Bentuk Terima Kasih Kami Melalui BTPN Sinaya

by - Minggu, Februari 14, 2016

Memasak menjadi salah satu aktivitas wajib pada setiap rumah tidak terkecuali di rumah saya yang terletak di salah satu kecamatan Bangkalan Madura. Untuk bisa memasak para ibu - ibu dan saya terbiasa membeli sayur mayur dan lauk pauk pada salah seorang penjual sayur di kampung kami. Setiap pagi kami semua mendatangi penjual sayur langganan kami, kalau biasanya penjual sayur berkeliling untuk datang menawarkan dagangan berbeda dengan ibu penjual sayur satu ini. Namanya ibu Lilik, beliau adalah ibu penjual sayur dan lauk di kampung kami tinggal. Keberadaan ibu Lilik di kampung kami sangat membantu terutama ketika kami tidak punya banyak waktu untuk bisa pergi berbelanja ke pasar tradisional.


Sosok Ibu Lilik dan Keluarga


Pagi itu kampung kami sedang diguyur hujan sejak semalam, dari sebelah rumah saya terdengar teriakan seorang anak perempuan yang berpamitan untuk berangkat ke pasar. Anak perempuan ini setiap hari sehabis subuh pergi berbelanja ke pasar yang berjarak cukup jauh dari kampung kami. Namanya Laila, Laila adalah putri pertama ibu Lilik penjual sayur di kampung kami. Sejak lima tahun yang lalu Laila pergi ke pasar setiap pagi untuk membeli sayur dan ikan di pasar lalu menjualnya kembali pada ibu - ibu di kampung.

Sehari - hari ibu Lilik dibantu Laila berjualan sayuran dan lauk pauk di halaman belakang rumah mereka. Tidak hanya berjualan kebutuhan untuk memasak, mereka juga membuka sebuah warung kecil yang menjual beberapa kebutuhan pokok. Sebenarnya warung yang mereka gunakan untuk berjualan adalah dapur yang ada di rumah mereka yang mereka sulap menjadi tempat berjualan sekaligus dapur.

Keadaan ini sudah terjadi sejak suami ibu Lilik meninggal dunia, hidup memaksa mereka untuk bisa mandiri dan bangkit demi kembali sejahtera. Terutama saat ibu Lilik mengalami kelumpuhan pada kaki kiri beliau, semua aktivitas beliau menjadi terbatas. Sebagai anak pertama Laila mengambil peran untuk membantu ibunya menjadi kepala rumah tangga sekaligus tulang punggung keluarga. Selain Laila, ibu Lilik masih memiliki dua anak lagi yang masih kecil dan keduanya masih sekolah.

 Sosok ibu Lilik, penjual sayur dan ikan di kampung kami

Melihat adik - adiknya yang sangat membutuhkan kehadirannya dan ibunya untuk bisa tetap terus bersekolah, Laila tidak pernah menyerah pada kehidupan. Laila sangat sadar bahwa hidup mereka harus kembali sejahtera dan bahagia seperti dulu kala. Setiap melihat kegigihan perjuangan Laila dan ibu Lilik, saya beserta ibu - ibu di kampung merasa tersentuh dan sedih.

Hidup Memang Keras, Tapi Ibu Lilik Tidak Menyerah


Hidup memang keras tapi ibu Lilik dan ketiga anak beliau sadar bahwa hidup adalah perjuangan yang harus mereka selesaikan. Sambil menggunakan tongkat pemberian salah seorang tetangga, ibu Lilik terbantu untuk bisa berjalan dan melakukan aktivitas. Dengan kondisi fisik yang seperti ini ibu Lilik masih sangat bersemangat berjualan dan melayani ibu - ibu di kampung ketika berbelanja sayur dan lauk. Semua usaha ini beliau lakukan demi bisa mencukupi kebutuhan sehari - hari sekaligus membiayai sekolah kedua anak beliau yang lain.

Laila juga tidak jauh berbeda dengan ibunya, meskipun kehidupan mereka masih pra sejahtera, Laila berbesar hati untuk melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Selain membantu ibunya berjualan di rumah, Laila juga bekerja di salah satu salon kecantikan. Pemasukan yang dia dapatkan digunakan untuk membiayai kuliah dan membantu biaya pendidikan adik - adiknya.

