facebook instagram twitter

Riska Ngilan

  • Home
  • About
  • Kategori
    • Pengalaman
    • Sponsored Post
    • Perempuan
  • Disclosure
Setelah melewati masa euforia karena mengetahui sedang hamil akhirnya saya pun masuk ke dalam fase lainnya yang cukup membuat saya kaget. Kaget? Iya, ternyata hamil tidak seindah bayangan saya sebelumnya dan tidak cukup bahagia dengan ucapan selamat serta doa yang diberikan teman-teman dan keluarga lainnya.

Pada awal-awal masa kehamilan kemarin saya mengalami mual muntah yang luar biasa sampai bobot badan saya turun 5 kg. Dulunya saya pikir mudah saja kalau hanya muntah dan mual tingal dikasih makanan dan minuman yang segar pasti sudah beres. Ternyata saya salah besar, semua jenis makanan dan minuman selalu berhasil membuat saya muntah.

Jujur, saya sempat ingin berhenti dan putus asa dengan kondisi yang seperti itu rasanya saya ingin menunda untuk hamil. Tapi, saya ingat lagi kalau inilah salah sau bentuk perjuangan menjadi seorang ibu. Memang kamu pikir menjadi seorang ibu itu mudah apa, Cha? Hehehe. Dari semua kesulitan yang saya alami akhirnya saya bertanya pada diri sendiri, “Sudah siap beneran ya jadi ibu?..”.



Sudah Siapkah Menjadi Seorang Ibu? 


Itulah pertanyaan besar yang selama ini ada di dalam benak saya. Diam-diam saya suka kepikiran takut saya belum siap menjadi ibu, takut nantinya tidak bisa memberikan contoh yang baik untuk anak saya dan semua ketakutan serupa lainnya. Satu hal yang menjadi alasan terberat adalah bagaimana kelak pertanggung jawaban saya dihadapan Tuhan tentang amanah anak ini.

Diberi kesempatan untuk hamil saja sudah sangat bersyukur dan bahagia terlebih kalau mengingat banyak perempuan diluar sana yang harus susah payah demi mendapatkan seorang anak dari rahimnya sendiri. Saat mengingat hal tersebut saya kembali tegar dan kuat, siap tidak siap saya harus tetap siap menjadi seorang ibu.

Semua persiapan saya lakukan untuk menyambut datangnya gelar baru tersebut. Mulai dari membaca semua artikel mengenai ibu dan anak, bagaimana merawat dan mendidik anak, bagaimana cara menjadi ibu yang baik serta tidak jarang saya banyak bertanya kepada teman-teman yang sudah berpengalaman mengenai ini.

Sebenarnya persiapan ini sudah saya lakukan jauh sebelum menikah dan dinyatakan positif hamil. Dulu, sekitar tahun 2010 berawal dari rasa penasaran dan iseng saya diam-diam memfollow akun parenting. Bukan cuma itu saja, bahkan saya serius ikut masuk ke dalam beberapa grup maupun komunitas parenting padahal waktu itu saya sendiri belum tahu akan menikah kapan? Hehehe.

Dulunya saya masih menjadi silent reader dan hanya aktif membaca artikel serta pengalaman anggota grup lainnya saja. Alhamdulillah, ternyata hal tersebut memberikan banyak manfaat baik kepada saya sejak menikah ini. Sekarang kembali saya membuka artikel-artikel itu dan membacanya lagi sejak masuk masa kehamilan.

Saya pun sebenarnya tidak terlalu kaget dengan semua fase kehamilan yang sudah dan akan dijalani nantinya. Karena bisa dikatakan saya kenyang teori tapi minim praktek dan benar saja kalau teori belum sempurna tanpa prakteknya langsung. Namun setidaknya saya sudah mempersiapkan mental jauh sebelumnya dan itulah yang menjadi nilai lebih.

Jadi, kalau ditanya sudah siapa atau belum menjadi seorang ibu maka saya jawab harus siap. Meskipun terkadang muncul semua rasa takut dan khawatir tapi saya tidak mau kalah dengan rasa takut yang berlebihan. Tuhan sudah memilih saya untuk diberikan amanah ini jadi itu artinya saya memang sudah siap menerimanya.

Beberapa Hal yang Mulai Saya Ubah Sebagai Persiapan Menjadi Ibu


Setelah membaca semua pengalaman teman-teman dalam beradaptasi menjadi seorang ibu ternyata saya harus mengubah beberapa kebiasaan demi menjadi ibu yang baik. Saya percaya kalau pengalaman orang-orang dulu adalah pembelajaran terbaik dan saya tidak boleh mengulangi kesalahan yang pernah mereka lakukan.

1. Menjadi Ibu Merupakan Perjalanan Panjang

Sejak kita melahirkan anak kita maka sejak itulah perjalanan panjang menjadi seorang ibu dimulai. Tidak bisa berhenti, tidak bisa ditolak dan tidak bisa lari dari semua itu maka penting bagi saya untuk memupuk rasa sabar sejak sekarang. Saya ini tipe perempuan yang kesabarannya suka limit, apalagi kalau ada sesuatu yang mengesalkan di depan mata saya bisa hilang sabar.

Menyadari hal tersebut saya mulai melatih kesabaran, misalnya saat sedang mual dan muntah saya berusaha untuk tidak mengeluh dan mencoba menikmati masa-masa tersebut. Saya terus-terusan mensugesti diri bahwa saya harus bisa sabar, pasrah dan ikhlas menghadapi berbagai keadaan sulit karena nanti akan banyak tantangan juga ujian lainnya sebagai seorang ibu.

