Cerita Ramadhan | Dengan Iman, Berbuat Kebaikan Menjadi Mudah

by - Rabu, Juni 08, 2016

Cerita Ramadhan kali ini saya ingin bercerita tentang berbuat kebaikan yang tidak mudah untuk dikerjakan namun mampu memberikan kita rasa bahagia yang tiada tandingannya. Dalam Islam semua kaum muslimin adalah bersaudara, bila ada di antara mereka yang terluka maka yang lain bisa merasakannya juga. Kaum muslimin digambarkan seperti sebuah bangunan yang saling menguatkan satu dengan yang lainnya. Di butuhkan rasa empati dan simpati yang tinggi untuk benar-benar bisa memahami juga menerapkan konsep bersaudara sesama muslim ini. Terutama butuh kualitas iman yang baik serta hati yang bersih.

Lalu, sama-sama kita menyadari bahwa diri kita ini di ciptakan ke bumi untuk menjadi wakil Allah dalam menyebarkan kebaikan. Memang ini sungguh bukan sesuatu yang mudah, ketika ada orang yang menyakiti kita dan kita ingin membalasnya dengan hal yang menyakitkan juga. Kalau sudah begitu bagaimana kita bisa belajar untuk menjadi wakil Allah dalam menyebarkan kebaikan ? :)

Ketika kita di sakiti sedikit saja rasanya hati bergemuruh untuk membalasnya. Oleh sebab itu saya tuliskan di awal-awal paragraf di atas bahwa untuk benar-benar bisa menerapkan konsep bersaudara ini ada banyak hal yang di butuhkan yakni, adanya rasa iman kepada Allah sebab dari sanalah mulai tercipta hati yang bersih. Kita harus terus berusaha untuk mensucikan hati supaya timbul rasa kebaikan, empati sehingga mampu bersimpati melihat kesulitan orang lain.


Semua Mudah Jika Kita Memiliki Iman yang Tinggi


Saya masih ingat jelas saat itu iman saya sedang menurun sekali, saya sedang futur. Sholat saya sembarangan dan tidak bisa khusyuk hanya sebatas gerakan yang tidak memiliki makna. Al Qur’an tidak pernah saya baca lagi sehingga hal itu membuat emosi saya mudah meletup. Tiba-tiba saja ada kejadian yang tidak mengenakkan hati, karena sebuah kesalah pahaman saya dicaci maki dengan kalimat yang sangat kasar.

Seketika itu rasa marah di hati saya bergemuruh hebat, ingin rasanya saya membalas ucapannya yang begitu kasar. Kemudian pasangan saya mengingatkan saya, apa gunanya membalas sesuatu yang tidak benar. Kita ini berasal dan terbuat dari tanah, tanah itu terbiasa diinjak juga direndahkan. Mendengar ucapannya rasa marah dalam hati saya sedikit berkurang tapi tetap saja belum bisa hilang.

Sungguh, kebaikan itu membutuhkan hati yang bersih dan hati yang bersih berasal dari kualitas keimanan yang tinggi. Teman-teman pasti pernah merasakan damainya hati ketika iman sedang tinggi, bukan?. Saya punya prinsip bahwa semua akan terasa mudah jika kita memiliki iman yang tinggin. Kita menjadi mudah untuk beribadah, mudah berbuat kebaikan, mudah untuk istiqomah dan mudah dalam melakukan banyak hal.

Sebagai seorang anak tunggal yang tidak mengenal kata berbagi sayapun pernah mengalami kesulitan yang sama ketika ingin berbagi dan berbuat baik dengan orang lain. Saya butuh waktu yang tidak sedikit untuk bisa mencairkan keegoisan dalam diri saya yang sudah tumbuh sejak saya masih kecil. Karena tidak ada orang yang “mengambil milik saya”, kala itu saya tidak harus berbagi segala hal yang saya miliki dengan saudara.

Sungguh saya merasakan betul bahwa tidak ada ketenangan dan kebahagiaan ketika kita tidak mampu berbuat baik kepada orang lain. Saya pun masih dan terus belajar untuk bisa menjadi orang baik. Saya memiliki pengertian sendiri akan makna dari "menjadi orang baik" ialah ketika saya mampu untuk terus membersihkan hati. Maka secara bersamaan kebaikan dari Allah itu akan hadir di dalam hati saya yang kemudian saya salurkan kebaikan itu kepada orang lain.

Hingga tiba di satu waktu dimana saya menyadari bahwa terkadang ketika saya sudah berusaha untuk memberikan yang terbaik ada kalanya mereka belum bisa menerimanya sebagai suatu kebaikan. Namun tidak mengapa, saya sadar bahwa saya ini hidup dan tinggal di atas bumi yang begitu luas, dimana begitu banyak sekali orang, banyak sekali karakter, banyak sekali pemikiran juga pendapat dan banyak sekali cerita hidup yang berbeda-beda.

Dari begitu banyaknya perbedaan itu secara tidak langsung saya akan belajar untuk memahami dan mengerti keadaan orang lain. Kalau seandainya suatu waktu mereka belum mampu mengartikan kebaikan yang saya coba berikan, saya bisa mengerti itu. Saya akan terus meningkatkan kualitas hati dan kualitas kebaikan diri saya yang masih bocah ini.

