facebook instagram twitter

Riska Ngilan

  • Home
  • About
  • Kategori
    • Pengalaman
    • Sponsored Post
    • Perempuan
  • Disclosure
Setelah lama tidak menulis soal pengalaman pribadi kali ini saya mau kembali cerita soal pengalaman saya bersama suami. Ya, tulisan ini tentang perjalanan pernikahan kami yang bulan depan nanti akan memasuki usia 2 tahun. Memang masih sangat muda tapi ada banyak sekali pelajaran, pengalaman dan keadaan yang cukup berat yang sudah kami berdua lewati.

Dulu, sebelum menikah kami sering sekali dipesan kalau pernikahan itu tidak mudah, menjalani pernikahan itu berat banyak ujiannya. Betul, betul sekali saya dan suami merasakan hal tersebut. Membangun pernikahan harmonis menjadi mimpi sekaligus tantangan bagi setiap pasangan.

Salah satu hal terberat dalam pernikahan adalah mengelola sifat egois yang dimiliki setiap pasangan baik dari suami maupun istri. Kadang kepada teman sendiri kita masih egois apalagi kepada pasangan yang setiap waktu bertemu. Kadang juga, keinginan suka berbeda dan di saat itu lah sifat egois keluar. Pokoknya kamu ikutin mauku!.


Egois Membuat Cinta Kepada Pasangan Menjadi Hilang


Teman-teman pasti sudah banyak yang tahu kalau penyebab hilangnya rasa cinta pada pasangan salah satunya adalah sifat egois. Kita memaksakan semua kehendak dan keinginan pada pasangan. Tanpa mau belajar berempati, mengerti keadaan pasangan kita, terlalu mendekte pada pasangan sehingga merasa kalau semuanya harus diturutin.

Saya dan suami juga pernah berada dalam posisi tersebut, suami begitu terlihat sangat menjengkelkan saat sifat egoisnya muncul. Saya pun akan membuat marah dia saat saya sudah tidak mau lagi mengerti keadaannya. Jadi, beberapa hari yang lalu kami berdua sempat adu argumen soal uang.

Baca Juga : Jangan Bohongi Suami!

Alhamdulillah, saya mendapat kelebihan rezeki, kalau dihitung memang lumayan banget. Nah, saat itu juga suami minta untuk dibelikan sepatu dan tas bulutangkis yang memang sudah lama rusak dan tidak layak pakai tapi karena belum ada uang jadinya terpaksa tetap dipakai.

Saya merasa berat untuk meng-iya kan permintaannya tersebut, waktu itu dalam hati saya tidak terima, “ini kan uang aku!”. Namun pikiran dan perasaan saya berkecamuk cukup hebat, di satu sisi saya ingin menyimpan uang sendiri namun sisi lainnya saya lihat dia memang butuh sepatu dan tas bulutangkis yang baru.

Apalagi selama ini suami sangat bertanggung jawab dengan semua kebutuhan saya dan Mirza. Jadi, sebenarnya apa salahnya sih meng-iya kan keinginannya?. Egois? jangan egois nanti akan menyesal. Saat itu juga saya membicarakan semua uneg-uneg saya pada suami, dia mengerti dengan keadaan dan perasaan saya.

Saya mulai menurunkan emosi dan ego saya (meskipun susahnya minta ampun), akhirnya dengan legowo saya izinkan suami membeli tas dan sepatu bulutangkis. Selama ini kami selalu memprioritaskan kepentingan bersama, mana yang lebih penting silahkan pakai uangnya. Kami tidak ingin karena urusan uang saja kami berdua harus bertengkar.

Baca Juga : Pentingnya Memaafkan dan Meminta Maaf dalam Rumah Tangga

Begitulah kalau ego sudah muncul hal yang sebenarnya terlihat sepele bisa membesar menjadi bahan pertengkaran yang tidak ada gunanya. Egois hendaknya bisa dikalahkan dengan semakin bertambah dewasanya seseorang dalam hal berpikir serta bertindak. Apalagi bila dalam sebuah rumah tangga telah dikarunia anak-anak dan buah hati.

Apa yang Saya Lakukan Saat Egois dan Keras Hati Muncul?


Sebelumnya saya mau mengingatkan kita semua kalau hidup yang jauh dari Allah itu tidak akan pernah menghasilkan keberkahan. Mau sehebat apa pun konsep pernikahan dan ilmu pernikahannya tapi kalau jauh dari Allah semua terasa hambar. Percayalah bahwa hidup di dunia ini hanya sebentar, fokus pada ridho Allah saja Insya Allah semua akan baik-baik saja.

Pernikahan bukan melulu soal yang indah, romantis dan menyenangkan, tapi juga soal mengelola konflik, perbedaan pandangan dan cara penyampaian. Maka jika saya semakin mahir mengelola perasaan, semakin kebal dan tak mudah baper, semakin mudah pernikahan untuk saya jalani. Apapun masalahnya takkan jadi masalah.

Sebaliknya, semakin sensitif, mudah bawa perasaan, mudah tersinggung, hobi memendam dendam, maka seremeh apapun permasalahan akan selalu jadi masalah besar. Bukan pernikahannya yang salah, bukan rumah tangganya yang seperti neraka, tapi sifat kita yang terlalu rapuh lah yang membuat segalanya terasa sulit.

Saya adalah tipe wanita yang mempunyai perasaan sensitif dengan tingkat sensitif yang cukup tinggi. Perlahan, setiap hari saya belajar untuk mengurai air mata jika berhubungan dengan dosa-dosa saya sendiri. Ingat mati, ingat kalau hidup cuma sebentar dan ingat lagi kalau pernikahan ini adalah ibadah panjang yang hanya mengharap ridho Allah.

Terlebih saat ini sudah ada Mirza, saya mulai menyaring hal-hal yang tidak penting untuk saya lakukan, saya pikirkan dan tentu untuk saya bicarakan. Membuat pikiran tambah penuh, hati menjadi keras dan mudah berprasangka buruk. Let it go, pada akhirnya keadaan sulit menjadikan saya sebagai pribadi yang lebih dewasa, kuat dan lembut.

Baca Juga : No Drama, Let It Go!

Kalau sudah begitu, perasaan saya menjadi lebih tenang, saya lebih ikhlas dan pasrah menjalani semua kondisi dalam pernikahan. Kalau sudah menjadi istri maka ridho suami menjadi begitu penting karena ridho suami adalah ridho Allah. Ya, ridho suami adalah ridho Allah membuat hati saya kembali lembut dan ikhlas serta pasrah sepenuh hati.

Semoga Allah mudahkan setiap istri dan suami yang berharap pada ridhoNya, terutama para istri yang sedang berjuang untuk mengalahkan perasaan sensitifnya yang kerap melahirkan sifat egois, hati yang keras dan bersikap begitu menjengkelkan. Jangan menyerah, singkirkan semua sifat egois dalam diri kita, karena untuk mengubah suatu keadaan dimulai dari diri kita terlebih dulu.
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Apa rasanya saat kita tahu kalau Indonesia akan kedatangan lebih dari 1000 atlit? Pasti bangga. Itu juga yang saya rasakan saat beberapa waktu terakhir mendengar kabar kalau Indonesia kembali terpilih menjadi tuan rumah pada acara Asian Games 2018. Ini kali kedua negara kita menjadi tuan rumah setelah tahun 1962 yang lalu.

Tahun ini benar-benar menjadi tahun pesta olahraga, setelah berakhirnya kemeriahan gelaran Piala Dunia 2018 di Rusia selanjutnya akan disusul dengan kemeriahan Asian Games 2018 pada pertengahan bulan Agustus ini. Asian Games 2018 sendiri akan dilaksanakan di dua kota yakni Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus 2018 sampai 2 September 2018.