Baca Juga : Hal Menyenangkan dan Kurang Nyaman Di Awal Kehamilan

2. Mempersiapkan Mental dan Memahami Diri Sendiri

Saya percaya kalau hanya saya sajalah yang paling kenal dan paham dengan diri sendiri. Oleh sebab itu saya sering melakukan perenungan untuk mencoba mengenali diri sendiri lebih jauh lagi. Menerima semua kekurangan dan bersyukur dengan kelebihan yang saya miliki. Tidak disangka cara tersebut cukup ampuh untuk mengontrol emosi saya lho.

Menjaga mental untuk selalu stabil karena saya sering mendapati seorang ibu yang hampir tidak waras karena mengurus anak dan rumah. Ini salah satu poin penting yang harus saya perhatikan, berbicara tentang mental saya pikir jalan keluarnya adalah memasrahkannya kepada Tuhan. Tanpa bimbingan dariNya saya pasti tidak akan mampu menjaga mental supaya tetap waras kelak.

3. Belajar Bersikap Fleksibel, Tanggap dan Anti Perfeksionis

Saya sadar bahwa ketika nanti sudah menjadi ibu saya akan melakukan banyak pekerjaan yang bukan untuk kepentingan diri sendiri saja. Jadi nanti saya tidak boleh heran kalau dihadapkan pada keadaan dimana saya sedang serius mengerjakan sesuatu tapi tiba-tiba anak minta nenen, anak sedang rewel atau anak tiba-tiba poep.

Penting bagi saya untuk belajar fleksibel, tanggap dan anti perfeksionis. Ketiga hal tersebut akan benar-benar saya butuhkan untuk bisa melewati keadaan yang mungkin agak mengesalkan. Jadi, saya harus berhenti bersikap perfeksionis dan super ribet supaya terbiasa melakukan banyak hal dalam satu waktu. Menjadi perempuan sekaligus ibu yang multitasking demi anak.


4. Berhenti Bersikap Egois dan Belajar Memahami

Akhir-akhir ini saya sedang asyik belajar memahami orang lain mulai dari keinginan, keegoisan, kesedihan, sampai keangkuhan mereka. Saya belajar mengapa mereka begitu? Bagi saya hal ini penting karena dengan belajar memahami orang lain saya belajar untuk bisa menjadi bijaksana, belajar mengikis ego yang ada dalam diri.

Saya juga belajar untuk lebih banyak mendengarkan daripada asyik melontarkan pendapat dan keinginan. Ya, belajar menahan untuk tidak memotong orang lain saat sedang berbicara dan belajar menahan untuk tidak menceritakan semua hal yang saya ketahui. Ternyata cara ini cukup ampuh membuat saya tidak sering mengeluh dan malahan sekarang lebih sering bersyukur.

5. Melatih Hati Untuk Memiliki Rasa Cinta dan Kasih Sayang yang Tidak Terbatas

Sadar bahwa manusia akan selalu nyaman bila mendapatkan cinta dan kasih saya maka darisana saya belajar untuk melatih hati. Anak-anak akan tumbuh dengan rasa cinta dan kasih sayang dari ibunya, adalah hak mereka untuk mendapatkan keduanya. Saya melatih hati dengan banyak mengingat Tuhan, karena dengan mengingatNya hati kita akan menjadi tenang.

Nah, saat hati sudah tenang itulah kita bisa menyerap rasa cinta dan kasih sayang yang lebih banyak lagi. Saya percaya anak-anak yang tumbuh dengan rasa cinta dan kasih sayang yang cukup akan menjadi pribadi yang baik di masa depannya. Mulai sekarang saya berlatih untuk berhenti membenci apalagi menyimpan dendam pada orang lain.

6. Tidak Ada Manusia Sempurna Begitu Juga Dengan Ibu yang Sempurna

Tidak ada ibu yang sempurna di dunia ini, yang ada hanyalah ibu yang berusaha untuk menjadi sempurna bagi anak-anaknya. Semua ibu di dunia ini rela mempertaruhkan apapun yang mereka miliki demi anak termasuk nyawa sekalipun. Saya menyadari hal tersebut, sehebat apapun saya berusaha pasti suatu saat saya akan berbuat salah.

Seorang ibu tetaplah manusia biasa, tugas saya sekarang adalah menguatkan diri untuk tidak berhenti belajar. Saya tidak mau kelak anak saya menjadi korban ketidak tahuan saya, korban kemalasan diri saya yang tidak mau berusaha memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya.

7. Kelak, Berapapun Sulitnya Inilah Jalan Hidup Saya

Saya tahu akan ada banyak kesulitan yang akan saya hadapi dalam menjadi seorang ibu. Mulai dari rasa lelah, bosan, marah, kesal, kecewa akan saya temui nantinya. Maka dari sekarang saya harus sadar bahwa berapapun sulitnya inilah jalan hidup yang dipilihkan oleh Tuhan. Inilah yang terbaik dan inilah nikmat Tuhan untuk saya.

Pasrah dan berdoa kepadaNya adalah pilihan terbaik untuk bisa selalu kuat menjalani semuanya. Saya akan menjadi seorang ibu, saya akan menjadi dunia bagi anak saya, menjadi tumpuan hidup mereka dan saya akan sangat dibutuhkan oleh anak-anak saya kelak. Garis hidup seseorang sudah ditetapkan dan menjadi seorang ibu adalah takdir terindah bagi semua perempuan di dunia ini.
Share
Tweet
Pin
Share
17 komentar
Jadi ceritanya sekitar empat tahun yang lalu saya pertama kalinya membaca sebuah caption yang sering sekali berseliweran di media sosial yakni, #JanganLupaBahagia. Pertama kali membaca caption tersebut sontak saja saya berpikir dalam benak saya, “Bahagia kok jangan lupa, emang bisa terus-terusan bahagia?..”.

