri. Namun, meskipun saya tidak suka selfie dan mengexpose diri sendiri, saya selalu nyaman-nyaman saja melihat teman-teman blogger yang sedang asyik selfie. Saya kagum dengan daya kreatif yang mereka miliki sehingga menghasilkan foto sefie yang keren.

Kadang saya merasa semua ini adalah sebuah tuntutan, tututan menjadi blogger yang mau tidak mau harus selalu aktif di semua media sosial. Ditambah katanya kalau belum ada foto selfie yang di upload berarti itu hoax, ya ampun. Tapi saya mencoba memahami itu semua, lalu saya pun berusaha untuk mensiasatinya dengan mengganti foto selfie dengan foto-foto sekitar atau foto teman yang sedang selfie, hahaha.

Terbukti dengan melakukan hal tersebut saya bisa meyakinkan followers bahwa saya memang sedang berada di kegiatan tersebut. Saya lebih suka menikmati setiap perjalanan dan setiap acara tanpa melaporkan ke media sosial. Karena saya bisa benar-benar meresapi semua momen yang terjadi tanpa lagi sibuk memikirkan akan posting apalagi.

Tapi kembali lagi, sekarang saya adalah seorang blogger dan saya membutuhkan foto-foto untuk diunggah ke dalam media sosial dan sebagai pendukung tulisan di blog. Semua profesi memang memiliki kekurangan serta kelebihan sendiri. Kekurangan saya adalah tidak suka berfoto selfie tapi saya harus pintar-pintar mengaturnya supaya bisa tetap memberikan yang terbaik bagi tulisan yang ada di blog dan tentunya untuk menjaga personal branding diri sendiri.

Kenapa Saya Tidak Suka Selfie ?


Semua yang ada di bumi ini bisa ada karena adanya alasan tertentu begitu pula kenapa saya tidak suka selfie, alasannya apa ?. Apa saya termasuk ke dalam kategori perempuan yang kurang normal karena tidak suka selfie ? duh tidak begitu juga kok. Ada beberapa alasan kenapa saya tidak suka selfie maupun berfoto bersama-sama terlalu sering.

1. Saya tipe orang yang sangat menghargai privasi

Kalau teman-teman kenal saya sejak lama pasti hafal betul dengan foto profil yang ada di semua media sosial milik saya menggunakan gambar bunga Lili Putih. Gambar bunga Lili Putih  tersebut sudah lama sekali saya pakai dan bukan itu saja dulunya memang saya jarang sekali aktif bahkan untuk sekadar melaporkan semua aktivitas saya di media sosial.

Saya lebih suka menjaga privasi dan cerita kehidupan dari amatan orang-orang di dunia maya. Oleh karena itu wajar kalau saya memang tidak suka selfie, waktu itu bagi saya media sosial hanyalah sekadar tempat mencari hiburan dan informasi. Tapi ternyata Tuhan berkehendak lain sekarang hidup saya berbalik 180 derajat dan menjadikan saya sangat aktif di media sosial, hahaha.

2. Saya merasa malu dan tidak percaya diri

Inilah alasan utama saya sering menolak diajak sefie maupun selfie sendirian, malu. Iya, saya malu sekali dan merasa sedikit aneh. Berfoto selfie di tengah-tengah keramaian sehingga mengundang perhatian dari orang lain. Bukan itu saja, meskipun sedang sendiri di dalam kamar pun saya juga tidak pernah selfie, walaupun sesekali masih ada perasaan ingin untuk selfie tapi saya lupakan begitu saja.

Begitulah, meskipun sudah hampir satu tahun teakhir saya menjadi full time blogger tapi hal tersebut tidak mengubah sikap saya yang sebelumnya memang tidak suka selfie. Kalau untuk foto bersama saya masih mau, supaya bisa berkumpul bersama dengan teman blogger lainnya. Tapi kalau harus selfie dengan gaya dan pose centil saya angkat tangan, mentok saya hanya bisa lempar senyuman saja.

Sekali lagi pintar-pintarnya saya saja untuk bisa tetap memberikan reportase yang menarik, tanpa harus ada foto selfie dan yang paling penting ialah tetap bisa berkumpul bersama teman-teman blogger lainnya. Meskipun bukan penyuka selfie saya tetap tidak mau bersikap kaku dan terkesan kurang membaur dengan blogger lainnya.