Jumlah cabang olahraga yang akan dipertandingkan sebanyak 40 cabang, terdiri dari 32 cabang olahraga olimpiade dan 8 cabang olahraga non olimpiade. Kemeriahan dan antusias masyarakat Indonesia serta lembaga pemerintahan begitu besar. Pada setiap Kota dan Kabupaten dipenuhi dengan spanduk dukungan Asian Games 2018.


Semarak Kemeriahan Asian Games 2018


Tentu saja pada momen-momen seperti ini rasanya sayang untuk ditinggalkan ya. Apalagi tidak lebih dari 50 hari lagi pesta akbar ini akan dimulai. Meskipun saya hanya bisa menonton lewat saluran televisi dan anteng mengikuti kemeriahan melalui akun media sosial resmi milik Asian Games 2018.

Tapi saya sudah senang sekali, bercampur bangga. Membayangkan akan banyak wisatawan yang berbondong-bondong datang ke Indonesia. Jiwa dari "Energy of Asia" terbentang pada keberagaman budaya, bahasa dan peninggalan sejarah. Saat semua elemen ini bersatu, ini akan menjadi kekuatan utama yang diperhitungkan dunia.

Bicara tentang sejarah Asian Games sendiri pertama kali diadakan di Delhi, India, 4-11 Maret 1951. Diikuti 491 atlet dari 11 Komite Olimpiade Nasional (NOC) yakni Afghanistan, Burma, Ceylon/Srilangka, India, Indonesia, Iran, Jepang, Nepal, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Asian Games pertama ini secara resmi dibuka Presiden Rajendra Prasa di Stadion Nasional Dhyan Chand, dengan memperebutkan 169 medali emas dan mempertandingkan enam cabang olahraga: atletik, akuatik (renang, loncat indah, dan polo air), bola basket, balap sepeda (jalan raya dan trek), sepak bola , dan angkat besi.

Selain itu saya dan suami sudah tidak sabar lagi untuk bisa menonton cabang olahraga bulutangkis beraksi di arena lapangan Asian Games 2018 nanti. Seperti yang kita ketahui bersama kalau Indonesia sangat unggul dalam cabang olahraga bulutangkis. Hampir pada setiap pertandingan Bulutangkis, Indonesia berhasil membawa pulang medali emas.

Menurut sebuah data pada ajang Asian Games (1962-2014) prestasi bulutangkis Indonesia di Asian Games paling banyak disumbangkan oleh cabang olahraga bulutangkis dengan perolehan medali sebanyak 91 (26 emas, 25 perak, dan 40 perunggu). Semoga pada ajang Asian Games nanti Indonesia kembali membawa pulang medali emas pada cabang olahraga Bulutangkis.

BHIN BHIN, ATUNG dan KAKA Logo dan Maskot Asian Games 2018


Selain cabang olahraga, pada setiap ajang pesta olahraga internasional yang paling menrik perhatian adalah logo dan maskot yang lucu. Pada Asian Games 2018 sekarang logo dan maskotnya benar-benar mewakili jiwa Asia terutama Indonesia. Hal ini terdapat pada nilai yang dipegang teguh Indonesia, rumah bagi ratusan etnis dengan begitu banyak bahasa yang berbeda.

Para Bapak Pendiri kita telah membayangkan sebuah bangsa yang kuat dan bersatu di bawah filosofi Bhinneka Tunggal Ika. Dengan nilai keberagaman dan kesatuan itulah memperkenalkan 3 maskot dengan energi berbeda, merepresentasikan energi yang terdapat pada Asian Games.

1. BHIN BHIN

Bhin Bhin adalah seekor burung Cendrawasih (Paradisaea Apoda) yang merepresentasikan strategi. Bhin Bhin mengenakan rompi dengan motif Asmat dari Papua.


2. ATUNG

Atung adalah seekor rusa Bawean (Hyelaphus Kuhlii) yang merepresentasikan kecepatan. Atung mengenakan sarung dengan motif tumpal dari Jakarta.


3. KAKA

Kaka adalah seekor badak bercula satu (Rhinoceros Sondaicus) yang merepresentasikan kekuatan. Kaka mengenakan pakaian tradisional dengan motif bunga khas Palembang.


Jadi, bagaimana? Baru menuliskannya saja rasa haru dan bangga memenuhi dada. Semoga Indonesia bisa menjadi tuan rumah yang baik bagi semua atlet Asian Games 2018 nanti. Semoga perhelatan akbar ini berjalan lancar, aman, penuh sportifitas dan semarak. Selamat menyambut Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang, kita dukung bersama.
Share
Tweet
Pin
Share
22 komentar
Halo para pecinta gadget, sejak hadirnya iOS serta Android, desain smartphone bisa dibilang sangat monoton. Inovasi pada desain smartphone masih di seputar dimensi saja, mulai dari memperkecil bingkai layar hingga merampingkan ketebalan body. Bagi kamu para gadget mania saya yakin up to date banget soal dunia gadget ini.

Nah, masih ingat ngga pada sekitar tahun 2017 muncul tren layar penuh, namun sebenarnya jargon tersebut tidak benar-benar “penuh”, karena masih pada umumnya masih menyisakan notch alias poni atas, kegunaannya untuk memuat kamera depan, sensor serta lampu notifikasi.

Berasa kecewa gitu ya, layar penuh tapi ngga beneran penuh atau yang kita kenal dengan sebutan full scren. Tulisan kali ini saya mau cerita soal pengalaman menggunakan smartphone canggih yang baru liris beberapa waktu lalu OPPO Find X.


Desain Layar yang Benaran Full Screen


Well, di tahun 2018, OPPO hadir dengan inovasi terbaru, yaitu layar Panoramic Arc Screen, yang diklaim benar-benar full view. Lalu benar ngga sih klaim tersebut? Nih kita lihat dulu penampakannya ya. Gimana? Beneran full view kan?.

OPPO menamakan perangkat terbarunya ini OPPO Find X. Untuk menciptakan smartphone layar penuh tanpa notch ini, OPPO Find X memangkas bezelnya menjadi super tipis. Lalu menyematkan kamera geser yang tersembunyi dan diberi nama Stealth 3D Cameras, serta yang terakhir mengubah lampu notifikasi yang biasanya ada di atas menjadi garis lengkung di bagian bawah.

Alhasil terciptalah layar panoramik, dan jadilah OPPO Find X sebagai smartphone pertama di dunia yang memiliki desain ini. OPPO Find X menggunakan layar AMOLED full HD dengan lengkungan di kedua sisinya. Yang membuatnya beda dari smartphone kebanyakan dengan layar melengkung seperti ini adalah karena ukuran layar yang lebih luas, yaitu 6,42 inchi.

Dengan ukuran layar yang segini, penggunanya bisa sangat nyaman menonton video serta bermain games. Ngga ada lagi notch yang mengganggu, layar yang luas bikin mata nyaman, respons layar sentuhnya juga sangat baik. Kemudian lalu apa lagi yang ditawarkan oleh OPPO Find saat menggenggamnya?.


Kamera OPPO Find X Keren Banget!


Oke, kita lanjut ya ke kameranya, yang sangat inovatif. OPPO Find X menawarkan tiga buah kamera beresolusi tinggi. Namun hal yang paling menarik adalah mekanisme kameranya. Demi menghadirkan layar berukuran penuh tanpa notch, OPPO Find X menggunakan mekanisme geser untuk menyembunyikan dan menampilkan tiga kameranya.

Mekanisme geser ini otomatis berjalan saat kita mengaktifkan aplikasi kamera atau aplikasi apapun yang menggunakan kamera seperti Face Unlock dan sebagainya. Ketika mencoba, saya terkesan dengan kecepatannya transisinya. Kamera akan muncul dalam waktu kurang dari satu detik. Terobosan yang kreatif.


