facebook instagram twitter

Riska Ngilan

  • Home
  • About
  • Kategori
    • Pengalaman
    • Sponsored Post
    • Perempuan
  • Disclosure
Jangan pernah takut salah. Hal itu yang selalu suami ingatkan kepada saya. Saya yang penakut ini, yang mentalnya mungkin setipis lembaran kertas. Saya takut salah, saya takut kalau saya berbuat salah saya akan dimarahi, saya akan dibully, saya akan dicaci maki dan semua ketakutan yang ada dalam pikiran. Karena itulah saya berusaha kerasa untuk meminimalisir berbuat suatu kesalahan atau kalau bisa saya akan memilih untuk tidak berbuat apa-apa daripada saya salah.

Sungguh mengenaskan, takut salah jadinya saya takut berkembang, stagnan disitu saja. Tapi itu cuma sebatas usaha yang saya lakukan, kalau Tuhan sudah menetapkan suatu keadaan untuk saya lantas saya bisa apa?. Satu bulan ini saya full melakukan banyak kesalahan, sungguh saya tidak akan menyangka kalau bulan ini penuh dengan kecerobohan dan mungkin sedikit campur tangan Tuhan.

Rasanya tidak perlu ya saya ceritakan satu persatu kesalahan apa yang telah saya lakukan tapi satu kesalahan yang paling membuat saya tertampar itu adalah, kehamilan kedua yang harus berujung kuretase. Saya ceroboh, saya terlalu enteng sehingga tidak memperhatikan peringatan keluarga dan dokter untuk ikut KB.

Baca Juga : Kuretase dan Perasaan Bersalah



Berbuat Salah Memang Awalnya Pahit Tapi Akhirnya Bisa Manis


Minggu malam setelah saya tahu kalau saya sedang hamil lagi merupakan puncak dari semua penyesalan saya. Pikiran yang sudah penuh, hati saya penuh dengan penyesalahn dan rasa marah yang tidak ada habisnya. Saya terus saja menangis sambil mencakar sprei tempat tidur, “Kenapa aku ceroboh? Kenapa aku bisa hamil lagi? Aku sudah jahat sama anakku sendiri..”.

Ya, kalimat itu yang terus saya ulang-ulang. Saya sudah sangat putus asa, saya stress berat, saya sudah tidak bisa berpikir jernih lagi dan yang paling mengenaskan saya benci dengan diri saya sendiri. Rasanya malam itu adalah malam terberat dalam hidup saya, berpikir bahwa ini semua hanya mimpi rasanya sudah tidak mempan lagi.

Saya jadi tahu bagaimana rasanya terkena Baby Blues, ternyata seperti ini sungguh menyiksa sekali. Sekarang semua keadaan sulit itu sudah bisa saya lewati, entah apa maksud Tuhan memberikan keadaan yang begitu sulit. Ya, berbuat salah memang awalnya akan terasa pahit tapi akhirnya pasti selalu manis.

Saya belajar banyak hal, saya punya pengalaman mahal yang tidak bisa dibeli dengan uang sebanyak apapun. Masa indah membesarkan Mirza dan memberikan perhatian penuh hampir saja terenggut. Saya sadar saat ini, saya memang belum siap dan sangat tidak siap jika diberikan anak kedua. Saya masih ingin berdua dengan Mirza, saya masih ingin fokus pada tumbuh kembangnya dulu.

Saya tidak mau merampas haknya, hak untuk mendapatkan ASI, hak untuk mendapat perhatian dan kasih sayang penuh dari ibunya. Biar, saya tidak peduli orang akan berkata apa. Saya memang belum siap, ini memang salah saya sehingga bisa hamil lagi, saya memang ceroboh dan tidak berpikir panjang akan dampaknya.

Semakin Menikmati dan Mensyukuri Setiap Detik Bersama Mirza


Sebelum kejadian ini terjadi saya sering kali mengeluh capek saat mengurus Mirza seorang diri, meskipun sesekali suami menawarkan bantuan. Misal saja, saya sering menyuruh suami ini itu, mengambil ini itu, menidurkan Mirza bahkan saya pernah membentak Mirza karena rewel tidak mau tidur. Sampai Mirza kaget karena saya bentak dan raut wajahnya berubah menjadi takut padahal waktu itu usianya baru sekitar 2 bulanan.

Kalau mengingat perlakuan kasar saya ke Mirza rasanya sedih sekali, bayi kecil yang hanya menggantungkan hidupnya pada ibunya harus mendapat perlakuan kasar karena ibunya yang tidak sabaran. Sekarang, saya tidak mau lagi mengulang hal bodoh seperti itu, meskipun memang tidak ada jaminan kalau tidak akan terulang lagi, ibu tetap manusia biasa.

Baca Juga : Kenapa harus Ebok?

Sekarang, semua hal sepele untuk Mirza saya lakukan sendiri, saya tidak lagi mudah mengeluh capek, saya tidak lagi mudah meminta bantuan suami atau keluarga lain. Kalau terasa capek dan Mirza sudah tidur saya gunakan waktu tersebut untuk tidur, agar saat Mirza bangun tubuh saya sudah fit lagi. Saya semakin sadar bahwa tanggung jawab sebagai seorang ibu berat sekali.