Berbeda dengan Laila, kedua adiknya  juga turut membantu demi kehidupan mereka yang sejahtera. Setelah pulang sekolah kedua adik Laila pergi membeli bensin untuk bisa kembali dijual di depan warung sederhana milik mereka. Ibu Lilik memiliki anak - anak yang penuh semangat dan jiwa besar, mereka sadar untuk bisa saling memberdayakan. Meskipun dengan modal yang terbilang tidak begitu besar untuk bisa membuka warung sambil berjualan sayuran dan bahan kebutuhan lainnya di rumah mereka.


Dapur ibu Lilik yang juga dijadikan warung sederhana

Rasa prihatin saya yang besar kepada ibu Lilik dan keluarganya membuat saya mencoba untuk berbicara dari hati ke hati bersama beliau. Dari sosok ibu Lilik yang terlihat tegar dan kuat, saya beberapa kali melihat beliau menangis meneteskan air mata saat bercerita tentang perjuangan menjalani hidup yang sungguh tidak mudah seperti saat ini. Kepergian suami tercinta untuk selamanya dan kondisi fisik yang terbatas membuat beliau menjadi sosok yang begitu sabar.

Setiap kali melihat perjuangan ibu Lilik dan ketiga anak beliau, saya beserta ibu - ibu di kampung merasa terenyuh. Di usia ibu Lilik yang sudah tidak lagi muda ini beliau masih harus berjuang membesarkan ketiga anak beliau setelah kepergian suami tercinta. Dalam kondisi yang terbatas seperti ini tidak pernah membuat beliau kehilangan harapan. Padahal, sewajarnya ibu Lilik sudah bisa duduk tenang menikmati hari tua sambil melihat anak - anak beliau bekerja dan menikmati hasilnya.

Sosok ibu Lilik sangat berbeda dengan penjual sayur lainnya, tidak hanya memudahkan saya dan ibu - ibu di kampung untuk berbelanja tetapi ibu Lilik secara tidak langsung banyak memberikan pelajaran hidup bagi kami semua. Ada banyak sekali yang ingin kami lakukan sebagai bentuk perhatian dan rasa terima kasih kami kepada ibu Lilik sekaligus kepada ketiga anak beliau. Tanpa kehadiran ibu Lilik dan bantuan ketiga anak beliau, kami para ibu - ibu di kampung pasti merasa kerepotan saat berbelanja.

Rasa Terima Kasih Kami Kepada Ibu Lilik


Sebagai bentuk rasa terima kasih, saya dan ibu - ibu di kampung ingin sekali memberdayakan ibu Lilik. Beberapa kali ibu Lilik mendapat pesanan masakan dari para ibu - ibu untuk tambahan pemasukan beliau. Tetapi hal ini masih terbatas dengan modal yang dimiliki ibu Lilik untuk membeli bahan masakan apalagi harga bahan makanan yang sedang mahal. Selain berjualan sayur dan kebutuhan sehari - hari lainnya, ternyata ibu Lilik pandai memasak dan hasil masakan beliau enak sekali. Jika sedang memiliki modal yang cukup untuk membuat masakan beliau pasti memasak, tetapi kalau modal sedang tidak cukup terpaksa ibu Lilik hanya bisa berjualan seperti biasa.

Saya dan ibu - ibu lainnya berpikir, cara apalagi yang bisa kami lakukan untuk memberdayakan kehidupan ibu Lilik sekeluarga. Akhirnya kami menemukan sebuah cara untuk yang dapat memberdayakan ibu Lilik dan pelaku usaha mikro lainnya. Dengan cara yang sangat mudah yakni menabung di bank, saya dan ibu - ibu lainnya tidak hanya sekedar menabung seperti biasanya.


Tawa bahagia ibu Lilik melayani ibu - ibu berbelanja

Dengan mengikuti program Sahabat Daya yang dimiliki BTPN Sinaya memberikan kesempatan kepada para nasabah untuk berpartisipasi langsung dalam misi pemberdayaan masyarakat berpenghasilan rendah serta pelaku usaha mikro dan kecil. Kalau biasanya kami hanya bisa menabung untuk kebutuhan pribadi, melalui BTPN Sinaya kami bisa memberi manfaat kepada masyarakat luas. Saya dan ibu - ibu sangat bahagia dengan adanya program simulasi ini, kami bisa menjadi sahabat daya dan membantu usaha ibu Lilik.