Benar kan teman-teman? Apa mungkin kita bisa terus merasa bahagia tanpa henti? Sepertinya tidak akan mungkin. Namanya juga hidup pasti penuh warna kadang kita bahagia, kadang datang rasa kecewa, kadang tiba-tiba datang rasa sedih dan semua perasaan lainnya. Pokoknya waktu itu saya Cuma berpikir kalau bahagia mana mungkin bisa terus-terusan.

Malah ini ada yang bilang “Jangan lupa bahagia..” mana bisa lha!. Tapi itu dulu, jauh sebelum saya bisa menemukan cerita dan pengalaman hidup yang memaksa saya untuk selalu bahagia bagaimanapun keadaannya. Sekarang gimana, Cha? Sekarang masih terus belajar buat terus bahagia. Serius, rasa bahagia itu bisa kita usahakan untuk muncul dalam diri kita lho! Saya sudah buktikan sendiri.

Karena Bahagia Itu Sebuah Pilihan


Saya bisa bilang kalau bahagia itu sangat bisa diusahakan hadir dalam hati karena menurut saya bahagia itu sebuah pilihan. Mudahnya begini, kalau kita sedari awal sudah mengusahakan untuk bisa bahagia pasti perasaan bahagia tersebut akan muncul dengan sendirinya. Sama halnya dengan saat kita memilih bersedih terus-terusan dan menyalahkan keadaan sekitar, adanya rasa sedih akan muncul dan menetap terus di dalam hati.

Namanya juga hidup kalau tidak ada ujian dan masalah rasanya kurang sempurna. Hidup flat tanpa ada tantangan juga kurang greget, hehehe. Sekarang tergantung dari diri kita sendiri mau memilih untuk tegar dan bahagia menghadapi semua ujian atau memilih untuk bersedih dan mengumpat datangnya ujian tersebut.

Padahal ada ujian yang datang dalam hidup untuk menjadikan kita sebagai manusia yang lebih baik lagi dan ada juga ujian yang datang karena konon katanya Tuhan sedang rindu kita. Iya betul, coba teman-teman perhatikan lebih detail lagi kalau sedang diuji rasanya kita kok semakin dekat ya dengan Tuhan? Mau ibadah gampang dan sedikit-sedikit berdoa pada Tuhan.

Pada dasarnya hidup itu tidak ada yang abadi begitu pula dengan semua ujian dan masalah yang ada juga tidak akan pernah abadi. Pasti akan selesai dan berakhir dengan berjalannya waktu serta proses yang harus kita lalui. Nah, selama dalam menjalankan proses ujian inilah pilihan untuk selalu bahagia menurut saya ada pilihan yang baik.

Jadi, gimana? Masih belum percaya kalau bahagia itu sebuah pilihan yang baik juga manis untuk hidup?. Selain itu ternyata perasaan bahagia juga terbukti secara ilmiah dapat membuat tubuh lebih sehat dan tidak mudah sakit. Emosi positif yang kamu rasakan bisa merangsang produksi berbagai hormon yang dapat memperkuat daya tahan tubuh, seperti hormon serotonin, endorfin, dopamine, dan oksitosin.

Sebaliknya emosi negatif seperti, perasaan sedih, stres, dan khawatir bisa merangsang produksi hormon kortisol yang membuat daya tahan tubuh jadi lemah. Meningkatnya hormon ini menyebabkan kerja organ-organ tubuh terganggu, seperti menurunnya fungsi pencernaan dan meningkatnya tekanan darah. Kesimpulannya, bahagia mampu membuat tubuh kita sehat dan sedih hanya mendatangkan penyakit dan menurunkan daya tahan tubuh.

Bahagia Itu Kewajiban Sebagai Mahluk Tuhan


Bahagia juga sebuah kewajiban bagi kita sebagai mahluk Tuhan, karena hal tersebut menjadi bukti kalau kita mensyukuri semua nikmat Tuhan yang sudah diberikan selama ini melalui perasaan bahagia. Semakin banyak rasa syukur yang kita ucapkan maka semakin banyak nikmat Tuhan yang akan kita dapatkan.

Ya, meskipun memang tidak bisa dibohongi bagi beberapa ujian hidup yang levelnya tinggi rasanya bukan suatu hal yang mudah untuk bisa tetap bahagia. Tapi setidaknya hal tersebut tidak membuat kita bersedih secara berlebihan. Justru dengan memilih untuk bahagia kita bisa mengontrol perasaan sedih dan stres yang berlebihan tersebut.

Sering sekali terjadi karena perasaan sedih yang berlebihan membuat kita malah semakin jauh dari Tuhan dan ujung-ujungnya mudah mengambil keputusan yang salah. Intinya adalah hidup wajib untuk bahagia bagaimanapun sulit dan sedihnya. Harus selalu diingat bahwa Tuhan menciptakan ujian dan masalah sepaket dengan penyelesaiannya.

Perempuan Juga Harus Selalu Bahagia


Saya perempuan dan insya Allah sekaligus calon ibu serta istri dari suami yang saya sayangi. Sebenarnya tulisan ini muncul saat membaca status seorang teman yang sedang bahagia karena hari ini dia diberikan ASI yang melimpah setelah selesai mengobrol dengan suaminya. Hanya dengan menciptakan suasana yang tenang dan nyaman melalui mengobrol dengan suami ASI bisa keluar.

Jadi, semakin yakinlah saya kalau sebagai seorang perempuan yang merangkap sebagai istri dan seorang ibu wajib untuk bahagia. Saya jadi ingat dengan sebuah pesan dari seorang teman dalam tulisan di blognya kalau ibunya sudah bahagia pasti bisa menularkan perasaan bahagia bagi anak-anaknya.