Saya semakin sering memeluknya, menciumnya, menghabiskan banyak waktu lagi bersama Mirza dan mendoakan Mirza. Saya ingin Mirza mendapatkan masa kecil yang penuh rasa bahagia, supaya Mirza bisa tumbuh menjadi pribadi yang selalu bahagia.

Baca Juga : Jalin Kedekatan Dengan Si Kecil Bentuk Ungkapan Cintaku Untuknya

Sungguh pengalaman ini teramat mahal bagi saya, sekarang ASI saya sudah mulai deras lagi dan Mirza semakin dekat dengan saya. Bahagia teramat sangat rasanya, berawal dari kesalahan yang saya perbuat akhirnya bisa berbuah manis seperti ini. Mungkin kalau saya tidak melewati masa sulit seperti kemarin saya tidak akan pernah merasakan perasaan bahagia seperti sekarang.

Kesalahan adalah hal manusiawi yang pasti akan dilakukan setiap manusia. Selalu ada hikmah dan pelajaran dari setiap keadaan yang terjadi. Saya lebih mendewasa lagi, lebih berhati-hati, dan mungkin lebih manusiawi. Jangan pernah takut salah, karena pengalaman yang didapat pasti mahal. Terima kasih Tuhan, akhirnya saya bisa memeluk puas anak saya lagi.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Penampilan merupakan hal yang sangat penting terutama untuk wanita. Dengan penampilan yang menarik, para wanita akan tampil lebih percaya diri. Salah satu alat kosmetika yang bisa menambah penampilan menjadi lebih baik adalah sebuah lipstik yang berguna untuk memberi warna pada bibir. Bibir yang cerah dan berwarna akan lebih disukai serta terlihat sehat daripada bibir yang kering dan kusam.

Sayangnya banyak produk lipstik hanya bertahan beberapa jam saja di bibir kemudian menghilang seiring berjalannya waktu, hal ini membuat pengaplikasiannya menjadi lebih sering jika ingin tambah cerah lebih lama. Akan tetapi Wardah memberikan inovasi berupa lipstik Wardah long lasting yang bisa kita andalkan untuk bibir sehat dan cerah lebih lama.


Beberapa Kelebihan Lipstik Wardah Long Lasting


Wardah merupakan merk kosmetika Indonesia yang menggunakan bahan kosmetik halal untuk mempercantik wanita Indonesia. Kini Wardah memiliki varian lipstik baru yaitu lipstik long lasting dimana warna dan kelembaban yang diberikan lebih tahan lama sehingga kita tak perlu mengaplikasikannya terlalu sering untuk membuat bibir kita tampil lebih menarik.

Seperti produk lipstik Wardah lainnya, teman-teman akan mendapatkan kelebihan ketika menggunakannya yaitu:

1. Bibir akan tampak lebih penuh dan tebal sehingga kita bisa tampil dengan sexy serta feminim.

2. Banyak pilihan warna yang diberikan sehingga bisa kita sesuaikan dengan selera, kebutuhan ataupun padu padan busana untuk setiap kegiatan.

3. Mengandung pelembab yang membuat bibir kita menjadi sehat serta jauh dari kekeringan.

4. Khusus untuk produk lipstik long lasting, kita tak perlu sering-sering mengaplikasikannya karena lipstik akan bertahan hingga 8 jam.

5. Mengandung vitamin E sebagai sumber anti oksidan untuk mencerahkan warna bibir secara alami.

6. Memiliki sentuhan warna matte dengan efek bibir basah atau lembab.

Lipstik Wardah long lasting sebenarnya sama dengan lipstik matte yang memberi efek lembab pada bibir. Hanya saja lipstik long lasting seperti namanya memiliki daya tahan yang lebih lama dibandingkan varian matte karena menggunakan bahan long lasting. Dengan begitu teman-teman akan tampil penuh percaya diri tanpa perlu pergi ke kamar mandi karena lipstik yang dikenakan masuk tampak maksimal.

Kelebihan ini sangat pas digunakan bagi teman-teman yang sibuk sehingga tak memiliki banyak waktu untuk memperbaiki make up ataupun bagi kalian para wanita yang ingin melakukan perjalanan dengan durasi yang cukup lama. Adapun varian warna-warna yang dimiliki oleh Wardah long lasting lipstik adalah:

• Fabulous peach.

• Pink sorbet.

• Simple brown.

• Antique pink.

• Fuchsia fever.

• Raspberry hip.

• Red velbet.

• Vibrant red.

• Stylish mocha.

• Cherry glam.


Banyaknya pilihan warna-warna tersebut akan memberikan kita keleluasaan untuk memilih mana yang akan digunakan di saat-saat tertentu.

Untuk penampilan maksimal setiap saat, gunakan lipstik Wardah long lasting yang akan membuat bibir kita tampil penuh dan tebal hingga 8 jam untuk satu kali pengaplikasian. Lipstik ini juga tak mudah menempel pada gelas sehingga tak memberikan bekas bibir. Harga long lasting lipstik dari Wardah ini tak terlalu mahal jika dibandingkan sisi hematnya.