Well, satu pesan penting dari saya adalah meskipun terkadang saya suka menolak diajak selfie tapi rasa sayang dan kagum kepada teman blogger tidak akan pernah berkurang. Namanya juga teman seperjuangan dalam mencari sesuap nasi, kan tidak baik kalau kita bersikap kaku dan cuek. Ya sudah, kalian selfie saja sampai puas kalau saya cari objek foto yang lain, hihihi.

Menjadi seorang blogger tidak harus suka selfie kan ? oh iya, kalau teman-teman sendiri bagaimana ?. Suka selfie atau sama seperti saya yang tidak suka selfie ? Setelah membaca tulisan saya yang satu ini semoga tidak apa-apa diantara kita ya, temans. :)
Share
Tweet
Pin
Share
30 komentar
Di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, terdapat sebuah blok tepatnya di Kecamatan Ciamis yang dikenal dengan sebutan daerah Saripohaci atau dalam ejaan lama ditulis Saripohatji. Ternyata, sebutan itu menunjuk pada sebuah pabrik pengolahan bedak dingin yang sudah melegenda dan hingga kini masih berproduksi.

Ya, bedak itu adalah bedak dingin Saripohatji. Bedak hasil ramuan Ny. Siti Marijah (alm) ini sudah ada sejak tahun 1927. Melalui tangan dinginnya, pada zaman Belanda bedak Saripohatji ini tidak hanya digemari oleh perempuan kaum pribumi, tetapi nona-nona Belanda pun ikut mengunakannya. Bahkan, bedak ini mengalami kejayaannya hingga medio tahun 1970an.


Bedak Saripohatji Ramuan Tradisional Hampir Satu Abad


Pada awal keberadaannya, pemasaran bedak dingin Saripohatji dipasarkan dari mulut ke mulut. Setelah produk kosmetik kecantikan ini dirasakan cocok oleh kebanyakan kaum hawa pada waktu itu, membuat bedak ini makin populer. Dari situlah awal produk ini diproduksi dalam jumlah besar.

Pemasarannya pun berkembang luas ke berbagai daerah. Tidak lagi hanya beredar di wilayah Ciamis. Setelah 91 tahun berdiri, kini perusahaan bedak Saripohatji sudah dikelola oleh generasi ketiga. Agus Wahyu, pengelola generasi ketiga bedak Saripohatji ini.

Meski saat ini sudah banyak produk bedak kosmetik berbahan kimia dan dikemas secara modern, namun tetap mempertahankan ramuan bedak Saripohatji yang 100 persen berbahan alami. Begitu juga dari kemasannya, tidak berubah dan masih mempertahankan ciri khas aslinya.

Meski masih mempertahankan ramuan tradisional, tetapi eksistensi dan keampuhan bedak Saripohatji hingga kini masih banyak dipercaya konsumen. Bahkan, banyak konsumen yang meminta untuk tetap mempertahankan ciri khas dan ramuan alami yang selama ini menjadi andalan bedak ini.

Menurut cerita, Bedak dingin Saripohatji memiliki kekuatan serta kualitas tersendiri. Bahan dasar semuanya berasal dari tumbuh-tumbuhan. Proses produksinya pun masih terbilang tradisional. Namun begitu, dia menjamin produk bedak ini tidak akan memicu iritasi pada kulit.

Bedak Saripohatji terbuat dari bahan tepung beras, ramuan dedaunan seperti daun suji, beungbeureuman, pandan, jambu, mamangkokan dan teklan. Tak hanya itu, ramuan bedak itupun ditambah lagi dengan ekstrak temulawak, kunyit, tomat, jeruk nipis. Menurut keterangan Agus ramuan bedak ini tanpa ada satupun bahan kimia. Semua bahan mengambil dari tumbuh-tumbuhan.

Bedak Saripohatji dipercaya merupakan produk perawatan kecantikan satu-satunya yang memiliki bentuk pilis atau pintilan. Melihat dari proses pemintilan dilakukan secara manual oleh tangan-tangan terampil. Ada delapan orang karyawan yang sudah puluhan tahun setia bekerja.