Pada pesan lainnya tertulis jika seorang istri dan ibu wajib untuk terus memupuk rasa bahagia dan cinta di dalam hatinya. Karena itulah kunci utama dari keluarga yang penuh dengan perasaan bahagia, sekali lagi terbukti kan kalau perempuan itu harus selalu bahagia. Minimal bagi mereka yang belum bergelar sebagai istri dan ibu adalah pilihan yang baik untuk mengusahakan perasaan bahagia itu selalu ada dalam hati.

Beberapa Hal yang Sukses Membuat Saya Bahagia


Bahagia memang tidak membutuhkan alasan tapi kalau ada sesuatu dihadapan kita yang mampu membuat perasaan menjadi bahagia kenapa tidak?. Contohnya saya sendiri, ada beberapa hal yang dalam hidup yang sukses membuat saya mendadak bahagia. Kadang saya sengaja melakukan tersebut untuk mendapatkan perasaan bahagia.

1. Beribadah

Hidup mana mungkin bisa berjalan dengan baik kalau kita sedang jauh dari Tuhan. Saya percaya itu, karenanya sering kali saya memperoleh rasa bahagia ketika selesai beribadah seperti sholat, berdzkir dan mengaji. Beribadah juga tidak mengeluarkan biaya dan bisa kapan saja kita lakukan lho, selain itu efek perasaan tenangnya juga sangat besar sekali.

2. Menonton Film di You Tube

Sejak menikah dan mendapat tumpangan wifi gratis dari rumah suami saya jadi keranjingan menonton film di You Tube. Nonton film apa, Cha? Film kartun apa saja terutama Upin Ipin, hahaha. Mau sambil tiduran, senderan di tembok atau yang paling pas ditemani cemilan sudah mampu membuat saya bahagia 100 %.

Baca Juga : Pendidikan Karakter di Serial Film Kartun Upin dan Ipin

3. Menulis di Blog

Saya aktif ngeblog sejak dua tahun yang lalu itupun atas paksaan suami yang dulu masih berstatus menjadi pacar. Menurut suami menulis adalah kegiatan yang paling cocok untuk saya selain itu menulis juga bisa menjadi self healing terbaik. Terus masih menurut beliau dengan menulis kita bisa menebar banyak manfaat melalui berbagi pengalaman dalam sebuah tulisan di blog.

4. Bermain Dengan Anak Kecil

Mungkin karena wajah polos dan tingkah laku yang kerap menggemaskan dari seorang anak kecil sehingga ketika saya bermain bersama mereka perasaan bahagia itu mucul seketika. Saya bisa bermain dengan adik sepupu, keponakan, atau anak tetangga apalagi yang masih usia bulanan gitu saya suka gemas dan ingin ngemong.

5. Perasaan Penuh Kasih

Meskipun terdengar klise tapi inti rasa bahagia dalam hati saya adalah ketika hati saya penuh dengan rasa kasih sayang untuk semua orang. Ketika hati kita penuh dengan rasa kasih sayang kita akan jauh dari perasaan iri, dengki, sombong, prasangka buruk, pelit, dan semua niat jahat kepada orang lain.

Baca Juga : Belajar Menjadi Perempuan Berbeda

Sebenarnya ada banyak hal yang bisa membuat saya merasa bahagia, karena itu saya selalu bilang kalau bahagia itu mudah kok tergantung kitanya mau bahagia atau tidak?. Masing-masing dari kita pasti bisa menemukan perasaan bahagia itu dengan caranya sendiri. Setiap orang memiliki cara yang beda untuk bisa bahagia asalkan caranya jangan sampai merugikan orang lain ya.

Bahagia itu sebuah pilihan yang wajib untuk kita lakukan sepanjang hidup ini. Jika sudah tidak ada lagi alasan untuk bahagia bagi teman-teman, ingatlah hidup yang diberikan oleh Tuhan ini adalah alasan untuk kita tetap bahagia dan bersyukur. Selamat menemukan kebahagiaan kalian masing-masing, bahagia itu mudah dan jangan lupa terus bahagia ya.
Share
Tweet
Pin
Share
26 komentar
Salah satu hal yang mampu membuat kita merasa bahagia adalah bisa membahagiakan orang yang kita sayang. Ya, kalau orang yang kita sayang bisa bahagia pasti kita juga turut bahagia terlebih lagi kalau kebahagiaan yang dia dapatkan dari kita. Sejak menikah sekitar 6 bulan yang lalu suami menjadi salah satu orang yang paling saya sayang.

Kami berbagi bahagia dan sedih berdua karena itulah saya punya alasan kuat untuk bisa selalu membahagiakan beliau. Sebagai istri rasanya tidak tega kalau melihat suami sedang bersedih karena suatu hal. Saya begitu menyayanginya dengan semua kekurangan dan kelebihan yang beliau miliki, bukan karena itu saja saya sayang beliau karena beliaulah suami saya.

Suami saya adalah tipe pria yang baik, sayang pada keluarga, bertanggung jawab dan yang paling membuat saya kagum adalah jiwa sosialnya yang tinggi. Saya tahu betul kalau beliau akan bisa merasa bahagia jika mampu memberikan manfaat pada orang lain. Suami saya suka sekali membantu orang lain tanpa ragu sedikitpun.


Bentuk Kepedulian dan Rasa Cinta Pada Tanah Kelahiran


Kami berdua sama-sama lahir dan besar di Pulau Madura, pulau yang terkenal dengan sebutan Pulau Garam. Berawal dari rasa peduli dan prihatin karena stigma buruk yang melekat pada tanah kelahirannya akhirnya suami membuat sebuah website yang berisi tentang Pulau Madura. Website tersebut beliau dirikan sejak tahun 2012 silam seorang diri.

Untuk bisa memenuhi konten di dalam website mengharuskan suami untuk mencarinya sendiri mulai dari menulis konten, membuat video liputan, mendesain tampilan websitenya dan bertemu dengan berbagai narasumber untuk diwawancarai. Semua dilakukan seorang diri dengan niat untuk bisa memperkenalkan Pulau Madura dengan stigma yang baik.