Teman-teman bisa membelinya di toko online untuk pilihan warna yang lebih lengkap dengan kisaran harga 40 ribuan. Akan tetapi jika kalian ingin langsung menggunakannya, maka teman-teman juga bisa mencarinya di toko kosmetik terdekat dengan rumah. Wardah merupakan merk kosmetik yang sudah umum digunakan sehingga produk-produknya bisa ditemukan dengan mudah dimana saja.
Share
Tweet
Pin
Share
11 komentar
Pada awal kelahirannya buah hati memang belum bisa mencerna semua jenis makanan, sehingga hanya mengandalkan Asi atau susu formula untuk menunjang kebutuhan nutrisi mereka. Namun seiring dengan bertambahnya waktu dan tubuh bayi juga mulai sempurna, enzim-enzim yang ada di dalamnya sudah mulai bekerja, maka ada kian banyak jenis makanan yang sudah dapat dikonsumsi. Makanan bayi 6 bulan ini cukup banyak ditawarkan di pasaran, konsumen sendiri bisa pilah-pilih yang sesuai dengan kebutuhan.

Ragamnya mulai dari jenis bubur hingga biskuit, namun tidak masalah juga jika ingin membuatnya sendiri di rumah, tentunya dengan pertimbangan utama yaitu nilai gizi yang ada di dalamnya jauh lebih lengkap disertai dengan rasa yang enak, karena memang makanan tersebut dibuat dari bahan-bahan yang alami, bebas pengawet dan juga beberapa bahan kimia berbahaya yang lainnya. jangan khawatir karena tetap dapat diselingi dengan menu makanan instan jika Anda tengah dalam kondisi yang sibuk, asalkan tidak terlalu banyak jumlahnya maka akan tetap aman untuk buah hati.


Makanan bayi 6 bulan tersebut memang bisa secara sudah dibuat sendiri di rumah dari beberapa jenis bahan alami menyehatkan, namun juga dengan beberapa pertimbangan, diantaranya adalah tidak menambahkan beberapa bahan ini dalam jumlah yang tinggi, diantaranya adalah:

1. Gula

Gula memang mampu menambah rasa yang manis dan enak pada makanan, namun untuk anak usia dini, apalagi bayi tidak boleh dilakukan, mengingat glukosa ini bisa menyebabkan penumpukan gula darah lebih tinggi, berpotensi menyebabkan berat badan berlebih pada bayi, hal ini akan dibawa hingga mereka dewasa, bahkan memicu terjadinya penyakit diabetes melitus.

2. Madu

Bisa dikatakan bahwa bahan yang satu ini memang sangat bermanfaat untuk obat, hanya saja lebih aman dikonsumsi oleh orang dewasa, bukan bayi, sama halnya dengan gula maka kandungan glukosa yang ada di dalamnya sangat tinggi, sehingga bisa memicu terjadinya berat badan berlebih. Untuk beberapa masalah kesehatan dan dipakai sebagai obat sebenarnya tidak masalah, namun dalam takaran yang kecil.

3. Kacang Utuh

Semua jenis kacang-kacangan dalam bentuk yang masih utuh tidak boleh diberikan kepada bayi, kecuali sudah dilumatkan, misalnya adalah dalam bentuk bubur, karena butiran-butirannya belum bisa dicerna oleh mulut, mengingat di usia tersebut gigi mereka belum banyak yang tumbuh, sehingga bisa memicu tersedak.

4. Telur mentah hingga setengah matang

Dalam kondisi tidak matang telur membawa beberapa jenis bakteri jahat yang bisa memicu terjadinya masalah kesehatan. Itulah mengapa tidak boleh diberikan kepada bayi, apalagi tak jarang diantaranya telur yang masih mentah bisa memicu terjadinya infeksi pada buah hati yang daya tahan tubuhnya belum kuat sempurna.

5. Lemak Jenuh

Bentuk makanan yang biasanya dimasak dengan cara menggoreng, mulai dari gorengan, keripik hingga kerupuk yang digoreng dengan mengandalkan minyak. Makanan-makanan semacam ini hanya akan menumpuk kolesterol di dalam pembuluh darah, dampaknya juga sangat berbahaya. Salah satunya adalah bisa memicu gagal jantung sejak dini bahkan juga obesitas pada buah hati.

Waspadai jangan asal pilih makanan bayi 6 bulan untuk mereka, karena tidak semuanya mengandung nutrisi yang seimbang dan sehat. Meskipun pada kenyataannya di usia tersebut memang sudah dianjurkan pada orang tua untuk memperkenalkan mereka pada berbagai jenis makanan baru. hanya saja tidak semuanya dikatakan sehat dan aman dikonsumsi.
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Hari minggu pagi itu menjadi hari yang paling bikin saya nangis histeris penuh dengan rasa bersalah dan mungkin sedikit saja rasa bahagia. Dua garis merah terang yang muncul di tes kehamilan saya lihat jelas dengan mata kepala sendiri sambil menahan tangan yang bergetar. “Duh, aku kok hamil lagi ya”, itu kalimat pertama yang saya ucapkan lirih dari dalam kamar mandi.

Perasaan tidak enak memang sudah saya rasakan sejak beberapa hari yang lalu, saya cemas karena tamu bulanan yang biasanya datang di pertengahan bulan tak kunjung datang. Sempat beberapa kali saya meminta tolong kepada suami untuk membelikan tes kehamilan karena saya merasa ada yang aneh dengan tubuh saya.