Walaupun tidak mudah untuk tetap terus memahami dan mengerti keadaan orang lain. Namun, saya kembali ingat akan tujuan Allah menciptakan saya untuk menjadi wakilNya dalam menyebar kebaikan dan kebajikan di atas bumi ini. Saya ingin menjadi tempat untuk bisa beristirahat sebentar bagi orang-orang yang saya temui ketika mereka kelelahan menjalani cerita kehidupan ini. Sekalipun saya hanya bisa memberikan senyuman yang tulus atau kata-kata yang bisa menenangkan hati mereka.

Karena Kebaikan Itu Harus Diusahakan


Bagi saya pribadi ketika saya bisa berbuat baik kepada orang lain maka saya sedang berbuat baik kepada diri saya sendiri. Ketika saya mencoba untuk menenangkan gemuruh kegelisahan, kemarahan dan perasaan buruk di dalam hati orang lain maka saat itu pula saya juga sedang menenangkan hati saya sendiri. Bukankah semakin baik seseorang jika bisa bermanfaat untuk orang lain ?.

Bulan Ramadhan seperti saat ini menjadi salah satu waktu dan moment yang tepat untuk bisa memaksimalkan kebaikan dalam diri. Di bulan yang suci ini segala kebaikan kita akan Allah lipat gandakan pahalanya. Setiap waktu di bulan ini penuh dengan kebaikan dan berlimpah pahala juga ridho Allah. Selain itu, di bulan Ramadhan ini adalah kesempatan bagi kita semua untuk mengecas keimanan yang ada di dalam hati.

Saya selalu percaya bahwa, mungkin mudah sekali untuk berbuat keburukan tapi kita harus mengeluarkan usaha yang lebih untuk berbuat kebaikan. Sama seperti pikiran dan prasangka buruk yang tiba-tiba saja muncul di dalam otak kita tanpa diminta. Sedangkan untuk bisa berpikir baik kita masih harus berusaha untuk itu.

Saya selalu meyakini bahwa, seorang muslim yang baik itu adalah ketika saudaranya selamat dari keburukan sikap juga lisannya. Semakin banyak saya bertemu orang lain dan semakin banyak saya bisa melakukan kebaikan semoga terus membersihkan hati saya dari segala macam keburukan.

Perasaan nyaman itu hadir ketika saya bisa menggenggam tangan mereka, mengusap air mata mereka, memeluk tubuh mereka dan menenangkan mereka. Saya merasa sangat bahagia dan beruntung ketika saya mampu berbuat kebaikan kepada orang lain. Ada yang bilang bahwa tidak mudah untuk berbuat baik tapi ketika sudah berhasil berbuat baik tidak ada kebahagiaan di dunia ini yang mampu melebihi rasa bahagia karena sudah berbuat baik.

Sekali lagi, semoga setiap niat baik di dalam hati akan tetap lurus karena mengharapkan keridho-anNya kepada kita. Semoga Allah yang Maha mengetahui selalu menjaga keikhlasan di dalam hati kita semua supaya selalu utuh karenaNya. Semoga tulisan ini tidak membelokkan niat baik yang sedang saya usahakan. Semoga Allah melindungi kita semua dari perasaan sombong serta merasa diri paling bersih dan menjaga iman yang ada di dalam hati kita.

Demikianlah tulisan ini saya buat sebagai bahan intropeksi serta sekaligus mengisi hari-hari saya di bulan Ramadhan ini. Saya sama seperti teman-teman yang lain yang akan terus belajar untuk bisa selalu memberikan kebaikan kepada orang lain. Oh iya, hari ini teman-teman sudah berbuat kebaikan ? kalau sudah, mari tidur dengan tenang bersama doa orang-orang yang bahagia mendapat kebaikan dari kita hari ini. :)

You May Also Like

3 komentar

  1. Jadi orang baik itu banyak cobaannya...adaaa saja yang menghalangi. Apalagi menahan amarah, karena seseorang telah mencederai perasaan kita. Aku sering begitu. Sekarang sih, sudah belajar menahannya meski sulit

    BalasHapus
  2. Aku jg msh blm konsisten keimanannya mbak. Kdg ada suatu waktu aku rajin solat, ngaji, terasa bgt memang hati damaaaaai . Tp kmudian dtg deh cobaan yg bikin marah, kesel, dan kemudian niat mw solat dan ngaji jd brantakan -_- . Banyak bgt godaannya yaa tiap mau selalu berbuat baik itu. Tp ttp ga akan nyerah :D harus bisa bljr lbh baik lg supaya lbh gampang menjaga kesabaran kedepannya

    BalasHapus
  3. Aamiin.. semoga niat baik selalu karena ridho Allah.. wejangan yg baik juga buat saya nih yg sering esmosi kagak jelas, dan kadang susah buang sakit hati.

    BalasHapus

Jangan lupa berkomentar ya, tinggalkan alamat blognya biar bisa balik berkunjung.

Terima Kasih.