Hingga akhirnya suami mendapat banyak akses yang memudahkan beliau untuk bisa mencari berita terbaru. Semakin kesini website rintisannya tersebut banyak dilirik oleh orang-orang penting dan menjadi salah satu sumber berita utama tentang Madura. Singkat cerita, pada suatu malam suami mendapatkan pesan khusus dari salah satu staf Kementerian Pariwisata Indonesia.

Website Pulau Madura Rintisan Suami

Sontak saja suami saya terkejut karena dihubungi oleh salah satu badan penting di negeri ini. Pesannya berisi dukungan dan apresiasi atas kinerja serta usaha suami selama ini dalam memperkenalkan pariwisata yang ada di Madura. Kemudian dari sanalah suami sering melakukan komunikasi dengan pihak Kementerian Pariwisata Indonesia.

Sejak mendapatkan pesan khusus tersebut suami semakin bersemangat untuk bisa menghasilkan konten yang bermanfaat dan bisa mengangkat nama Madura. Sebagai seorang istri saya pun turut bangga dan merasa senang dengan semangatnya yang semakin tinggi untuk memperkenalkan Madura. Setiap malam selepas mendapatkan video liputan suami langsung mengeditnya untuk bisa menampilkan kualitas video yang menarik dan bermanfaat.

Edit Video Liputan Memakan Waktu Lama


Suami saya tipe orang yang cukup perfeksionis terutama dalam menyajikan konten dalam portal websitenya tersebut. Termasuk saat mengedit video yang akan ditayangkan pada website dan untuk menghasilkan video yang baik ternyata membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Setelah lelah karena fokus mengedit video lalu masuk proses selanjutnya yakni rendering.

Pada tahap inilah waktu yang dibutuhkan sangat lama bahkan bisa sampai setengah hari, saya suka kasihan melihat beliau duduk di depan laptop menunggu proses rendering selesai. Menyedihkan lagi tidak semua proses rendering itu bisa berhasil, pernah waktu itu sudah sampai 99% kemudian entah kenapa prosesnya gagal.

Suami pasti merasa kecewa dan lelah karena proses yang ditunggu-tunggu selama hampir setengah hari gagal diproses. Ditambah lagi kendala dari laptop yang beliau pakai sudah berusia tua dan terkadang sudah tidak mampu lagi dibuat mengedit video dan mengupload ke You Tube. Beberapa kali suami cerita keinginannya untuk membeli laptop baru dengan spek yang lebih tinggi.

Laptop Suami

Namun masih terkendala dengan harga yang cukup mahal, padahal laptop adalah barang penting untuk menunjang pekerjaannya memberikan konten terbaik pada websitenya. Dari sinilah semakin besar rasa sayang saya kepada suami karena beliau tidak terlalu menjadikan hal ini sebagai alasan yang bisa menghambat pekerjaannya.

Meskipun begitu saya tahu betul kalau suami benar-benar kesulitan karena kinerja laptopnya yang sudah tidak bisa diandalkan lagi. Sejak saat itu saya berpikir untuk bisa membelikan sebuah laptop baru untuk suami. Ada satu type laptop yang menjadi incaran beliau, diam-diam saya suka melihat laptop tersebut di internet.

Laptop Baru Untuk Suami Tersayang


Betul saja harga laptop incaran suami cukup mahal tapi memang sesuai dengan spek yang disajikan. Kemudian saya bertanya kepada suami kira-kira perlu laptop yang seperti apa dan apa ada pilihan lainnya yang tidak terlalu mahal. Suami memberikan satu jawaban yakni merk laptop ASUS X550ZE AMDFX 7500, menurut beliau laptop tersebut sudah cukup membantu pekerjaannya dan harganya lebih murah dari laptop yang menjadi incaran pertama.

Akhirnya, saya mulai cari tahu tentang laptop ASUS X550ZE AMDFX 7500 ini ternyata di Elevenia ada dan sedang ada promo. “Wah, ini hadiah yang cocok untuk suami..” batin saya dalam hati. Rasanya ingin sekali hari itu juga membeli laptop tersebut namun sayang tabungan saya juga belum cukup, lagi-lagi memang harus bersabar.


Semoga tabungan saya bisa cukup untuk bisa membeli laptop tersebut sebagai hadiah untuk suami dalam bekerja. Saya rasanya suka tidak tega kalau melihat ekspresi wajahnya yang kelelahan dan harus bekerja dua kali karena proses upload video yang gagal. Jelas hal tersebut sangat menghambat konten selanjutnya yang sudah harus tayang hari itu juga.

Sementara ini memang harus berkarya menghasilkan konten yang bagus dengan alat seadanya dulu. Tidak boleh patah semangat dan sebagai istri yang bisa saya lakukan adalah terus mendampingi dan memberikan semangat juga dukungan pada suami. Ini semua demi mimpinya untuk memperkenalkan Pulau Madura pada banyak orang.

Saya percaya hasil kerja keras dan usaha maksimal yang sudah dilakukan akan berbanding dengan hasil yang akan beliau terima suatu hari nanti. Laptop ASUS X550ZE AMDFX 7500 masih masuk dalam daftar utama barang yang ingin saya beli sebagai hadiah terbaik untuk suami. Untuk orang terbaik, orang yang paling saya sayang dalam hidup, suami saya.
Share
Tweet
Pin
Share
20 komentar
Sudah bukan lagi rahasia umum kalau bagi kaum perempuan semua hal dinilai, dikritik, diam-diam jadi bahan omongan hingga akhirnya bawa perasaan. Lain halnya dengan kaum laki-laki yang lebih berpikiran praktis dan jarang bawa perasaan. Benarkah demikian? Hehehe, hal ini juga sering jadi perbincangan antara saya dan suami.