“Mas, aku belikan tes kehamilan ya. Aku kok nggak haid-haid ya, Mas?..”.

“Buat apa sih? Nggak nggak, kamu nggak akan hamil..”.

Suami selalu saja punya alasan setiap disuruh membeli tes kehamilan, sampai akhirnya saya gemas dan nekat pergi membeli sendiri. Suami selalu berkeyakinan kalau saya tidak mungkin hamil karena kami selalu rutin berhubungan berdasarkan “KB Kaleder” nyatanya bukannya malah aman tapi jadi kebobolan lagi. Sok-sokan sih kami berdua, hahaha.


Saat Perasaan Bersalah Itu Terus Saja Datang


Orang pertama yang saya kasih tahu tentang kehamilan kedua ini adalah mama, dalam keadaan panik dan kaget saya tidak tahu lagi harus bercerita ke siapa lagi selain kepada beliau, kebetulan pagi itu suami sedang ada di luar rumah. Awalnya saya pikir mama akan marah saat tahu kalau saya hamil lagi, namun ternyata respon beliau sangat bahagia mendengar kabar ini.

Dari saking bahagianya mama sampai spontan memberitahu semua keluarga besar kalau beliau akan punya cucu lagi. Ya maklum lah dulu mama sulit sekali memiliki keturunan, punya saya saja harus menunggu selama empat tahun. Membiarkan mama yang sedang berbahagia dengan kabar kehamilan ini saya pergi menuju kamar, melihat Mirza yang sedang tertidur pulas.

Baca Juga : Sebuah Catatan Untuk Menjadi Ibu yang Baik

Perlahan, saya dekati anak saya ini. Saya pandangi wajah polosnya, tiba-tiba air mata saya jatuh menetes karena sudah tidak kuat lagi untuk ditahan. Perasaan bersalah itu datang bertubi-tubi, saya terus menutup mulut saya sambil menangis agar Mirza tidak terbangun mendengar tangisan saya. Terus saja saya menyalahkan diri saya sendiri, saya sudah merampas hak Mirza. Ya itu yang saya rasakan waktu itu.

Di usia yang masih lima bulan Mirza harus bersiap berbagi kasih sayang dengan calon adiknya. Padahal setiap harinya Mirza selalu menerima kasih sayang dan perhatian penuh dari saya. Terlebih lagi saat ini Mirza masih dalam masa menyusui, saya sudah tega mengambil hak dia untuk mendapatkan ASI. Saya terus saja menangis dan meronta seakan saya ini ibu paling jahat sedunia, ya mental saya down.

Tidak lama kemudian suami datang, rupanya mama sudah memberi tahu suami tentang kehamilan ini sebelum dia masuk ke kamar. Dengan ekspresi wajah sangat santai suami saya cuma bilang, “Ya udah, terima saja disyukuri. Apa yang harus bikin kamu sampai nangis gitu?..”. Cuek, saya tidak memperdulikan ucapannya saya terus saja menangis sambil memegang tangan kecil Mirza.

Sadar bahwa saya mulai tidak bisa mengontrol emosi, pelan-pelan yang mencoba menenangkan diri. Saya tahu kalau menangis tidak akan pernah bisa mengubah keadaan yang sudah terjadi, tidak bisa juga membuat saya menjadi tidak hamil kan?. Saat itu saya terus dzikir untuk menenangkan hati sambil mencoba berdamai dengan diri sendiri yang terus saja meronta.

Berusaha ikhlas menerima kalau anak kedua kami akan segera datang, sebentar lagi Mirza masuk usia enam bulan itu artinya dia sudah bisa makan jadi tidak hanya minum ASI saja. Hingga akhirnya minggu malamnya emosi saya benar-benar meledak, saya hampir hilang kendali, malam itu kami berdua sempat sedikit adu mulut.

Obsgyn Meminta Untuk Dilakukan Tindakan Kuretase


Lalu diputuskan keesokan harinya suami meminta saya untuk periksa ke Obsgyn yang menangani persalinan pertama saya. Pagi sekali sekitar pukul enam saya diantar suami untuk mendaftar supaya dapat nomor antrian lebih awal. Nyatanya meskipun sudah datang lebih pagi saya mendapat nomor antrian ke delapan. Sore harinya, kami kembali untuk memeriksakan kehamilan saya ini dengan berat hati saya harus meninggalkan Mirza dengan Utinya.

Singkat cerita, tibalah nama saya dipanggil oleh asisten dokter untuk segera masuk ke dalam. Pertama kali dokter melihat kedatangan kami berdua ekspresinya sedikit kaget.

“Lho, ada apa ini? Kenapa lagi?..”.

“Jadi gini, Dok. Saya hamil lagi, kemarin pagi saya sudah tes dan hasilnya garis dua..”.

“Hamil lagi? Kamu kan baru empat bulan yang lalu SC harusnya jangan sampai hamil lagi..”.

“Saya nggak KB, Dok..”.

“Ya sudah, ayo naik ke bed biar dilihat dulu..”.