Pilihan warna yang dimiliki OPPO Find X ada dua, yaitu Bordeaux Red dan Glacier Blue, dan terlihat tidak pasaran sehingga terlihat makin eksklusif. Finishing kilap OPPO Find X memang mudah meninggalkan bekas sidik jari namun hal ini akan jarang terjadi jika kita membungkusnya dengan case bawaannya.

Secara keseluruhan, kesan pertama saya berkenalan dengan OPPO Find X sangat memuaskan. Saya jatuh cinta dengan layar penuhnya yang nyaris tanpa bingkai, terasa sangat nyaman ketika mencoba menonton video. Yang kedua mekanisme geser kameranya yang cepat, serta kualitas materi serta body OPPO Find X yang mewah dan kokoh.

Oh iya, pasti teman-teman penasaran kan sama harga dari OPPO Find X ini. OPPO Find X bisa jadi milik kalian dengan membayar sekitar 13 jutaan, wow!. Harga yang fantastis dengan fitur serta kecanggihan dari OPPO Find X. Ya udah, kalau budget belum cukup bisa sabar dulu, nabung dulu ya.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Memutuskan untuk menikah itu artinya memutuskan untuk menghabiskan sisa waktu bersama. Hidup bersama, melakukan beberapa aktivitas bersama, berkumpul bersama dan menggunakan uang bersama. Itu bagi keluarga kami, mungkin berbeda dengan keluarga lainnya tapi dalam tulisan kali ini saya ingin berbagi sedikit tentang keuangan keluarga kami yang menganut sistem satu keranjang.

Menjadi seorang ibu rumah tangga yang sehari-hari hanya berkutat di dalam rumah saja merupakan hal baru bagi saya setelah beberapa bulan sebelumnya resign dari kantor. Ya, dulu saya adalah seorang wanita karir tepatnya seorang karyawati di sebuah perusahaan swasta selama kurang lebih lima tahun lamanya.

Baca Juga : Kenapa Harus Menjadi Seorang PNS?

Beberapa bulan sebelum memutuskan untuk menikah Mas meminta saya untuk berhenti dari pekerjaan dan fokus untuk menjadi freelance. Bukan hal mudah bagi saya untuk bisa menuruti kemauannya, banyak hal yang menjadi pikiran saya jika harus berhenti bekerja salah satunya adalah kalau nanti berhenti kerja saya tidak akan mempunyai penghasilan sendiri. Sudah siap kah?.


Sistem Keuangan Satu Keranjang


Singkat cerita setelah kami menikah maka dimulai lah babak awal dalam kehidupan kami yang baru. Kalau yang dulu mau beli-beli apa saja sendiri tidak memikirkan pasangan sekarang mau tidak mau tidak sebebas dulu. Menyesal? Tidak. Karena kebetulan dari awal kami pacaran Mas terbiasa mempercayakan semua keuangannya kepada saya.

Hal nekat bukan? Belum tentu berjodoh tapi sudah berani kelola uang “Orang”. Dari sanalah kami sudah tidak kaget lagi kalau sistem keuangan dijadikan satu. Butuh kepercayaan dan keterbukaan yang besar dalam hal ini. Memegang kepercayaan suami dalam mengelola semua penghasilannya untuk dibelanjakan sesuai kebutuhan itu merupakan hal yang tidak mudah.

Semua pembayaran listrik, air, WiFi, angsuran BPJS sengaja saya bayar melalui aplikasi online supaya Mas juga bisa cek setiap bulan, walaupun saya tahu betul dia tidak akan lakukan hal itu. Suami saya tipe orang yang santai dan tidak pernah mempermasalahkan hal-hal kecil. Lagi-lagi dibutuhkan rasa saling percaya yang kuat, “Aku percaya kok, pakai aja sesuai kebutuhan..” itu yang selalu dia katakan.

Selanjutnya adalah komunikasi yang baik antara saya dan suami, kalau ada apa-apa itu ya bilang dulu dirembuk bersama. Mungkin bagi sebagian orang merasa tidak perlu meminta izin suami saat ingin membeli sesuatu tapi bagi saya hal tersebut perlu meskipun nominal barang yang akan saya beli tidak lah besar.

Misal saja, “Mas, tadi aku beli lipstik baru..”. Atau saat saya ingin membeli sebuah barang yang harganya cukup mahal saya selalu minta pendapat suami. Dengan komunikasi yang baik maka tercipta keterbukaan antar pasangan. Saya akui persoalan keuangan memang merupakan hal yang sangat sensitif.

Bahkan dalam sebuh hadist pernah menyebutkan kalau ingin mengetahui karakter seseorang yang sesungguhnya maka lihat dari dia saat berurusan dengan uang. Kami belajar dari pengalaman rumah tangga lainnya dimana persoalan uang ini kerap kali menjadi sebab terjadinya sebuah perceraian. Karena itulah suami saya memutuskan untuk memakai sistem satu keranjang untuk mengatur keuangan keluarga.

Baca Juga : Lima Manfaat Menjalankan Bisnis Bersama Pasangan

Suami pasti sudah tahu betul karakter, sifat serta kebiasaan istrinya sehingga mempercayakan betul semua penghasilannya pada saya. Lagi pula suami bukan tipe laki-laki yang harus selalu pegang uang, biasanya dia meminta uang jatah untuk bulutangkis, beli bensin motor, selebihnya saya yang mengatur. Termasuk ketika dia ingin membeli raket bulutangkis baru, atau kebutuhan lainnya.

Dalam keluarga kami memang tidak ada privasi, tapi bukan berarti juga saya bisa dengan mudah membuka pesan di handphone suami. Semua menjadi satu, sudah bukan dua lagi dan kami nyaman dengan keadaan seperti sekarang ini. Mungkin terdengar terlalu mendramatisir ya? Over protektif? tidak sama sekali, suami memberi kebebasan pada saya untuk melakukan apa saja asal itu hal yang positif.

Bahkan semua akun media sosial dan email milik saya juga dikelola oleh suami, begitu pula sebaliknya saya bisa bebas menggunakan akun media sosialnya terutama saat ada tawaran untuk menjadi buzzer, hehehe. Bagi kami hal yang paling menyakitkan itu adalah ketika dibohongi oleh sebab itu sedari awal menikah berusaha tidak ada lagi satu hal yang ditutupi terutama soal keuangan.

Jadi, pemasukan dijadikan satu dan pengeluaran ditanggung bersama. Hal seperti ini membuat kami semakin merasakan nikmatnya sebuah perjuangan bersama dari bawah. Kalau keuangan sedang menipis saya selalu komunikasikan dengan suami, “Ya sudah, sabar dulu. Nanti dicari lagi bareng-bareng..”.

Baca Juga : Pentingnya Memaafkan dan Meminta Maaf Dalam Rumah Tangga

Terlebih sekarang ini kami hidup berlima bersama kedua orang tua saya, saya bersyukur sekali memiliki suami yang pengertian. Untuk urusan memberi uang pada mertua dan orang tua kembali kami bicarakan berdua. Tidak ada yang ditutup-tutupi, semua berjalan santai tidak berlebihan apalagi memaksakan keadaan.

Begitupula dengan hutang, sangat transparan agar kami berdua bisa fokus mencari uang untuk bisa melunasinya. Prinsip kami, uang bisa dicari tapi kebahagiaan dan ketenangan adalah yang utama. Kehidupan pernikahan kami masih sangat awal, orang bilang pernikahan itu kalau belum mengijak usia lima tahun masih sangat rapuh.