Hampir tidak terhitung lagi sudah berapa kali beliau mengingatkan saya dalam bergaul sesama perempuan. “Hati-hati kalau lagi komunikasi sama teman-teman perempuanmu, nggak semua bisa memahami maksud dan tujuannmu..” kira-kira seperti itu yang selalu suami pesan saat saya akan berkumpul dengan teman-teman maupun saudara-saudara perempuan.

Sebenarnya kalau kita ingat-ingat lagi hampir kebanyakan perempuan yang sedang berkumpul itu pasti lagi asyik membicarakan sesuatu. Awalnya obrolan mereka santai tapi tidak jarang juga berubah menjadi bawa perasaan dan saling berpikiran negatif saat tidak lagi satu pikiran atau pendapat. Saya sendiri sering mengalami dan melihat langsung keadaan yang seperti itu.

Ujung-ujungnya pasti cerita dengan teman yang satunya lagi, dengan alasan mencari dukungan dari teman lain yang satu pikiran dengan saya. Tapi kalau dirasa-rasa lama kelamaan saya bukan lagi mencari hal yang sependapat tapi berakhir dengan menceritakan keburukan teman yang lain pendapat dengan saya.


Namun itu dulu, jauh sebelum saya merasakan sendiri rasanya berselisih paham dengan teman yang pernah saya ceritakan keburukannya kepada orang lain. Rasanya sungguh tidak enak bila kita ada selisih paham dengan teman, apalagi perempuan pasti selalu bawa perasaan. Sejak itu juga kalau ada sesuatu yang kurang sreg biasanya saya cerita kepada mama, dijamin rahasia aman.

Sekarang setelah menikah semua hal yang menurut saya aneh dan menjadi pertanyaan besar dalam pikiran selalu saya ceritakan kepada suami. Alhamdulillah, dikasih suami yang sabar mendengarkan curhatan istrinya. Kalau cerita ke suami lebih enak dan nyaman selain itu beliau sering membantu saya dalam menilai sebuah keadaan dan tidak jarang membantu memberikan solusi.

Belajar Menjadi Perempuan yang Berbeda


Kalau dihitung sudah banyak sekali curhatan saya kepada suami, sampai akhirnya beliau menyarankan saya untuk menjadi perempuan yang berbeda dengan yang lainnya. Berbeda bagaimana? Maksud beliau disini adalah saya dituntut menjadi perempuan yang memiliki banyak wawasan, pengalaman dan dewasa.

Karena itulah dari dulu semenjak jaman masih pacaran suami saya selalu menyuruh saya untuk belajar banyak hal, bertemu teman-teman baru, masuk ke dalam lingkungan yang baru dan belajar menyesuaikan diri. Hal tersebut supaya saya bisa melatih mental dan kedewasaan saya, karena nantinya suami tidak selalu ada untuk saya.

Ada kalanya saya harus bisa menyelesaikan masalah saya sendiri dan menghadapi keadaan yang sulit sendiri. Terpenting lagi supaya saya bisa dewasa dan bijak saat berhadapan dengan banyak jenis karakter orang. Jujur saja awalnya sulit sekali untuk bisa menjadi pribadi yang dewasa sampai sekarang pun saya terus belajar dan dibimbing suami.

Hal-hal apa saja yang saya latih dalam diri supaya memiliki mental yang kuat dan menjadi pribadi yang dewasa?. Berikut saya tuliskan satu persatu mulai dari contoh kecilnya ya.

1. Stop Membuat Status di Media Sosial Saat Hati Sedang Tidak Nyaman.

Di jaman canggih seperti saat ini dimana semua aktivitas sehari-hari kita banyak lakukan di media sosial kerap memberikan pengaruh berbeda dalam hidup saya. Dari hal sepele seperti membuat status saya usahakan tidak menulis karena ingin menyidir teman-teman dunia maya, tidak akan pernah saya tulis hanya untuk membicarakan keburukan teman apalagi menulis kehidupan yang paling pribadi.

2. Belajar Mencari Sudut Pandang Lain Saat Sedang Dalam Perdebatan.

Namanya juga manusia pasti akan ada dalam keadaan dimana kita berbeda pendapat dan keinginan. Nah, saat itulah saya memilih untuk diam dan berpikir mencari sudut padang lain serta berusaha memahami keinginan, keegoisan, kesombongan, serta kebahagiaan orang lain.

3. Belajar Untuk Tidak Terlalu Cepat Mengambil Kesimpulan.

Sering kali sebagai perempuan saya terlalu cepat mengambil kesimpulan dari sebuah keadaan dan masalah yang ada. Ternyata hal tersebut tidak baik, saya belum terlalu paham dengan masalahnya tapi ujug-ujug sudah ambil keputusan karena sedang bawa perasaan.

4. Menghidari Sekali Perkataan Kasar yang Menyakiti Orang Lain.

Saya selalu belajar dan percaya bahwa ketika kita memilih untuk sabar bukan berarti kita kalah. Selain itu saya punya prinsip kalau semua hal yang terjadi di dunia ini pasti dengan ijin Allah melalui kesalahan dan kekhilafan manusianya. Karena itulah saya berusaha untuk tetap tenang jangan sampai terlontar ucapan buruk dari lisan saat sedang marah.

5. Menyalurkan Hobi dan Bakat Ke Arah Positif.

Kalau dipikir-pikir daripada waktu dan energi saya terbuang percuma karena mengikuti nafsu yang tidak baik maka saya lebih memilih untuk melakukan aktvitas yang positif. Terlebih lagi saat ini saya sedang hamil, pasti akan berpengaruh ke janin yang saya kandung. Oleh karena itu saya lebih memilih untuk mengaji, membaca artikel positif, menulis di blog, menonton video di You Tube, mengobrol dengan suami dan berolahraga.