Kemudian USG pun dilakukan dan ternyata belum tampak kantong kehamilan di layar jadi dokter memutuskan untuk menunggu dua minggu lagi sampai muncul kantong. Tapi berita buruknya kalau kantong sudah tampak maka mau tidak mau harus dikuret. Waktu itu saya dan suami cuma bisa pasrah dan percaya dengan semua keputusan dokter.

Karena bagaimanapun dokter yang tahu betul kondisi tubuh saya terutama dinding rahim saya yang tipis. Jadi, sangat rawan sekali kalau dipaksakan meneruskan kehamilan kedua ini. Malah dokter sampai bilang kalau saya kekeuh mempertahankan kehamilan ini dokter sudah tidak mau lagi menangani saya. Akhirnya, kami berdua pulang ke rumah dengan perasaan campur aduk, tidak tahu harus berbuat apa.

Pendarahan Datang Juga


Satu minggu berlalu saat sedang pipis tiba-tiba keluar darah yang cukup banyak, saya kaget sedangkan di rumah saya hanya berdua dengan Mirza. Karena bingung, akhirnya saya memutuskan untuk berbaring di kasur sambil mengirim pesan kepada suami kalau saya pendarahan. Beberapa jam kemudian suami datang, lalu saya meminta untuk diantar ke Obsgyn lagi nanti sore.

Baca Juga : Drama Lawas Antara Melahirkan Normal Vs Sesar

Sekitar pukul setengah tujuh malam kami ditemani kedua orang tua saya datang ke tempat praktek dokter. Malam itu saya mendapat nomor antrian terakhir, sambil menahan mules di perut saya mencoba untuk tetap kelihatan santai, hahaha. Tiba giliran masuk ke dalam, saya ditemani oleh mama. Melihat saya datang lagi, dokter langsung menyuruh saya untuk naik ke bed.

Langsung saja dilakukan pemeriksaan melalui USG, dan ternyata bakal janin saya sudah rusak jadi mau tidak mau harus dilakukan kuret. Lalu dokter memberikan surat pengantar agar besok pagi saya bisa dikuret di rumah sakit saja. Kenapa kuret di rumah sakit? Supaya gratis saja, karena pakai kartu kesehatan.

Malam itu saya benar-benar tidak bisa tidur, antara takut menghadapi kuret besok pagi dan kontraksi perut yang semakin menjadi. Beruntung, suami langsung mengambil alih memegang Mirza jadi saya bisa bebas guling-gulingan nahan sakitnya kontraksi, hehehe.

Sampai di Rumah Sakit Untuk Kuretase


Rabu paginya saya diantar bapak, mama dan suami pergi ke rumah sakit. Langsung saja saya masuk ke ruang tindakan karena sudah dapat surat pengantar dari Obsgyn untuk segera dilakukan tindakan kuret saat itu juga. Jujur ya, kalau menggunakan kartu dari pemerintah sistemnya memang sedikit ribet harus ditanya ini dan itu padahal perut sudah mules.

Beda sekali saat operasi sesar dulu di klinik swasta, proses administrasinya cepat dan langsung dilakukan tindakan. Tapi tidak apalah, saya dan suami jadi punya pengalaman baru. Sekitar pukul setengah sepuluh pagi setelah diperiksa dalam oleh dokter kemudian saya dimasukkan sebuah obat perangsang melalui bagian bawah, duh rasanya nyes juga.

Ditunggu sampai 6 jam ternyata pembukaan juga belum cukup, sampai akhirnya kembali dimasukkan obat perangsang dan Alhamdulillah sekitar pukul tujuh malam mulut rahim saya sudah lunak dan siap dilakukan kuret. Waktu itu entah kenapa saya merasa takut sekali, khawatir tidak ada habisnya padahal sebelumnya saya sudah pernah menjalani operasi yang lebih besar dan saya jauh lebih santai.

Seperti biasa, tangan kiri saya dipasang selang infus, jempol kanan dipasang alat rekam detak jantung dan di lengan kanan dipasang alat tensi darah yang otomatis akan bekerja beberapa menit sekali. Perawat meminta saya untuk bergeser ke bawah agar posisi kedua kaki bisa dibuka lebar dan disanggah, kemudian dokter Yosef pun datang, dokternya ganteng banget, hahaha.

Saya dipasang oksigen dan obat bius pun disuntikkan melalui selang infus saya. Masih teringat jelas waktu itu saya mendapat dua kali suntikan obat bius, suntikan yang pertama kaki saya mulai kebas dan menjalar ke badan juga tapi area bawah masih terasa, dalam hati saya bilang, “Duh, kok masih kerasa ya, gawat nih pasti sakit..”.

Pas suntikan bius yang kedua barulah saya bisa hilang tidak sadarkan diri, sambil menyuntikkan obat bius perawat meminta saya untuk memejamkan kedua mata supaya tidak pusing. Selama proses kuret saya sudah tidak sadar tapi anehnya saya masih bisa merasakan alat-alat dokter yang masuk ke lubang bawah itu, seperti krek, krek, krek gitu sih.

Baca Juga : Kegiatan Menyenangkan Menjelang Persalinan

Oh iya, setelah selesai dikuret kemudian dokter memasang IUD supaya saya tidak kebobolan lagi, hahaha. Setelah semua proses selesai, saya mulai sadar dan rasanya pengen langsung bangun saja, serius ternyata kuret itu tidak sakit sama sekali lho. Saya coba menggerakan yang dibawah itu dan kok tidak berasa sakit sama sekali ya?.