Itu kenapa saya dan suami tidak ingin semakin dibebankan dengan persoalan keuangan. Kalau teman-teman sendiri bagaimana? Apakah menganut sistem satu keranjang kah dalam pengaturan keuangan keluarga atau bagaimana?. Apapun sistem yang dipilih setiap keluarga punya cara dan aturannya sendiri bukan? Yang penting tetap bahagia dan akur selalu.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Kalau ditanya siapa orang paling dekat dengan anak? Pasti jawabannya ibu. Sehingga apapun yang dilakukan oleh ibu otomatis akan ditiru oleh anaknya. Namun hal ini sering tidak kita sadari, terkadang justru kita malah bertanya-tanya,“Kenapa anak saya bisa bertindak seperti itu?”. Sebagai ibu baru saya sadar kalau mulai sejak dini saya harus lebih sigap dengan perilaku diri sendiri.

Seperti kata pepatah bahwa buah tidak jauh dari pohonnya. Memang benar kiranya, bahwa kebiasaan, sikap, perilaku dan kata-kata dari seorang ibu bisa dicontoh langsung oleh anak-anak. Khususnya anak pada usia balita. Demikian pula dengan kebiasaan membaca yang dilakukan oleh seorang ibu, akan berdampak kepada anak dalam menimbulkan minat baca mereka.

Meskipun masih bayi Mirza mulai saya biasakan untuk mengenal buku, biasanya saya beri dia buku bantal yang aman digenggam oleh bayi. Dari buku bantal tersebut saya tidak berharap yang tinggi, cukup dia melihat banyak warna terang yang bisa melatih penglihatannya. Saya ingat betul kalau sejak masih kecil dulu ibu saya rajin sekali membelikan saya buku untuk dibaca.


Senang Membaca Bisa diulai Dari Membaca Portal Online Khusus Perempuan


Ternyata salah satu dampaknya bisa berpengaruh kuat hingga saat ini. Itu sebabnya meskipun sudah menjadi ibu saya masih membiasakan diri untuk membaca. Salah satu bacaan favorit saya yang membahas mengenai banyak hal tentang dunia perempuan. Tidak selalu buku bisa juga majalah, tabloid, dan portal perempuan Indonesia.

Seperti yang kita ketahui kalau kegiatan membaca ini memiliki banyak manfaat yang baik bagi diri seseorang. Utamanya lagi bagi seorang penulis untuk menambah kosakata bahasa, sebagai seorang mom blogger saya tentu dituntut untuk lebih banyak lagi membaca. Agar wawasan yang saya punya lebih luas, pikiran tidak selalu negatif, dan tentu lebih mudah saat menulis di blog.

Baca Juga : Belajar Menjadi Perempuan yang Berbeda

Pernahkah sesekali kita berpikir bahwa terkadang pikiran dan tingkah laku anak-anak sering diluar pikiran kita?. Hal positif sekecil apapun yang ibu tanamkan pada anak-anak akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa tanpa pernah terpikirkan oleh kita sebelumnya. Membaca buku adalah salah satunya, apalagi di zaman sekarang yang diketahui bahwa minat membaca pada masyarakat sangat rendah.

Bukan bermaksud untuk menilai buruk tapi rasanya sedih sekali ya kalau lingkungan tempat anak kita tumbuh dipenuhi oleh masyarakat yang minta membacanya rendah. Jadi tidak heran kalau masyarakat sekarang mudah sekali tersulut amarah karena salah paham dalam menanggapi sebuah berita yang beredar.


Oleh karena itu kebiasaan positif membaca harus ditumbuhkan sejak dini karena akan mempengaruhi pola pikir dan sikapnya sehingga akan bermanfaat bagi kehidupan mereka kelak saat bermasyarakat. Saya sendiri dulunya sering sekali melihat ibu yang asyik membaca mungkin karena contoh yang selalu dibiasakan itulah jadinya saya suka membaca.

Mengajak dan mengenalkan kebiasaan membaca pada anak juga tidak bisa sembarangan ya. Sebagai ibu tentu harus perhatikan bahan bacaan yang dibaca anak berisi ilmu-ilmu yang bermanfaat, yang bernilai positif, dan mampu membangun moral atau akhlak yang baik. Dengan demikian minat baca anak yang akan tumbuh adalah minat baca untuk hal-hal yang positif.

Baca Juga : Selalu Bahagia Ternyata Bisa Lho!

Well, mulai sekarang yuk kita biasakan membaca supaya kebiasaan baik ini mudah dicontoh oleh anak kita. Menghabiskan waktu luang saat anak sedang tidur atau saat dia lagi asyik dengan mainannya juga bisa dimanfaatkan untuk membaca. Membaca portal online khusus perempuan seperti Glitzmedia.co yang berisi informasi dunia perempuan asyik juga lho, ayo ibu-ibu kita biasakan membaca mulai sekarang ya.
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Tulisan kali ini bermula dari perbincangan singkat saya bersama suami saat perjalanan pulang ke rumah. Waktu itu posisinya saya sedang menggendong Mirza yang sedang lelap-lelapnya tidur. Sambil melihat wajah polos Mirza saya bilang pada suami kalau tanpa terasa sekarang sudah ada anak, sudah tidak berdua lagi apalagi masih sendiri seperti dulu.

Kami bersyukur dengan keadaan sekarang yang diberikan oleh Tuhan dulu kami pernah berpikir kalau rasanya akan susah sekali bisa dalam keadaan seperti sekarang. Ya, saya dan suami adalah jomblo akut dengan sejuta drama dan cobaan. Mulai dari dicaci, diledeki, direndahkan, jadi bahan bully-an sampai ada yang bilang mungkin jodohnya sudah mati.

Baca Juga : Jangan Pernah Takut Salah

Pedih ya? Banget, bahkan kami sudah hafal betul dengan semua perlakuan tidak mengenakan dari orang lain bahkan dari keluarga sendiri. Malu kah? Jangan ditanya lagi, rasanya hampir setiap hari malu apalagi kalau sedang diledekin. Sakit hati? Iyalah, rasanya pengen banget membalas perlakuan mereka tapi untuk apa, lha wong memang jomblo, hehehe.


Flashback, Cerita Jomblo Kami Berdua


Sebelumnya saya mau bilang kalau tulisan ini tidak ada bully-bullyan untuk teman-teman yang lagi jomblo. Justru saya ingin tulisan ini bisa menjadi bentuk motivasi lagi buat teman-teman kalau memang benar semua akan indah pada waktunya. Klise ya? Iya, tapi mau gimana lagi kalau jadi jomblo itu dituntut banyak sabar, ya kan ya?.

Oke, jadi cerita jomblo saya lumayan penuh lika-liku dari saking pengennya punya pasangan saya sampai usaha keras. Tapi ya gitu, semakin berusaha kok sepertinya tetap tidak ada sinyal kalau sebentar lagi dapat pasangan, hehehe. Jadi dulu itu kamu usaha apa saja, Cha?. Banyak banget sampai saya sukses menurukan BB ke angka 50 kg yang sebelumnya 75 kg.

Cuma demi bisa terlihat cantik dan menarik. Kalau perempuan cantik dan penampilannya menarik pasti gampang dapat jodoh. Dulu saya mikirnya begitu, sampai saya sadar kalau penampilan yang keren itu tidak menjamin bisa membebaskan kita dari status jomblo. Ternyata banyak kok yang penampilannya keren, otak encer, uang banyak tapi (maaf) masih jomblo.

Ada yang penampilannya biasa saja, pokoknya semua serba biasa tapi jodohnya mudah. Pernah sampai putus asa? Pernah kok. Apalagi dari awal saya memang belum pernah pacaran, kalau sebatas suka sama seseorang pernah tapi ya selalu disimpan dalam hati. Dari sanalah saya berpikir kalau ada yang salah dengan pemahaman saya selama ini.