6. Menepis Pikiran Negatif.

Ada yang bilang kalau kita harus adil sejak dalam pikiran, bukan karena sedang terbawa perasaan jadinya kita mudah berpikir negatif kepada orang lain. Saya sekuat tenaga berusaha menepis semua pikiran negatif dan memilih untuk berpikiran baik atau mengikhlaskan sesuatu yang menyakitkan jika itu memang benar terjadi.

7. Belajar Memaklumi Keadaan Orang Lain.

Hal ini yang saya pelajari dari suami, beliau tipe orang yang Maklumable mudah sekali memaklumi sikap buruk orang lain. Kalau orang lain berbuat jahat kepada kita maklum saja mungkin ada hal dalam hidupnya yang membuat mereka tertekan sehingga bersikap buruk kepada kita. Keadaan setiap orang kan berbeda-beda.

8. Tidak Lupa Untuk Selalu Bahagia.

Hidup rasanya belum sempurna dan tidak akan bernilai jika tidak ada ujian yang menyertai. Setiap orang yang ada di bumi ini memiliki jatah ujian sendiri dari Tuhan tergantung setiap orangnya mau menyikapi bagaimana? Kalau saya dan suami banyak memilih untuk bersyukur bagaimanapun keadaannya. Rasa syukur itulah yang membuat kami bisa merasa selalu bahagia meskipun dalam keadaan sulit.

9. Belajar Untuk Menyayangi Sesama.

Tuhan yang Maha Esa berpesan bahwa jika kita menyayangi semua mahluk yang ada di bumi maka semua mahluk di langit akan menyayangi kita. Dimulai dengan menyayangi diri kita terlebih dahulu barulah kita bisa menyayangi orang lain. Kalau kita sudah sayang pastilah kita akan jauh dari perasaan iri, sombong, buruk sangka dan niatan untuk menyakiti.

Baca Juga : #MemesonaItu Mencintai diri Sendiri

10. Berdamailah dan Maafkanlah!

Poin terakhir adalah berdamai dan memaafkan orang yang pernah berbuat salah kepada kita. Jangan sampai satu kesalahan mereka menutupi seribu kebaikan yang pernah mereka lakukan kepada kita. Jangan biasakan hati dan pikiran kita diisi dendam dan pikiran buruk yang sering jatuh kepada sikap tidak adil.

Well, itulah hal-hal yang sampai sekarang Insya Allah saya berusaha terapkan dalam hidup supaya saya bisa menjadi perempuan yang berbeda. Menjadi pribadi yang lebih baik lagi karena hidup sejatinya tidak selamanya karena itu saya tidak ingin memandang semua yang terjadi terlalu dianggap serius.

Selain itu saya juga tidak mau terlalu bawa perasaan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Saya ingin menjalani hidup dengan memandang bahwa semuanya sudah digariskan oleh Tuhan. Tidak ingin memaksakan keinginan saya untuk selalu dituruti dan belajar kalau ternyata tidak semua orang menyukai kita.

Tapi percayalah saya berusaha untuk selalu menyayangi kalian semua. :)
Share
Tweet
Pin
Share
14 komentar
Memesona itu identik sekali dengan perempuan, lebih tepatnya sesuatu yang menarik yang ada di dalam setiap diri perempuan. Setiap perempuan? iya, bagi saya setiap perempuan itu memiliki pesona dalam diri mereka masing-masing. Baik itu memesona karena kecantikan wajahnya, sikapnya yang baik, otak yang pintar, kemampuan dalam mengatur dan memimpin juga masih banyak lagi.

Namun, kalau ditanya lagi memesona menurut saya sendiri itu apa dan bagaimana maka saya mempunyai pendapat sendiri tentang hal tersebut. Hal pertama yang selalu saya yakini selama ini bahwa menjadi seorang perempuan adalah anugerah terbesar yang Tuhan takdirkan untuk saya. Ya, karena hal itulah saya berusaha mencintai diri sendiri dengan begitu saya bisa menghargai anugerah yang sudah Tuhan berikan ini.

Saya bangga menjadi perempuan bagi saya perempuan adalah mahluk Tuhan yang paling memesona. Diciptakan sempurna dengan semua kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri kita masing-masing. Jadi, jauh sebelum kita merasa terpesona dan memesona dengan diri kita sebagai perempuan maka wajib bagi kita untuk mencintai diri sendiri.


Arti Memesona Menurut Saya


#MemesonaItu bagi saya adalah mereka (perempuan) yang bisa mencintai perempuan lain sebaik mereka mencintai diri mereka sendiri. Sudah menjadi rahasia umum bahwa akan selalu ada sebuah “persaingan” sesama perempuan. Sebuah perasaan untuk bisa melebihi dari apa yang dimiliki oleh perempuan lainnya, itu manusiawi kalau tidak begitu kita tidak akan memiliki ambisi untuk bisa berubah menjadi lebih baik lagi.

Tapi sayangnya perasaan untuk bisa melebihi perempuan lain itulah yang sering kali menyembunyikan potensi lain yang ada dalam diri. Itu karena pikiran kita terlalu fokus untuk bisa mengalahkan perempuan lain. Tidak mudah memang untuk bisa memiliki perasaan cinta kepada sesama perempuan seperti kita mencintai diri sendiri.

Dari dulu saya selalu membiasakan diri untuk mampu mengalahkan perasaan ingin bersaing dengan perempuan lain. Saya ingin menjadi perempuan yang memesona dengan saling mendukung dan memahami hati perempuan lainnya. Saya tidak sedang dalam posisi untuk bersaing apalagi saling menyakiti karena saya juga perempuan dan memiliki hati juga naluri yang sama.