Awalnya saya pikir akan sesakit seperti yang orang-orang ceritakan, malahan ada yang pernah bilang kalau kuret itu jauh lebih sakit daripada melahirkan. Entahlah, setiap orang punya ambang batas rasa sakit yang berbeda-beda. Kalau saya sih Alhamdulillah tahan menahan sakit. Diluar ruangan suami sudah menunggu saya sejak pagi tadi sambil bergantian dengan bapak.

Proses kuret saya bisa dibilang berjalan lancar ya mungkin karena usaha dokter, perawat dan doa dari keluarga terutama suami yang tidak ada hentinya. Setelah dua jam saya dipindahkan ke ruang inap sambil didorong menggunakan kursi roda, ditemani perawat dan suami yang sudah mulai kelelahan pada saat itu sudah hampir pukul 11 malam lho.

Malam itu kami tidur satu bed berdua, karena kasihan kalau suami harus tidur dibawah. Saya sandarkan kepala saya ke dadanya seakan melepas semua rasa lelah seharian ini dan akhirnya saya pun tertidur pulas di dadanya, romantis kan ya?. Akhirnya kami bisa melewati masa-masa sulit berdua, bukan hal mudah untuk melewati keadaan kali ini, penuh drama dan intrik, hahaha.

Seminggu sebelum kuret tidak sengaja postingan facebook saya jadi ramai karena saya cerita kalau sedang hamil lagi dan harus dikuret. Seperti biasa, postingan yang awalnya hanya foto Mirza jadi ramai sekali penuh pro kontra. Sampai akhirnya saya bingung karena tidak mau mengambil keputusan yang salah saya pun menutup tread postingan tersebut.

Terima kasih banyak ya untuk teman-teman yang sudah memberikan masukan, saran dan berbagi pengalamannya. Mohon maaf sekali kalau waktu itu saya tidak bisa balas komentar teman-teman satu persatu. Jadi beginilah cerita selengkapnya, kami berdua memang tidak berjodoh dengan calon anak kami yang kedua.

Sedih iya, tapi saya senang karena saya bisa kembali menyusui Mirza dan fokus merawat Mirza seperti biasanya. Dari keadaan ini banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan salah satunya adalah saya semakin mensyukuri kebersamaan saya bersama Mirza meskipun semakin hari tingkahnya Mirza semakin aneh-aneh, hehehe. Terima kasih ya untuk support dan doanya, terima kasih juga sudah penasaran dan mau baca cerita saya ini.

Salam Sayang,
Ebok Mirza.
Share
Tweet
Pin
Share
34 komentar
Mobil merupakan akomodasi yang selalu dipilih untuk dijadikan alat transportasi sehari-hari. Banyaknya permintaan terhadap kendaraan mobil ini tentunya membuat banyak penjual mobil bekas bermunculan. Semakin bertambahnya tahun maka semakin banyak teknologi terbarukan dari mobil, membuat banyak pengguna mobil menjual mobil lamanya kemudian membeli mobil baru

Inilah yang memunculkan adanya transaksi jual beli mobil bekas. Sebagai penjual memiliki mobil yang bagus, mesin bagus dan bodi mulus akan membuat mobil cepat laku dan banyak diminati oleh pencari mobil bekas. Sebagai pembeli tentunya memilih tempat penjualan yang bagus dan mobil yang bagus serta melakukan transaksi secara langsung saat terakhir proses pembelian.


Saat ini di situs belanja online sudah menyediakan penjualan mobil bekas. Penjualan ini dapat dilakukan oleh peseorangan maupun dealer mobil bekas itu sendiri. Hal ini tentunya tidak perlu ditakutkan terkena tipu karena memang sudah terjamin kualitasnya dan selalu dapat bertanya banyak dahulu sebelum membeli. Sebagai penjual tentunya harus memiliki beberapa cara untuk membuat mobil yang dijual cepat laku dengan harga tinggi. Berikut adalah tips menjual mobil bekas untuk penjual diantaranya:

• Melakukan pengecekan mobil yang akan dijual, dengan melakukan service dan ganti oli, mengecek berbagai suku cadang dan menggantinya jika sudah tidak dapat digunakan, mengecek berbagai fitur seperti central lock, power window dan AC supaya berfungsi sebagaimana mestinya.

• Lakukan pembersihan mobil dengan mencucinya, untuk bagian interior menggunakan vacuum cleaner untuk membersihkan berbagai debu dari beberapa sudut mobil dan juga mencuci bagian karpet tambahan mobil. Selain itu cek noda atau kotoran yang tertempel pada jok kursi mobil dan bersihkan secara perlahan.

Setelah melakukan hal diatas maka sudah saatnya melakukan survey harga di pasaran untuk standar tip atau jenis mobil bekas tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan cara browsing melalui internet atau pada majalah otomotif mobil. Harga yang diberikan akan disesuaikan dengan kondisi mobil yang ditawarkan dan berikan harga yang tinggi diawal sebagai langkah antisipasi konsumen menawar harga mobil sehingga penjual tetap mendapatkan harga yang tinggi.