Baca Juga : Belajar Hidup Bertetangga dan Mandiri Bermasyarakat

Suami pun tidak jauh berbeda dengan saya, dia jomblo dari awal dan belum merasakan yang namanya pacaran. Sampai-sampai ada salah seorang anggota keluarga yang ngebully, “Mungkin jodohmu sudah mati ya?..”. Kalau saya lain lagi, bahkan pernah dijodohkan dengan seorang duda karena dari saking susah mendapatkan jodoh.

Semua perlakuan buruk dan ucapan yang suka membuat hati sakit sering kami terima. Belum lagi perasaan iri saat melihat saudara atau teman yang sudah berpasangan. Ditambah lagi tuntutan dari orang tua yang terus bertanya, “Kapan punya pacar?..” atau “Ayo, cepet nikah!..”. Sering mendapat pertanyaan seperti itu kami pun kebal dan ya sudahlah pasrah saja.

Sampai saya pernah dibawa ke seorang Kiai atau Ustadz agar jodoh saya mendekat tapi tetap saja, belum ada jodohnya. Ini menurut pengalaman pribadi ya, jadi waktu itu saya putar haluan lebih fokus untuk memperbaiki diri, hati dan ibadah kepada Tuhan. Mau gimana pun usaha yang kita keluarkan untuk mendapatkan pasangan, keputusan Tuhan lah yang paling menentukan.

Kami menyibukkan diri dengan pekerjaan masing-masing, saya menjadi karyawan di sebuah perusahaan swasta sedangkan suami bekerja di kantor pemerintahan. Menyibukkan diri ternyata cukup ampuh membuat kami tidak terlalu fokus “Mengejar jodoh”. Cuma ya itu dia, ujian beratnya adalah saat diolok-olok, atau dijodoh-jodohkan dengan seseorang.

Pasrah, tapi bukan putus asa ya, sebagai manusia kita tidak boleh berputus asa dari rahmat Tuhan. Satu-satunya cara terbaik untuk bisa terus bertahan dan tegar adalah sabar karena perkara jodoh ini tidak ada yang tahu selain Tuhan. Sabar, sabar, sabar, terus menerus sabar sampai waktunya tiba untuk dipertemukan dengan jodoh terbaik.

Hingga akhirnya saya menikah di usia 24 tahun, punya Mirza usia 25 tahun. Sebenarnya masih banyak yang jangka waktu jomblonya lebih lama dan mungkin pengalamannya juga lebih banyak. Itu kenapa saya dan suami sudah berjanji pada diri masing-masing setiap kali ketemu dan ngobrol sama teman-teman yang jomblo kami berdua harus beri semangat, motivasi dan doa.

Baca Juga : Thank God I've Found You

Bahkan kalau diberi kemampuan lebih, kami bantu semaksimal mungkin. Gimana ya, kesulitan selalu mengajarkan kita untuk menjadi manusia yang lebih manusiawi. Kami sudah melewati masa-masa sulit menjomblo, berat, pahit, sakit, bosan, sedih, malu semua bercampur menjadi satu. Tidak ada pesan yang bisa saya berikan, saya tahu semua nasihat terbaik sudah sering teman-teman terima.

Cuma ada pelajaran yang saya dan suami dapatkan saat masih menjomblo dulu, kalau Tuhan ingin kami selalu berpikir positif dengan semua takdir yang diberikan. Jalan yang berliku, rasa sabar yang sudah diambang batas, tangis dan ribuan doa yang penuh dengan harapan pada Tuhan harus disertai dengan pikiran yang positif bahwa sebentar lagi masa indah itu akan tiba.

Perkara jodoh itu memang perkara semu yang tidak bisa mudah ditebak. Maunya sesuai dengan apa yang diinginkan ya, tapi apa daya tetap Tuhan yang memutuskan. Tapi bener lho, problemnya jomblo itu ya hampir sama, sering diolok-olok. Bersabar dan terus percaya kalau Tuhan pasti berikan jodoh terbaik. Percaya!.
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Teman-teman, sudah pernah berkunjung ke Museum Macan yang ada di Jakarta belum?. Kalau yang sudah pernah berkunjung ke sana pasti akan puas dengan semua fasilitas yang ada di dalamnya terutama bagi kalian pecinta seni kontemporer. Oh iya, walupun namanya Museum Macan tapi tempat ini sama sekali tidak ada binatang buasnya lho.

Museum Macan sendiri merupakan sebuah singkatan dari Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara. Letaknya berada di daerah Jakarta Barat, Museum Macan ini sangat dikenal oleh para kaum urban. Jadi, ceritanya saya sedang browsing dan tidak sengaja menemukan sebuah foto yang menarik dari salah satu bagian interior Museum Macan.

Museum Macan sendiri adalah museum pertama di Indonesia yang memiliki koleksi seni modern dan kontemporer Indonesia serta internasional. Museum ini memiliki program pameran dan acara aktif di fasilitas seluas 4.000 meter persegi yang mencakup ruang pendidikan dan konservasi.

Museum Macan
detik.com

Ada Apa Saja di Dalam Museum Macan?


Saya yakin teman-teman pasti bertanya-tanya ada apa saja sih di dalam Museum Macan yang sedang hits itu?. Museum Macan ini berisi berbagai karya seniman nasional dan seniman internasional, tujuannya untuk semakin memperluas gambaran seni kontemporer baik dari dalam maupun luar Indonesia.

Tidak sekadar menampilkan karya seni berupa lukisan saja akan tetapi juga menampilkan gaya seni kontemporer dari berbagai media serta tehnik yang berbeda-beda. Selain itu tempat ini bukan hanya dijadikan tempat untuk berfoto namun juga sebagai sarana edukasi bagi para murid dan seniman yang datang berkunjung.

Museum ini menampilkan sekitar 90 karya seni kontemporer yang siap untuk menjadi perhatian para pengunjung. Dari 90 karya seni yang ada di dalam Museum Macan, milik seniman Jepang Yayoi Kusama yang bernama “Infinity Mirrored Room” menjadi favorit para pengunjung.


Karya Seniman Yayoi Kusama di Museum Macan


Sayangnya, karya-karya favorit dari Yayoi Kusama ini hanya bisa dinikmati sampai tanggal 9 September 2018 nanti. Masih ada waktu kurang dari satu bulan untuk merencanakan pergi berkunjung ke Museum Macan. Nah, kenapa sih karya-karya milik Yayoi Kusama ini banyak menjadi favorit?.

Tidak banyak seniman seproduktif Yayoi Kusama, dengan kekaryaan yang konstan sejak 1950-an. Setiap karya mengajak penikmatnya memasuki dunia imajinatif. Pesan-pesan dalam karya Kusama tetap relevan hingga kini. Namun, siapakah Yayoi Kusama sendiri?.

Yayoi Kusama adalah salah satu seniman paling terkenal di dunia yang berasal dari Jepang. Karyanya telah dipamerkan di berbagai belahan dunia, dan meliputi berbagai media termasuk instalasi, lukisan dan patung. Ia telah berkarya selama lebih dari tujuh dekade.

Karya-karyanya yang ditampilkan pada Museum Macan sungguh membuat saya terpesona. Selain Infinity Mirrored Room, ada satu karyanya yang sungguh menarik perhatian yakni dunia imajinatif Yayoi Kusama berisi kaca, labu dan polkadot.


Bagi para pengunjung ada beberapa larangan yang harus dipatuhi, seperti tidak boleh mengambil gambar atau foto menggunakan kamera DSLR, hanya diperbolehkan menggunakan kamera ponsel saja. Bukan cuma itu, pengunjung juga dilarang untuk menyentuh setiap karya seni yang ada.