Tahukah teman-teman kalau dalam sepekan, sekitar dua ratus dus bedak, terdiri dari lima puluh kemasan persatu dus, laris di pasaran. Konsumen produk bedak ini didominasi dari wilayah Bandung dan kota-kota di sekitar wilayah Priangan Timur Jawa Barat. Harga bedak ini ternyata murah, satu sachetnya hanya dibandrol dengan harga Rp 5 ribu sampai Rp. 10 ribu.

Walaupun banyak produk bedak dengan kemasan modern beredar, namun kami tetap mempertahankan orisinalitas, kualitas dan kekhasannya. Kami belum memiliki rencana mengganti kemasan, bentuk maupun proses produksi. Bedak Sarippohatjiakan konsisten dengan cara-cara tradisional.

Oleh sebab itu mungkin ini yang membedakan bedak Saripohatji dengan bedak yang lainnya. Sementara itu, dalam penggunaan bedak Saripohatji, disarankan memberi campuran madu atau air tawar. Hal itu agar khasiat dari ramuan bedak ini lebih optimal saat digunakan oleh pemakainya.

Sejarah Bedak Saripohatji


Apabila membedah sejarah berdirinya bedak Saripohatji, ternyata awalnya bukan untuk diperjualbelikan. Bedak yang diramu oleh (Alm) Ny. Siti Marijah ini hanya untuk keperluan pribadinya. Saat itu, sekitar tahun 1920an atau masa kolonial Belanda, tidak semua perempuan pribumi bisa membeli alat kosmetik kecantikan. Karenanya, perempuan asli Ciamis ini meramu bedak dengan menggunakan bahan-bahan alami.

Setelah Ny. Siti sering memakai bedak hasil ramuannya dan selalu tampil cantik, membuat tetangga bertanya-tanya. Ketika tahu bedak itu hasil ramuan Ny. Siti, tetangganya kemudian tertarik dan meminta diramukan bedak serupa. Ternyata mereka cocok dengan ramuan bedak buatan Ny. Siti. Sebab, bedak itu berhasil membuat kulit halus, putih dan mampu mengatasi jerawat.

Setelah bedak ramuan Ny. Siti banyak dipesan kaum perempuan kala itu, permintaan pun terus mengalami peningkatan. Ny. Siti rupanya paham bahwa bedak hasil ramuannya yang banyak diminati banyak perempuan merupakan peluang bisnis. Kemudian dia memutuskan untuk menjadikan peluang itu sebagai usaha industri rumahan yang memproduksi bedak dengan jumlah banyak.

Nama Saripohatji diambil dari nama Dewi Beras Saripohatji. Karena beras itu menjadi bahan utama pembuatan bedak tersebut. Awalnya, bedak Saripohatji dikemas dengan menggunakan dedaunan kering serta dijual di warung-warung kecil. Proses distribusi barang pada masa itupun masih menggunakan sepeda onthel dengan hanya memasarkan di sekitar wilayah Ciamis.

Seiring waktu, bedak Saripohatji semakin terkenal dan usahanya pun kian berkembang pesat. Pada tahun 1960 sampai 1980, Satipohatji menjadi merk bedak terkenal di Nusanatara, khususnya di Jawa Barat. Pendistribusiannya pun semakin luas hingga masuk ke daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Namun, pada tahun 1959, Ny. Siti Marijah, sang peramu bedak, meninggal dunia. Usahanya kemudian dilanjutkan oleh suaminya, S. Harjo hingga tahun 1971. Setelah S. Harjo meninggal, perusahaan kemudian dikelola oleh istri kedua Harjo, Neneng Fatimah hingga tahun 1985. Sepeninggal Neneng Fatimah, usaha ini kembali berpindah tangan ke istri ketiga Harjo, Ny. Ocoh Setiawati dan anak-anaknya.

Pabrik bedak Saripohatji terletak di pojok Jalan Ir. H. Djuanda Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis. Bangunan tua dengan arsitektur Belanda itu hingga kini masih berdiri tegak. Sebagian orang tidak akan mengira bangunan tua itu adalah sebuah pabrik yang memproduksi sebuah bedak legendaris yang terkenal di Indonesia.