Sebagai pembeli yang akan melakukan transaksi jual beli mobil bekas tentunya akan memperhatikan hal-hal dibawah ini:

• Pilih tempat penjualan mobil terpercaya, bertanyalah kepada teman yang pernah membeli mobil bekas ataupun mencari tahu tempat penjualan mobil.

• Cek eksterior mobil, hal ini untuk memperhatikan bagian permukaan mobil masih mulus tanpa adanya goresan atau cat yang memudar dan mengecek fungsi lampu.

• Mengecek performa mobil dengan menyalakan mesin mobil dan memperhatikan bunyi mobil yang dihasilkan dan lakukan test drive dan rasakan kenyamanannya.

Setelah itu lakukan pengecekan pada bagian dalam kabin mobil, cek semua fitur mobil yang masih bekerja dengan baik, memperhatikan kebersihan karpet tambahan, mengecek sarung jok mobil yang masih bagus tanpa noda juga, mencoba beberapa fitur.

Hal ini diperlukan untuk memastikan semuanya dalam keadaan baik dan digunakan serasa mobil baru. Pembeli dapat melakukan transaksi secara online pada situs belanja online dengan mengajukan beberapa pertanyaan dan nego harga dan akan bertemu langsung untuk test drive dan menyelesaikan berbagai kelengkapan surat mobil.

Jual beli mobil bekas antar penjual dan pembeli tentunya harus berjalan dengan baik, oleh karena itu sebagai penjual pastikan mampu mendeskripsikan berbagai sejarah mobil tersebut. Sebagai pembeli perhatikan setiap penjelasan penjual dan tanyakan hal-hal yang masih belum jelas. Sudah saatnya penjual mendapat harga layak untuk mobilnya dan pembeli dapat mobil harga murah.
Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar
Tampil cantik di depan suami adalah kewajiban bagi setiap istri, agama bilang kalau mencari istri itu salah satu syaratnya adalah kecantikan wajahnya. Serius, ketika mendengar hal tersebut saya lumayan minder. Merasa kurang percaya diri, kurang sempurna mungkin bahkan saya sampai merasa tidak bisa memenuhi “Persyaratan” tersebut.

Sering kali saya bertanya pada suami, apakah dia merasa bahagia dan puas hidup bersama saya?. Padahal saya bukan wanita dengan paras cantik yang katanya bisa meneduhkan dan menenangkan segala resah juga lelah pasangan yang melihatnya. Kadang saya jadi merasa kalau saya ini kurang bersyukur dengan apa yang diberikan Allah untuk saya.

Ditambah sekarang, pasca hamil dan melahirkan saya benar-benar merasa tidak percaya diri dengan wajah dan tubuh saya. Apa mungkin ini yang disebut gejala syndrome baby blues ya?. Suami saya sampai bosan menjelaskan kepada saya bahwa dia bisa memaklumi keadaan saya saat ini. Tapi, namanya juga perempuan rasa minder itu pasti akan ada.


Haruskan Perempuan Menjadi Cantik?


Jadi, kegelisahan saya tentang hal ini semakin menjadi ketika saya selesai membaca sebuah postingan facebook yang isinya kalau istri yang cantik itu karena suaminya mampu membahagiakannya. Deng. Saya mulai bertanya pada diri saya sendiri, apakah selama ini suami saya kurang dalam membahagiakan istrinya ini?.

Saya rasa tidak kok, memang sih ekonomi keluarga kami masih belum stabil ditambah lagi kewajiban suami yang harus menanggung biaya hidup kedua orang tua saya dan biaya pengobatan mama. Karena alasan itulah saya dan suami harus pandai berhemat dan memprioritaskan apa yang benar-benar memang kami butuhkan.

Perawatan wajah dan tubuh bagaimana? Sama sekali saya belum pernah menikmati hal tersebut semenjak selesai melahirkan. Teman-teman pasti tahu betul kalau kebutuhan bayi itu lumayan banyak, mau tidak mau saya harus mengalah demi kebutuhan Mirza. Setiap bulan saya selalu terima penuh gaji suami dan mulai membagi-bagikannya untuk kebutuhan kami sekeluarga.

Hampir bisa dipastikan tidak tersisa sepeserpun untuk perawatan kecantikan. Begitu pula dengan kebutuhan suami, palingan dia cuma minta uang untuk bulutangkis dan bensin motor. Meskipun keadaan perekonomian kami masih belum stabil tapi untuk urusan kebutuhan anak saya selalu mengusahakan memberi yang terbaik yang anak kami butuhkan.

Tapi walaupun begitu kami berdua masih bisa bahagia dan tertawa. Kami terima kekurangan masing-masing. Suami yang pakaiannya itu-itu saja serta saya pun yang bajunya bisa dihitung dengan jari, hehehe. Orang bilang kalau memperhatikan tampilan diri adalah salah satu cara mensyukuri apa yang telah diberi oleh Tuhan.