Untuk tiket masuknya bisa dipesan secara online maupun membeli di tempat. Harga tiket untuk dewasa Rp. 100.000,-, untuk pelajar dan lansia Rp. 90.000,- sedangkan bagi anak-anak yakni Rp. 80.000,-. Bagi sekolah-sekolah yang ingin mengadakan tour edukasi ke museum Macan bisa menghubungi pihak museum sebelumnya.


Ada infomarsi menarik bagi teman-teman yang akan berkunjung ke sana jangan lupa untuk bergabung menjadi Macan Society. Kalian akan mendapat akses ke program publik Museum Macan, bebas masuk ke pameran selama satu tahun dan diskon 10% untuk semua pembelian di Toko Macan.

Menarik bukan?. Jadi, tunggu apalagi yuk segera agendakan untuk datang ke Museum Macan yang terletak di Wisma Akr, Jl. Panjang No.5, RT.11/RW.10, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Museum Macan buka dari hari Selasa – Minggu mulai pukul 10.00 WIB sampai 20.00 WIB. Selamat berkunjung ya!.

Source : instagram/museummacan.com
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Selesai liburan di Bali biasanya terbitlah pertanyaan “mana oleh olehnya” dari beberapa orang seperti teman-teman dan keluarga. Maunya sih bawa oleh-oleh tapi kadang karena waktu yang terbatas jadi malas belinya. Belum lagi harus repot pengemasannya supaya nggak rusak saat dibawa, ditambah berat padahal barang bawaan sendiri sudah banyak.

Nah, daripada galau nanti mau bawa oleh oleh khas Bali apa untuk dibawa pulang, saya mau kasih beberapa rekomendasinya buat teman-teman. Bukan sekadar buah tangan biasa yang kerap dibeli orang wisatawan lain tapi kali ini istimewa. Kemasannya cantik, gampang dibawa dan anti remuk. Bebas deh dikemas biasa saja nggak ada masalah.


Rekomendasi Oleh Oleh Khas Bali Unik dan Praktis


1. Kopi Bubuk

Biji kopi yang ditanam di Bali memiliki keistimewaan tersendiri seperti ciri khas seperti aroma dan juga rasa yang berbeda. Jika teman-teman ingin membawa oleh oleh khas Bali yang praktis, hampir semua orang suka dan pastinya gampang dibawa maka kopi bubuklah jawabannya.

Ada beberapa pilihan merek dan tempat membelinya, masing-masing punya keunikan tersendiri. Tinggal disesuaikan dengan mana yang paling mudah teman-teman jangkau untuk lokasi pembeliannya.

Black Eye Coffee

Merek ini berasal dari Bedugul, yang terkenal dengan udara dingin serta pemandangannya yang menawan. Bayangkan menikmati secangkir kopi yang hangat di tengah hawa pegunungan yang sejuk plus hamparan pepohonan hijau di sekitar.

Bawalah pengalaman ini dalam sebungkus kopi bubuk yang diproduksi oleh Black Eye Coffee. Variannya ada banyak dan juga toko penjualannya juga ada di mana-mana. Salah satu toko besarnya ada di Jl. Sunset Road No.168, Kuta, Kabupaten Badung, Bali.

Revolver Espresso

Jika teman-teman mengikuti akun Instagram Influencer seperti Eat and Treats (@eatandtreats) dan Anastasia Siantar (@anazsiantar) maka Revolver Espresso bukanlah 'hal baru' bagimu. Kafe kecil ini konon menjual espresso paling enak di Bali.

Teman-teman bisa mampir ke kafenya yang berada di Jalan Kayu Aya, Seminyak dan Jalan Petitenget, Kerobokan Bali untuk mencicipinya sendiri. Jangan lupa beli dalam versi bubuk untuk dijadikan oleh-oleh. Kemasannya elegan dan khas, pasti senang deh yang dibawakan.


Bhineka Djaja

Penggemar kopi sejati nggak bakalan melewatkan Bhineka Djaja sebagai salah satu destinasinya saat liburan ke Bali. Coba sendiri kopi bubuk andalannya seperti varian Arabica yang bikin teman-teman nggak bisa move on dari kedai kecil di Jl. Gajah Mada No.80, Dauh Puri Kaja, Denpasar Utara, Kota Denpasar ini.

2. Cokelat

Bicara tentang cokelat, lupakan dulu merek yang kerap teman-teman beli sebelumnya. Bali punya beberapa merek camilan favorit perempuan ini yang diproduksi dari biji kakao asli Bali. Meski kelihatannya ribet membawa makanan manis satu ini tapi ada triknya kok. Pilih yang kemasannya kaleng atau bawa saja bubuk minuman atau permen cokelat. Di mana belinya?.

Pod Chocolate

Merek satu ini sudah begitu terkenal sampai-sampai kini sudah dijual di beberapa minimarket yang ada di Bali. Memang rasanya lezat dan juga kini ada kafenya lho! Alamatnya ada di Jl. Tukad Ayung, Carangsari, Petang, Kabupaten Badung, Bali .


Teman-teman bisa berbelanja aneka varian cokelatnya yang beda dengan merek lain seperti salted peanut, honeycomb dan cranberry. Kalau ingin beli yang isinya nggak gampang hancur, bisa beli selai dan roasted almondnya yang best seller itu.

Ubud Raw

Dibuat dari biji kakao terbaik dan dicampur dengan bahan-bahan lain yang juga bermanfaat baik bagi tubuh seperti goji berry dan aneka kacang-kacangan. Kemasannya juga dari botol kaca yang bisa dipakai kembali, selain enak juga ramah lingkungan. Temukan tokonya di Jl. Raya Sayan 74 & Jl. Goutama 8 Ubud.


Krakakoa Bali

Merek cokelat satu ini nggak usah diragukan lagi, karena kualitasnya juara baik di rasa dan juga kemasannya variatif mulai dari kaleng hingga pouch bag. Kreasi produknya juga bermacam-macam jadi daripada khawatir membawa cokelat batangan bisa beli cacao nibs dan cokelat bubuk.

Tokonya juga bagus dan instagram-able, bisa sekalian foto-foto nih. Langsung aja mampir ke Krakakoa yang beralamat di Jl. Raya Seminyak No.57, Seminyak, Kuta, Kabupaten Badung, Bali.


3. Sambal Kemasan

Sambal matah sedang hits di mana-mana lho! Kok bisa gitu ya? Ternyata rasanya memang unik, karena nggak diuleg atau dihaluskan. Sensasi mengunyah bahan-bahan kuliner khas yang disiram dengan minyak ini bikin ketagihan. Sudah tahu asalnya darimana? Ya, oleh oleh khas Bali punya!. Sekarang sudah tersedia beberapa versi kemasannya lho, jangan lupa juga coba varian sambal lain yang nggak kalah enak.

Oleh Oleh Khas Bali Rasa Lokal


Oleh oleh khas Bali satu ini sebenarnya adalah keripik yang kemudian dicocol dengan sambal matah. Tapi semakin seru kan karena pengalaman baru ngemil keripik pakai sambal. Sekarang sudah ada tokonya yaitu di Jl. Dewi Sri No.100b, Legian, Kuta, Kabupaten Badung, Bali. Borong yang banyak ya! Minta dikemas yang rapi oleh penjaga tokonya dan tinggal tenteng saja untuk dibawa pulang.

Sambal Bu Susan

Orang Indonesia biasanya suka makan pakai sambal dan kerupuk, apalagi kalau pedas dan bikin kepedesan wah pasti sampai nambah-nambah deh. Jika teman-teman adalah sahabat pecinta pedas maka Sambal Bu Susan wajib masuk ke dalam daftar oleh oleh khas Bali yang mau dibeli. Pedasnya nggak main-main tapi bikin ketagihan. Silakan memborong kuliner ini di Jl Pidada IX, Ubung, Denpasar Utara, Ubung, Denpasar Utara, Kota Denpasar.