Sebab, di depan area pabrik, tidak tampak plang yang menujukan bahwa bangunan itu sebuah pabrik. Karena hingga saat ini produk bedak Saripohatji masih diproduksi dengan sistem industri rumahan. Well, begitulah cerita tentang bedak dingin Saripohatji yang sudah ada sejak 100 tahun lalu. Semoga tulisan ini bermanfaat ya.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Teman-teman ada yang sudah pernah ke Kota Semarang? Saya yakin teman-teman yang membaca tulisan ini pernah berkunjung ke sana. Semarang sebagai ibu kota dari Provinsi Jawa Tengah bukan Cuma terkenal akan nikmatnya Lumpia tapi juga berbagai macam wisata yang ada di sana salah satunya ada Festival Cheng Ho.

Sudah tahu apa itu Festival Cheng Ho?. Festival Budaya Cheng Ho (Cheng Ho Festival ) adalah festival yang menghidupkan kembali kenangan akan pelayaran bersejarah laksamana Cheng Ho dari China ke perairan Indonesia. Event ini rutin diadakan setiap tahunnya, dan tahun ini sudah berlangsung selama 11 hari dari tanggal 9 – 19 Agustus 2018 kemarin.

Biasanya Festival akan dimulai dengan doa dan ritual, dan menyoroti pertunjukan seni, seminar dan pertemuan bisnis, dengan puncak pawai budaya mulai dari Klenteng Tay Kak Sie yang pindah ke Klenteng Sam Poo Kong. Ribuan orang akan mengikuti parade budaya 6Km yang membawa patung Laksamana Cheng Ho di tempat lain yang lebih dikenal dengan nama Zheng He.


Menikmati Pesona Festival Cheng Ho 2018


Selain itu dilanjut dengan acara Cheng Ho Night Fest yang siap menemani keseruan rangkaian acara. Beragam kesenian dari berbagai suku dan agama siap menjadi santapan yang memanjakan wisatawan pada gelaran ini. Teman-teman juga akan disuguhi dengan keindahan Arak-arakan Patung Dewa yang akan menyajikan atraksi budaya Tionghoa.


Kemudian disambung juga dengan panggung kesenian yang ciamik. Gelaran penampilan ciamik dari seni budaya Tionghoa serta Jawa. Rangkaian acara tidak berhenti sampai disitu. Bakti sosial menjadi misi yang tak kalah dinantikan. Bakti sosial ini bekerja sama dengan berbagai elemen industri farmasi serta unsur TNI dan Polri, program penyuluhan dan pengobatan gratis menjadi sajian bakti sosial.

Selain itu ada juga program Napak Tilas Sejarah Cheng Ho yang akan menelusuri sejarah budaya Tionghoa yang ada di Semarang. Hal ini dimaksudkan untuk mengedukasi masyarakat tentang kemasyuran sejarah yang ada di Semarang. Ngomong-ngomong teman-teman sudah pernah dengar sejarah Laksamana Cheng Ho ini?.


Sejak memulai ekspedisi di tahun 1405 sampai dia meninggal dunia pada 1433, Laksamana Cheng Ho melakukan 7 (tujuh) ekspedisi internasional berturut-turut, mengunjungi 37 negara selama 28 tahun. Dalam ekspedisi ini, laksamana meminta negara-negara dari Asia, Timur Tengah, dan Afrika.

Nah, dalam 5 ekspedisinya ke Nusantara, Cheng Ho berhasil mengenalkan teknologi dan gaya hidup China kepada penduduk. Di setiap tempat yang ia kunjungi, sang laksamana juga menanamkan perasaan persaudaraan yang kuat dengan penduduknya dengan membangun masjid dan rumah doa yang menunjukkan akulturasi, memadukan budaya Islam dengan tradisi dan kepercayaan lokal dan cara hidup orang Tionghoa.


Kemeriahan Festival Cheng Ho ini berhasil masuk ke 100 Wonderful Events Kementerian Pariwisata tahun 2018. Selain itu waktu pelaksanaan juga sangat panjang dengan sajian padat penuh warna. Semangat keakraban tidak luput digaungkan dalam festival Cheng Ho tahu ini. Berbagai lomba yang ikut disuguhkan, menjadi program membangun keakraban. Seperti lomba fotografi, serta lomba mewarnai bagi anak-anak.