BTPN Sinaya menjadi harapan baru bagi semua pelaku usaha mikro, Sinaya sendiri adalah kependekan dari " Sinar yang Memberdayakan ". Jadi, seluruh penghasilan yang ditabung di BTPN Sinaya akan kembali kepada masyarakat luas dan pelaku usaha kecil lainnya. Bukan hanya memberdayakan masyarakat luas dan pelaku usaha kecil, namun program ini Program Daya ini juga membantu para pensiunan agar bisa tetap produktif selama masa pensiunan.

Mencoba Simulasi " Menabung untuk Memberdayakan "


Dengan mencoba simulasi " Menabung untuk Memberdayakan " saya dan ibu - ibu di kampung bisa memperkirakan jumlah tabungan yang kami simpan demi memberdayakan masyarakat luas. Saya beserta ibu - ibu merasa sangat terbantu, kami merasa nyaman dan tepat menggunakan dana kami untuk saling memberdayakan, bukan hanya mmebantu tapi juga hidup kami terasa semakin bermanfaat.

Langkah - langkah untuk mencoba simulasi ini juga sangat mudah, saya terutama ibu - ibu di Kampung sangat terbantu.

Pertama, buka halaman Menabung untuk Memberdayakan kemudian klik menu Mulai Simulasi.


Kedua, kita dapat memulai simulasi dengan dua pilihan tombol menu yakni, melalui akun Facebook atau mencoba Manual Simulasi.



Ketiga, langkah berikutnya adalah memasukkan nama dan alamat email kita. Lalu, langkah penting selanjutnya memilih bidang yang ingin kita berdayakan. Ada beberapa pilihan seperti Art & Culture, Culinary dan Fashion kemudian klik menu Mulai Login. Saya dan ibu - ibu lainnya kompak memilih bidang Culinary karena kami ingin memberdayakan usaha ibu Lilik yang bergerak dalam bidang kuliner.


Keempat, mulai dari tahap ini kita akan diberikan sebuah gambaran dana yang kita tabung sekaligus bagaimana dana tersebut dapat memberdayakan masyarakat luas, pelaku usaha kecil dan pensiunan. Masukkan berapa jumlah dana yang ingin kita tabung setiap bulannya. Untuk bagian ini saya dan ibu - ibu lainnya berbeda karena sesuai dengan kemampuan kami masing - masing. Saya mencoba menabung sebesar Rp. 1.000.000 dari penghasilan perbulan, kemudian langkah selanjutnya masukkan berapa lama waktu menabung dan saya akan menabung selama 5 tahun. Setelah kedua langkah tersebut kita isi berikutnya klik menu Lihat Hasil Simulasi.


Kelima, Untuk dapat melihat hasil simulasi kita diminta untuk mengisi kolom nomor telepon yang bisa dihubungi serta jangan lupa untuk memberi tanda centang bahwa kita bersedia dihubungi customer service representative BTPN di kemudian hari, lalu pilih menu Lihat Hasil Simulasi.


Keenam, Hasil Simulasi saya sudah muncul. Dengan dana yang saya tabung sebesar Rp. 1.000.000 selama 5 tahun ternyata dana saya akan tumbuh menjadi Rp. 68.354.259. Dana ini akan dikumpulkan melalui salah satu fitur yang dimiliki oleh BTPN Sinaya yakni Tabungan BTPN Taseto Mapan. Melalui tabungan BTPN Taseto Mapan akan mendapatkan bunga setara deposito.


Manfaat Menabung Memberdayakan di BTPN Sinaya


1. Dengan menabung di BTPN Sinaya maka dana yang kita himpun akan bermanfaat bagi masyarakat luas, pelaku usaha kecil dan pensiunan. Semakin banyak orang menabung untuk memberdayakan di BTPN Sinaya maka, akan semakin besar pula jumlah dana yang dapat digunakan untuk memberdayakan para pelaku usaha kecil dan pensiunan.

2. Menabung di BTPN Sinaya kita dapat berpartisipasi langsung dengan nasabah mass market dalam memberdayakan dan menciptakan kesempatan bagi para nasabah mass market semua.

3. Dana yang kita tabung di BTPN Sinaya bukan hanya akan menumbuhkan akses keuangan para mass market tetapi juga akan digunakan untuk melatih dan meningkatkan kapasitas mereka dalam menjalani usaha.