Sambal Bu Emma

Beda dengan Bu Susan yang sambalnya bikin kamu mengelap keringat berkali-kali, racikan Bu Emma lebih 'bersahabat' dan variannya juga banyak. Ada sambal uleg, abon ikan dan ayam betutu dengan kemasan botol yang kokoh. Setelah mencicipi gurih dan sedapnya ayam betutu, membawa sambalnya sebagai oleh oleh rasanya cukup 'adil' bagi mereka yang mendengar cerita teman-teman. Daripada cuma kebayang-bayang aja kan?.


4. Baju Bali

Siapa yang nggak jatuh cinta dengan baju berbahan rayon dengan motif bunga-bunga khas dan dijahit dengan model yang bisa dipakai sehari-hari ini? Baju Bali cocok untuk jalan-jalan ataupun bersantai di rumah, pilihan modelnya pun banyak. Apalagi warna-warninya menarik, teman-teman pasti senang dibawakan oleh oleh khas Bali satu ini.

Ada banyak toko yang menjualnya, beberapa di antaranya adalah: Jl. Krisna Pusat Oleh Oleh (Sunset Road No.88, Kuta, Kabupaten Badung, Bali), Agung Bali Oleh Oleh (Jl. Sunset Road No.18XX, Kuta, Kabupaten Badung, Bali) dan Hawaii Oleh Oleh (Jalan By Pass Ngurah Rai No.28-28, Kuta, Kabupaten Badung, Bali).

Well, kini bawa oleh oleh khas Bali semakin mudah kan? Aman tanpa khawatir rusak di perjalanan dan yang terpenting semua suka. Semoga artikel ini bermanfaat untuk teman-teman ya. Selamat berbelanja! Borong yang banyak untuk oleh oleh keluarga di rumah.

Sumber : qupas.id
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Kalau ditanya apakah saya suka menggambar atau mewarnai? Saya akan jawab tidak kedua-duanya. Iya. Selain pelajaran Matematika, dulu saat masih duduk di bangku sekolah saya lemah dalam pelajaran seni terutama manggambar bahkan mewarnai. Padahal mewarnai itu kan kelihatannya mudah ya, tinggal kasih warna ke gambar yang sudah dibuat.

Tapi ya begitu, memang saya tidak jago menggambar atau mewarnai. Eh tapi, meskipun begitu saya suka sekali melihat warna-warna. Setiap melihat banyak warna perasaan saya menjadi bahagia, kata seorang teman mewarnai itu menyenangkan. Dia menyuruh saya untuk mengisi waktu luang dengan mewarnai, appaun hasilnya nanti, bagus ataupun jelek.

Nah, Minggu kemarin saya mendapat kiriman satu set alat mewarnai lengkap dengan colouring book dari Faber Castell. Ternyata ini adalah produk terbarunya yang bernama Faber Castell Colour to Life. Teman-teman sudah ada yang pernah dengar atau tahu kah?. Saya baru kali ini tahu, dan ternyata bukan cuma bisa mewarnai tapi main game, sampai foto selfie pun bisa lho, serius.


Mewarnai Sambil Main Game Bersama Faber Castell Colour to Life


Penggunaan teknologi Augmented Reality (AR) berpadu dengan perpaduan kreasi mewarnai, hadir dalam produk terbaru Faber-Castell, Colour to Life ini. Dapatkan pengalaman seru mewarnai di Colour to Life, dimana semua karakter yang kita warnai akan menjadi lebih hidup. Penasaran kan? Caranya gimana? Mudah banget.

Teman-teman tinggal pilih jagoan, dan warnai sesuai kreasi kalian. Ada Giddy Up, Pogo Boy, Dress Up Challenge, Balance your Brain dan Safe Flight. Beragam manfaat mewarnai dapat kalian temukan di Colour to Life, yang dikemas menarik dalam bentuk buku mewarnai serta dilengkapi Connector Pen.

Memang orang dewasa boleh mewarnai juga? Lho, saya nulis artikel ini ya karena sudah mencobanya langsung, seru banget pokoknya. Jangan lupa untuk mendownload Colour to life di App store maupun Google Play store. Mewarnai bukanlah milik anak-anak, orang dewasa juga. Paket sudah tersedia Coloring Book 15 halaman dan Connector Pen Set sebanyak 20 warna.


Ternyata mewarnai itu bikin ketagihan buat saya, saya yang sudah lama sekali tidak pernah mewarnai langsung berasa enjoy dan rileks seketika itu, menjadi me time buat saya. Setelah mewarnai lalu saya asyik sendiri bermain dengan karakternya dan juga tidak lupa foto selfie bersama karakter yang sudah diwarnai.

Dengan Colour to Life ini, anak bisa terlatih untuk menyeimbangkan antara otak kiri dan otak kanan, juga melatih motorik halus, konsentrasi dan mengembangkan kreatifitas anak. Melalui Colour to Life ini anak-anak jadi semakin tertarik mewarnai gambar mereka dan melihat hasilnya dalam bentuk digital, bahkan jika gambar tersebut dibuat lebih personal.


Bagaimana Cara Menggunakan Colour To Life Faber Castell?


• Warnai gambarnya sesuai kreativitas, jangan mewarnai framenya ya. Kenapa? karena ini semacam barcode untuk scan ke digitalnya.

• Download aplikasinya kemudian sesuai kan dengan smartphone yang dimiliki. Aplikasi ini membutuhkan koneksi dengan internet ketika mengunduhnya, setelah itu aplikasi ini akan beroperasi secara offline.

• Scan gambar yang sudah di warnai hingga masuk ke dalam aplikasi dan keluar teknik AR nya yang menjadikan gambar tsb 3 dimensi dan tampak nyata.

• Lakukan Selfie atau foto bersama dengan karakter yang sudah tampil secara digital.

• Terakhir, mainkan Game-nya dan rasakan keseruannya, dijamin seru banget deh.

Gara-gara Colour to Life dari Faber Castell inilah yang awalnya saya tidak suka mewarnai dan merasa kemampuan mewarnai saya jelek sekarang jadi percaya diri. Iya, soalnya hasil karya kita bisa langsung dibuat main game, tampil nyata secara digital. Lumayan banget untuk mengisi waktu luang dan membuat pikiran kembali fresh.


Untuk satu paket Faber Castell Colour to Life ini harganya berkisar Rp. 130.000. Bisa beli secara online di Tokopedia maupun langsung datang ke toko perlengkapan sekolah sepertinya sudah ada. Seru deh pokoknya! Jangankan anak-anak, saya saja yang dewasa merasa senang sekali dengan kegiatan yang bisa membuat kita lebih berimajinasi ini. Selamat mencoba sendiri ya!.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Teman-teman, ada yang sedang berencana liburan ke Yogyakarta? Bila ada, sebaiknya jangan lupa untuk mengatur internary liburannya lebih awal. Kenapa? Karena mengatur internary sangat membantu memudahkan kalian saat sedang berlibur, khususnya saat kita berkunjung ke tempat yang baru. Tentukan mana lokasi yang akan kalian kunjungi, jangan sampai saat kalian tiba di Jogja malah kebingungan tidak tahu mau kemana.

Membuat intenary lebih awal juga sangat menguntungkan karena kalian bisa mencari tahu lebih jauh tempat-tempat yang akan dikunjungi, mulai dari alamatnya ataupun keunikannya. Nah, salah satu lokasi yang sebaiknya teman-teman memasukan juga ke dalam intenary adalah Pasty.

Ini merupakan sebuah pasar yang secara khusus dibuat untuk penjualan berbagai macam satwa, bahkan bisa dibilang ini merupakan pusatnya di kota Jogja sejak 2010. Kata pasty sendiri diambil dari singkatan Pasar Satwa dan tanaman Hias Yogyakarta.