Selama gelaran Festival Cheng Ho berlangsung teman-teman bisa belajar banyak dari figur Laksamana Cheng Ho yang hebat. Selama pelayaran, Cheng Ho selalu menebarkan kebaikan. Mengajarkan kebersamaan dalam beragam latar belakang berbeda. Selain itu Event ini menjadi penegas betapa eksotisnya Semarang dengan beragam budaya yang ada di dalamnya, salah satunya adalah budaya Tionghoa.
Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar
Kalau pergi ke Papua jangan lewatkan Festival Lembah Baliem ya. Eh tapi, teman-teman sudah kenal belum dengan festival yang rutin diadakan satu tahun sekali ini?. Festival Lembah Baliem adalah festival budaya yang dari sejak dahulu kala sangat terkenal sehingga turis mancanegara rela berbondong bondong datang ke Papua khusus untuk acara ini saja.

Pada festival ini Atraksi peperangan dan tari-tarian akan tersaji di lembah yang berada di Pegunungan Jayawijaya Papua. Nah, Lembah Baliem sendiri pemandangannya sangat luar biasa. Dipagari Pegunungan Trikora, Lembah Baliem menyimpan keindahan alam yang menawan. Titik tertinggi mata memandang adalah Puncak Jaya.


Dan inilah satu-satunya tempat di Indonesia yang berselimut es abadi. Terdapat wisata baharinya juga. Termasuk Danau Habema yang digadang-gadang sebagai danau tertinggi di Indonesia. Atau biasa disebut Danau di Atas Awan. Setiap tahunnya para fotografer dunia kerap hadir untuk mengabadikan setiap momen indah di sana.


Festival Lembah Baliem Asli dari Papua


Festival Lembah Baliem awalnya merupakan acara perang antarsuku Dani, Lani, dan Suku Yali. Pada saat festival kita bisa melihat simulasi perang dan pertunjukan tarian yang mereka perlihatkan. Sebuah festival yang menjadi ajang adu kekuatan antarsuku dan telah berlangsung turun temurun namun tentunya aman untuk dinikmati.

Acara tradisi adat ini sudah berlangsung sejak 1989. Selain aksi peperangan dan pertunjukan tradisional lainnya, wisatawan pun bisa berinteraksi langsung dengan para penduduk asli Papua. Selain itu juga banyak pemandangan indah yang bisa dinikmati selama berada di sana. Berbicara mengenai penduduk asli Papua ada banyak suku yang bermukim di Papua sendiri.

Suku-suku asli Papua tersebar di beberapa lokasi. Mereka akan berkumpul di lembah ini saat festival berlangsung. Mulai dari Suku Dani, Suku Yali, hingga Suku Lani hadir untuk memeriahkan acara tersebut. Festival Lembah Baliem berlangsung selama tiga hari dan diselenggarakan setiap bulan Agustus juga biasanya bertepatan dengan perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia.

Pada tahun ini festival akan diselenggarakan pada 8-10 Agustus 2018 di Lembah Baliem, Wamena, Kabupaten Jayawijaya. Festival ini juga akan mempertontonkan secara kolosial beragam kekayaan artistik khas Bumi. Selain tarian tradisional, ada pertunjukan musik tradisional menggunakan Pikon, karapan babi, aksi teatrikal, lomba panahan dan lempar tombak, permainan Sikoko dan Puradaan, peragaan memasak dengan cara tradisional, dan pameran kerajinan tangan masyarakat suku adat.


Puncaknya adalah Tarian Perang yang melibatkan 1.000 penari yang berasal dari tiga suku besar di dataran tinggi Wamena dan Lembah Baliem, yaitu suku Dani, Lani, dan Yali. 1.000 penari tersebut akan membawakan Tari Perang yang sudah terkenal, dan dibagi dalam 26 kelompok besar. Setiap kelompok terdiri dari 30-50 penari.

Untuk menampung kreativitas budaya terbaik Bumi Cenderawasih, area besar sudah disiapkan sebagai venue. Luasnya mencapai 400 meter persegi. 250 meter persegi di antaranya akan dipakai sebagai 'medan perang'. Beragam detail ornamen khas Papua akan juga dipasang.