Tampilan Biasa Tapi Bahagianya Luar Biasa


Mengingat keadaan ekonomi yang ngepas begini mana mungkin kami memilih hidup bergaya, malu lah, hehehe. Akhir-akhir ini santer sekali terdengar sepasang suami istri yang harus berpisah karena adanya pihak ketiga (Pelakor). Rata-rata orang yang memberi komentar lebih menyalahkan istrinya yang kurang pandai merawat diri sehingga suami mudah bosan dan berpaling pada wanita lain.

Karena itu, sebagai seorang istri wajib untuk selalu berpenampilan cantik dan menarik hati suami. Lagi-lagi saya membombardir suami dengan semua kekhawatiran saya kalau semisal dia kecantol dengan wanita lain. Akhirnya dia memberikan jawaban yang realistis menurut saya, dengan jujur dia bilang kalau wajar dia bertemu dengan wanita yang cantik tapi itu hanya penilaian sesaat.

“Aku sudah punya kamu di rumah, buat apa aku cari yang lain? Memang dia cantik tapi belum tentu hatinya juga cantik. Sekarang aku cuma mau fokus sama kerjaanku, sama keluargaku dan akhiratku..”. Seketika itu saya langsung mewek mendengar penjelasannya, saya langsung minta maaf karena belum bisa membahagiakan dia sepenuhnya.

Suami juga tidak suka saya berpenampilan terlalu mencolok, asalkan rapi dan pantas dilihat dia sudah senang. Saya juga jarang sekali keluar rumah memakai makeup karena pasti dia akan protes, “Buat apa dandan gitu? Aku lebih suka kamu apa adanya, aku udah hafal betul sama semua yang ada di kamu!..”. “Oke, baiklah!..” hehehe.

Klise memang, tapi rasa bahagia itu ada di hati yang selalu bersyukur. Bagi kami berdua rasa bahagia itu adalah saat hati kami bisa dekat dengan Allah. Ya, bahagia menurut setiap orang memang berbeda-beda. Ternyata istri yang penampilannya biasa saja belum tentu rasa bahagianya biasa saja, bahkan rasa bahagianya bisa jadi luar biasa.

Jadi, kapan mau perawatan? Kapan mau beli baju baru, kerudung baru atau parfum? Ya nanti saja kalau ada rejeki lebih. Sekarang untuk anak dulu, siapa tahu saja nanti ada rejeki banyak turun dari langit, hehehe. Well, yang terakhir semoga keluarga kita semua diberi kebahagiaan yang berlimpah serta rasa syukur yang tidak ada batasnya.
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Newer Posts
Older Posts

Pencarian

About me

About Me

Halo, perkenalkan saya Riska, seorang istri dan ibu dari satu putra. Suka menulis tentang hal apa saja khususnya yang saya pahami. Selengkapnya

Follow Us

  • facebook
  • instagram
  • twitter

Labels

Kecantikan Kesehatan Keuangan Opini Parenting Pengalaman REVIEW Sponsored Post wisata

recent posts

Komunitas

About Me

Blog Archive

  • ►  2015 (39)
    • ►  Juni (9)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  September (3)
    • ►  Oktober (12)
    • ►  November (10)
  • ►  2016 (84)
    • ►  Januari (8)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Maret (4)
    • ►  April (1)
    • ►  Mei (6)
    • ►  Juni (20)
    • ►  Juli (12)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  September (1)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  November (3)
    • ►  Desember (10)
  • ►  2017 (68)
    • ►  Januari (6)
    • ►  Maret (4)
    • ►  April (5)
    • ►  Mei (13)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  September (2)
    • ►  Oktober (8)
    • ►  November (5)
    • ►  Desember (10)
  • ▼  2018 (102)
    • ►  Januari (6)
    • ▼  Februari (6)
      • Tampil Biasa Namun Bahagianya Luar Biasa
      • Inilah Cara Tepat Jual Beli Mobil Bekas Agar Laku ...
      • Kuretase dan Perasaan Bersalah
      • Jangan Asal Berikan Makanan Bayi 6 Bulan Ini Pada ...
      • Ulasan Seputar Kelebihan dan Warna-warna Lipstik W...
      • Jangan Pernah Takut Salah
    • ►  Maret (11)
    • ►  April (12)
    • ►  Mei (11)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Agustus (10)
    • ►  September (11)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  November (12)
    • ►  Desember (8)
  • ►  2019 (71)
    • ►  Januari (4)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Maret (6)
    • ►  April (7)
    • ►  Mei (6)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  September (6)
    • ►  Oktober (13)
    • ►  November (2)
    • ►  Desember (4)
  • ►  2020 (41)
    • ►  Januari (4)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Maret (2)
    • ►  April (5)
    • ►  Mei (4)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  September (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  November (3)
    • ►  Desember (6)
  • ►  2021 (67)
    • ►  Januari (5)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Maret (2)
    • ►  April (8)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  November (4)
    • ►  Desember (8)
  • ►  2022 (67)
    • ►  Januari (4)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Maret (6)
    • ►  April (11)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Juli (9)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  September (4)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  November (4)
    • ►  Desember (6)
  • ►  2023 (44)
    • ►  Januari (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Maret (3)
    • ►  April (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  September (6)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  November (2)
    • ►  Desember (8)
  • ►  2024 (29)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Mei (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  November (5)
    • ►  Desember (3)
  • ►  2025 (1)
    • ►  Februari (1)

Created with by BeautyTemplates