Mengenal Lebih Dekat Pasty Yogyakarta


Lokasi Pasty nya berada di Jalan Bantul, Dongkelan Yogyakarta. Sangat dianjurkan bila kalian bisa menggunakan kendaraan pribadi saat berkeliling ke Jogja dan pasty. Agar perjalanan liburan teman-teman tidak terhambat dengan kendaraan yang akan digunakan untuk mengunjungi beberapa tempat.

Bila tidak membawa kendaraan, lebih baik teman-teman menyewa mobil saja di Jogja. Salah satu tempat penyewaan mobil yang bisa teman-teman andalkan adalah OMOcars Jogja, rental mobil yang memberikan kebebasan pada para penyewanya untuk lepas kunci atau bisa nyetir sendiri, enaknya lagi mobil yang disewa bisa langsung diantarkan ke lokasi tujuan kalian.

Kisaran harganya juga bisa lebih murah dibandingkan harus naik kendaraan umum yaitu 250 ribu per harinya. Di Pasty, teman-teman bisa menemukan beraneka ragam burung, khususnya yang memang legal untuk diperjualbelikan. Selain burung, ada juga hamster, reptile, anjing sampai iguana. Kalian akan merasa sedang di kebun binatang karena suasana pasar sangat berisik dengan suara-suara hewan.

Gerbang meriah bertuliskan PASTY, Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta, Zona Satwa yang bersebrangan dengan gerbang Zona Tanaman Hias menjadi penanda utama yang menarik perhatian. Kedua zona ini hanya dipisahkan oleh Jalan Bantul.

Memasuki gerbang zona satwa, kicau burung terdengar ramai bersahutan, anjing-anjing kecil menyalak bergantian dan ikan-ikan berlenggok manja dalam akuarium berbagai ukuran. Kondisi pasar satwa yang identik dengan becek, berjejal dan gelap pun lenyap. Puluhan kios ditata rapi dan dikelompokkan sesuai dengan jenis satwa yang dijual.


Lorong-lorong antar kios dibuat lebih lebar sehingga pengunjung menjadi lebih nyaman. Aneka satwa, mulai dari berbagai jenis burung, anjing, ikan, iguana, hamster, reptil hingga satwa-satwa unik seperti merpati keriting, pitik walik (ayam dengan bulu yang tumbuh terbalik) dan ayam jambul pun menyapa.

Untuk wilayahnya sendiri, Pasar Burung Pasty ini dibagi menjadi 2 wilayah yaitu yang lokasinya berada di sebelah timur Jalan Bantul dan juga sebelah barat jalan. Fasilitas untuk pengunjung juga sudah disediakan, bila merasa lelah berkeliling pasar, pengunjung bisa memanfaatkan gazebo yang ada untuk beritistirahat.

Ada juga food court yang bisa dikunjungi dan teman-teman bisa memesan berbagai macam menu makanan, baik khas Jogja atau luar Jogja. Penataan pasar Pasty juga sudah cukup modern, tidak terlihat seperti pasar tradisional pada umumnya. Mungkin bila kalian mendengar kata pasar, kalian akan membayangkan suasana pasar yang kumuh, kotor serta becek oleh hujan.

Namun, tidak dengan pasar pasty yang memang sudah dibangun serapih dan semodern mungkin sehingga akan membuat pengunjung yang datang merasa lebih nyaman. Bagi teman-teman pecinta binatang, tentunya pasty yang ada di Jalan Bantul ini menjadi tempat yang direkomendasikan untuk bisa kalian masukan ke dalam intenary liburan.

PASTY memang diam-diam telah menjadi surga bagi para pecinta satwa dan tanaman hias. Kehadirannya bagai kebun binatang mini yang koleksinya dapat dimiliki. Tempat ini juga menjadi taman bermain menyenangkan bagi anak-anak, di mana mereka dapat bermain sambil mengenal berbagai jenis satwa dan tanaman dengan bebas.

Bagi para pecinta fotografi, PASTY tak ubahnya seorang model yang membuat mereka tak henti mengatur fokus dan menangkap gambar. Sementara bagi para laki-laki jawa, PASTY adalah tempat yang mengakomodasi sebuah tradisi, tempat di mana mereka menemukan salah satu dari lima syarat untuk menjadi seorang ksatria yakni wisma (rumah), wanita, turangga (kuda), kukila (burung) dan curiga (keris).

Well, mau sekadar melihat-lihat saja tanpa membeli juga tidak masalah atau mau berinteraksi langsung dengan hewannya juga tidak dilarang kok!. Selamat berlibur ya.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

Pencarian

About me

About Me

Halo, perkenalkan saya Riska, seorang istri dan ibu dari satu putra. Suka menulis tentang hal apa saja khususnya yang saya pahami. Selengkapnya

Follow Us

  • facebook
  • instagram
  • twitter

Labels

Kecantikan Kesehatan Keuangan Opini Parenting Pengalaman REVIEW Sponsored Post wisata

recent posts

Komunitas

About Me

Blog Archive

  • ►  2015 (39)
    • ►  Juni (9)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  September (3)
    • ►  Oktober (12)
    • ►  November (10)
  • ►  2016 (84)
    • ►  Januari (8)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Maret (4)
    • ►  April (1)
    • ►  Mei (6)
    • ►  Juni (20)
    • ►  Juli (12)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  September (1)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  November (3)
    • ►  Desember (10)
  • ►  2017 (68)
    • ►  Januari (6)
    • ►  Maret (4)
    • ►  April (5)
    • ►  Mei (13)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  September (2)
    • ►  Oktober (8)
    • ►  November (5)
    • ►  Desember (10)
  • ▼  2018 (102)
    • ►  Januari (6)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Maret (11)
    • ►  April (12)
    • ►  Mei (11)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Juli (6)
    • ▼  Agustus (10)
      • Mengenal Lebih Dekat Pasty Yogyakarta
      • Mewarnai Sambil Main Game Bersama Faber Castell Co...
      • Rekomendasi Oleh Oleh Khas Bali Unik dan Praktis
      • Destinasi Wisata dan Edukasi di Museum Macan Jakarta
      • Cerita Jomblo Saya dan Suami
      • Perempuan Sekaligus Ibu Senang Membaca Beri Dampak...
      • Memilih Sistem Keuangan Satu Keranjang
      • OPPO Find X Hadir Dengan Keunikan Yang Inovatif
      • Semarak Kemeriahan Asian Games 2018 Jakarta - Pale...
      • Saat Ego Datang
    • ►  September (11)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  November (12)
    • ►  Desember (8)
  • ►  2019 (71)
    • ►  Januari (4)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Maret (6)
    • ►  April (7)
    • ►  Mei (6)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  September (6)
    • ►  Oktober (13)
    • ►  November (2)
    • ►  Desember (4)
  • ►  2020 (41)
    • ►  Januari (4)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Maret (2)
    • ►  April (5)
    • ►  Mei (4)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  September (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  November (3)
    • ►  Desember (6)
  • ►  2021 (67)
    • ►  Januari (5)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Maret (2)
    • ►  April (8)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  November (4)
    • ►  Desember (8)
  • ►  2022 (67)
    • ►  Januari (4)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Maret (6)
    • ►  April (11)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Juli (9)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  September (4)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  November (4)
    • ►  Desember (6)
  • ►  2023 (44)
    • ►  Januari (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Maret (3)
    • ►  April (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  September (6)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  November (2)
    • ►  Desember (8)
  • ►  2024 (29)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Mei (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  November (5)
    • ►  Desember (3)
  • ►  2025 (1)
    • ►  Februari (1)

Created with by BeautyTemplates