Menghadiri Festival Lembah Baliem maka teman-teman akan memiliki kesempatan langka untuk belajar dan bersentuhan langsung dengan beragam tradisi suku-suku setempat yang berbeda-beda tanpa harus mengunjunginya ke pedalaman Papua yang jauh dan berat.

Bagaimana, teman-teman tertarik untuk datang ke Festival Lembah Baliem tahun depan?. Oh iya, sebelum menikmati Festival Lembah Baliem, ada syarat administrasi yang harus dipenuhi. Kalian harus memiliki Surat Keterangan Jalan yang bisa didapatkan dari beberapa Kantor Kepolisian yang berada di wilayah Jayapura, Merauka, Timika, Biak, Nabire dan Manokwari.
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Newer Posts
Older Posts

Pencarian

About me

About Me

Halo, perkenalkan saya Riska, seorang istri dan ibu dari satu putra. Suka menulis tentang hal apa saja khususnya yang saya pahami. Selengkapnya

Follow Us

  • facebook
  • instagram
  • twitter

Labels

Kecantikan Kesehatan Keuangan Opini Parenting Pengalaman REVIEW Sponsored Post wisata

recent posts

Komunitas

About Me

Blog Archive

  • ►  2015 (39)
    • ►  Juni (9)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  September (3)
    • ►  Oktober (12)
    • ►  November (10)
  • ►  2016 (84)
    • ►  Januari (8)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Maret (4)
    • ►  April (1)
    • ►  Mei (6)
    • ►  Juni (20)
    • ►  Juli (12)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  September (1)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  November (3)
    • ►  Desember (10)
  • ►  2017 (68)
    • ►  Januari (6)
    • ►  Maret (4)
    • ►  April (5)
    • ►  Mei (13)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  September (2)
    • ►  Oktober (8)
    • ►  November (5)
    • ►  Desember (10)
  • ▼  2018 (102)
    • ►  Januari (6)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Maret (11)
    • ►  April (12)
    • ►  Mei (11)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Agustus (10)
    • ▼  September (11)
      • Pesona Festival Lembah Baliem Papua
      • Menikmati Pesona Festival Cheng Ho 2018 di Semarang
      • Bedak Saripohatji Ramuan Tradisional Hampir Satu Abad
      • Blogger Tapi Tidak Suka Foto Selfie
      • 6 Oleh-oleh Enak Khas Daerah yang Selalu Bikin Ket...
      • Jangan Ragu Pakai Kendaraan Umum
      • Keseruan Teman Bermain Salicyl di Ruang Terbuka Hijau
      • Perhatikan Hal Ini Saat Kalian Menginap di Hotel B...
      • Meriahnya Gelaran Malang Flower Carnival 2018
      • Energy of Bangkalan Turut Sukseskan Asian Games 2018
      • Air Terjun Bidadari Bukan Cuma di Jawa Barat
    • ►  Oktober (2)
    • ►  November (12)
    • ►  Desember (8)
  • ►  2019 (71)
    • ►  Januari (4)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Maret (6)
    • ►  April (7)
    • ►  Mei (6)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  September (6)
    • ►  Oktober (13)
    • ►  November (2)
    • ►  Desember (4)
  • ►  2020 (41)
    • ►  Januari (4)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Maret (2)
    • ►  April (5)
    • ►  Mei (4)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  September (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  November (3)
    • ►  Desember (6)
  • ►  2021 (67)
    • ►  Januari (5)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Maret (2)
    • ►  April (8)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  November (4)
    • ►  Desember (8)
  • ►  2022 (67)
    • ►  Januari (4)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Maret (6)
    • ►  April (11)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Juli (9)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  September (4)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  November (4)
    • ►  Desember (6)
  • ►  2023 (44)
    • ►  Januari (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Maret (3)
    • ►  April (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  September (6)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  November (2)
    • ►  Desember (8)
  • ►  2024 (29)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Mei (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  November (5)
    • ►  Desember (3)
  • ►  2025 (1)
    • ►  Februari (1)

Created with by BeautyTemplates