Oleh sebab itulah, saya selalu terpukau jika bertemu dengan sosok perempuan yang peduli dan cinta dengan sesama perempuan. Perempuan seperti itulah yang benar-benar memesona dan memukau, mereka tidak memiliki perasaan iri, prasangka buruk, pikiran mereka selalu positif, mereka tidak malu dengan kekurangan yang ada dalam diri mereka juga tidak merasa sombong saat memiliki sebuah kelebihan.

Perempuan yang bisa merasakan kebahagiaan perempuan lainnya, dia yang juga bisa ikut merasakan sedih saat melihat perempuan lain bersedih, mereka yang saling mendukung satu dengan lainnya dan mereka yang bisa saling menginspirasi. Saya percaya setiap kali kita mengeluarkan dan menularkan semangat positif pada perempuan lainnya maka banyak hal positif yang kembali pada diri kita lagi.

Ini Cara Saya Untuk Tampil Memesona


Bagi teman-teman yang sudah mengenal dan sering berkomunikasi dengan saya sedikit banyak sudah bisa mengenal saya dengan baik. Wajah saya juga biasa saja, penampilan sehari-hari juga sering kali apa adanya selama itu rapi, prestasi saat di bangku sekolah pun juga terbilang biasa saja, tidak banyak yang bisa saya contohkan untuk perempuan lainnya.

Hal-hal tersebut yang menjadi pemicu dalam diri saya untuk menggali sesuatu yang berharga dalam diri yang bisa bermanfaat untuk perempuan lainnya atau minimal untuk diri sendiri. Dengan memiliki hati yang penuh cinta untuk diri sendiri dan sesama perempuan, melatih rasa peduli, membuang semua pikiran buruk sampai perasaan ingin mengalahkan perempuan lain.

Dengan mencintai diri sendiri dan menerima dengan ikhlas semua kekurangan yang dimiliki adalah cara saya untuk bisa tampil memesona. Hal penting lainnya adalah melatih diri untuk terbiasa memahami setiap gejolak kebahagiaan, kesedihan, keangkuhan juga keinginan sesama perempuan. Karena pada dasarnya setiap perempuan itu ingin selalu dimengerti dan dipahami.

Hanya itu yang bisa saya lakukan untuk bisa bermanfaat bagi sesama perempuan karena saya benar-benar mensyukuri takdir saya sebagai seorang perempuan. Tampil memesona dengan mencintai diri sendiri dan mencintai sesama perempuan lainnya itu sangat membahagiakan. Menjaga hati kita dan hati perempuan lain karena kita semua sama-sama seorang perempuan.

Itulah arti #MemesonaItu menurut saya, kalau menurut teman-teman bagaimana? Saya jadi penasaran ingin tahu. Yuk, kita saling berbagi dengan menulis pendapat teman-teman tentang arti memesona itu sendiri. Siapa tahu saja tulisan kita bisa menginspirasi perempuan lain yang membacanya. Informasi selengkapnya bisa teman-teman baca disini ya.


#MemesonaItu
Share
Tweet
Pin
Share
27 komentar
Newer Posts
Older Posts

Pencarian

About me

About Me

Halo, perkenalkan saya Riska, seorang istri dan ibu dari satu putra. Suka menulis tentang hal apa saja khususnya yang saya pahami. Selengkapnya

Follow Us

  • facebook
  • instagram
  • twitter

Labels

Kecantikan Kesehatan Keuangan Opini Parenting Pengalaman REVIEW Sponsored Post wisata

recent posts

Komunitas

About Me

Blog Archive

  • ►  2015 (39)
    • ►  Juni (9)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  September (3)
    • ►  Oktober (12)
    • ►  November (10)
  • ►  2016 (84)
    • ►  Januari (8)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Maret (4)
    • ►  April (1)
    • ►  Mei (6)
    • ►  Juni (20)
    • ►  Juli (12)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  September (1)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  November (3)
    • ►  Desember (10)
  • ▼  2017 (68)
    • ►  Januari (6)
    • ►  Maret (4)
    • ▼  April (5)
      • #MemesonaItu Mencintai Diri Sendiri
      • Belajar Menjadi Perempuan yang Berbeda
      • Laptop Baru Hadiah Terbaik Untuk Suami
      • Selalu Bahagia Ternyata Bisa Lho!
      • Sebuah Catatan Untuk Menjadi Ibu yang Baik
    • ►  Mei (13)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  September (2)
    • ►  Oktober (8)
    • ►  November (5)
    • ►  Desember (10)
  • ►  2018 (102)
    • ►  Januari (6)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Maret (11)
    • ►  April (12)
    • ►  Mei (11)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Agustus (10)
    • ►  September (11)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  November (12)
    • ►  Desember (8)
  • ►  2019 (71)
    • ►  Januari (4)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Maret (6)
    • ►  April (7)
    • ►  Mei (6)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  September (6)
    • ►  Oktober (13)
    • ►  November (2)
    • ►  Desember (4)
  • ►  2020 (41)
    • ►  Januari (4)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Maret (2)
    • ►  April (5)
    • ►  Mei (4)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  September (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  November (3)
    • ►  Desember (6)
  • ►  2021 (67)
    • ►  Januari (5)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Maret (2)
    • ►  April (8)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  November (4)
    • ►  Desember (8)
  • ►  2022 (67)
    • ►  Januari (4)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Maret (6)
    • ►  April (11)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Juli (9)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  September (4)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  November (4)
    • ►  Desember (6)
  • ►  2023 (43)
    • ►  Januari (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Maret (3)
    • ►  April (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  September (6)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  November (2)
    • ►  Desember (7)
  • ►  2024 (29)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Mei (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  November (5)
    • ►  Desember (3)
  • ►  2025 (3)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Mei (2)

Created with by BeautyTemplates