4. Hidup kita akan menjadi jauh lebih berarti apabila kita bisa berbagi dan membantu sesama, bukan hanya sekedar menabung namun juga memberdayakan melalui program yang telah disediakan oleh BTPN Sinaya.


Terima kasih BTPN Sinaya akhirnya saya dan ibu - ibu di kampung menemukan cara yang tepat dan sangat bermanfaat untuk dapat membantu memberdayakan ibu Lilik dan masyarakat pelaku usaha kecil lainnya. Kami semakin sadar bahwa hidup akan jauh lebih berarti bila bisa bermanfaat bagi orang lain. BTPN Sinaya membantu kami untuk bisa bersama - sama merangkul dan memberi kesempatan kepada para pelaku usaha kecil dan pensiunan. Semoga program menabung dan memberdayakan dari BTPN Sinaya ini dapat meningkatkan kualitas dan kapasitas pelaku usaha kecil sehingga taraf hidup mereka juga ikut meningkat. :)

Bagi teman - teman yang tertarik untuk berpartisipasi menjadi bagian dari Sahabat Daya bisa membaca informasi lebih lengkapnya di website resmi Bank BTPN, www.bptn.com.

Sumber Tulisan :

- BTPN Sinaya tawarkan gaya baru berbank dan memberdayakan sesama
- Menabung untuk Memberdayakan

You May Also Like

25 komentar

  1. Semoga semakin banyak orang yang terberdayakan yaa.. Aamiin..

    BalasHapus
  2. Gud luck ya, dek...semoga dengan tulisanmu ini semakin banyak para pejuang keluarga yang terbantu dan berdaya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Goodluck juga buat mbak, semoga tulisan kita bisa membantu pelaku usaha kecil yang lain. :)

      Hapus
  3. Semoga usaha ibu lilik bisa berkembang

    BalasHapus
  4. Gudlak yaa Riska dan semoga usahanya ibu Lilik ini bisa berkembang pesat :)

    BalasHapus
  5. cakep ulasannya mbak riska
    smga usha bu lilik smakin maju dan jg banyak org sperti bu lilik terbantu dg program bank btpn sinaya ini amin

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin mbak, makasi sudah mau mampir buat baca :)

      Hapus
  6. Wiw komplit ulasannya. Smg dg adanya tabungan berdaya, bisa membantu mass market :)

    BalasHapus
  7. Kadang suka trenyuh dan bingung kalo bertemu dengan ibu-ibu yang fight cari nafkah namun gak bisa berkembang ekonominya. Semoga makin banyak lembaga keuangan yang tergerak dan peduli memberdayakan simpanan nasabah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, salah satunya ibu Lilik ini. Saya dan ibu ibu di kampung benar - benar kasian kepada ibu Lilik dan keluarganya, semoga BTPN Sinaya bisa memberdayakan beliau lewat programnya.

      Hapus
  8. Bu Lilik luar biasa. ^^

    Semoga menang, ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Luar biasa banget mbak, bisa tetap kuat dan sabar. Aamiinn, makasi mbak Anis :)

      Hapus
    2. Nanti kalo menang, jangan lupa syukuran. :D Kalo aku jauh, kirim pulsa aja juga gpp :D

      Hapus
  9. Keren niy ulasannya. Moga-moga makin banyak yang bisa diberdayakan yah. Semoga menang juga :).

    BalasHapus
  10. Ini pertama kalinya saya bewe yaa hehe..

    Keren mbak, lengkap, sukses yaa.. :))

    Salam buat bu Lilik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasi mbak sudah mau mampir,insya Allah nanti saya sampaikan salamnya ke bu Lilik ya :)

      Hapus
  11. good luck riska...semoga usaha bu lilik makin laris yaa..amiin :)

    BalasHapus
  12. Ya Allah ibu lilik kuat sekali ibu berjuang mencari nafkah..semoga ibu lilik bisa mencapai kesejahteraannya ya karena sebenarnya banyak uang pun tidak menjamin seseorang bisa bahagia dan sejahtera. Semangat bu lilik

    BalasHapus
  13. hidup harus penuh semangat... teladan yang sangat baik..

    sukse buat kontesnya mba..

    BalasHapus

Jangan lupa berkomentar ya, tinggalkan alamat blognya biar bisa balik berkunjung.

Terima Kasih.