Ngemil Bersama Keluarga Hangatkan Suasana

by - Jumat, September 11, 2020

Sejak menjadi ibu, keluarga menjadi prioritas saya saat ini. Menghabiskan waktu bersama keluarga menjadi salah satu hal penting setelah penat melakukan kegiatan masing-masing. Saat bersama dengan keluarga adalah waktu dimana meningkatkan dan menjaga komunikasi antar anggota keluarga.

Berkumpul bersama sambil mengudap camilan sering memunculkan obrolan yang menarik dan seru. Sehingga canda tawa dan komunikasi antara kami pun lebih mencair dan menyenangkan. Bahkan, anak saya yang baru berusia 3 tahun sudah bisa menikmati waktu ngemil bersama Bapak Ibunya.


Ngemil Bersama Keluarga Hangatkan Suasana


Terlebih lagi, saat pandemi ini membuat kami menjadi lebih rutin ngemil bersama di rumah. Meskipun begitu, saya selalu memperhatikan kudapan camilan yang saya sediakan untuk kami bertiga.

Menurut Psikolog Klinis Tara De Thouars, bahwa orang tua utamanya ibu menjadi contoh bagi anak-anaknya, oleh karena itu kebiasaan ngemil seperti cara, sikap, bahkan frekuensi ngemil akan dilihat dan diikuti oleh anak-anaknya.

Tidak jarang, tanggung jawab seorang ibu menimbulkan rasa cemas atau bersalah jika anaknya tumbuh kekurangan, sehingga cenderung memberikan makanan berlebih pada anaknya. 

Ya, belajar dari pengalaman saya sebelumnya yang 'Loss' dalam memberikan camilan untuk anak. Sehingga membuatnya lebih suka ngemil daripada makan.



Peran ibu dalam menyediakan kudapan camilan bagi keluarga memang penting sekali. Memilih camilan dengan porsi pas menjadi pilihan saya saat sedang ngobrol bersama anak. Ajaibnya, tanpa diminta, sambil ngemil anak saya pun mulai bercerita mengenai aktivitas dan perasaannya.

Buat saya, momen seperti ini sayang sekali untuk dilewatkan dan bisa saya manfaatkan untuk terus belajar memahami keinginan anak. Supaya momen ngemil ini semakin berkualitas, tentu saja tidak ada gadget. Jangan sampai momen ini rusak dan anak protes kalau fokus saya menatap layar smartphone.

Selain itu saya pun berusaha untuk memililih kalimat tepat yang memancing anak supaya mau bercerita. Kebiasaan tersebut membuat kami semakin dekat satu sama lain, semakin mengenal karakter, apa yang kami suka maupun tidak suka dan mana yang boleh serta mana yang tidak boleh dilakukan.

Ngemil Bijak Bersama Keluarga Prioritaskan Kebutuhan Tubuh Anak


Meskipun terlihat sepele tapi kegiatan ngemil bersama keluarga memiliki manfaat yang luar biasa. Sebagai perempuan bekerja, saya mengakui harus bisa menciptakan momen kebersamaan bersama anak dan suami saat sedang di rumah. Dengan begitu komunikasi efektif antara kami bertiga bisa dilakukan dengan baik, cuma dengan ngemil bersama saja.

Menyadari pentingnya peran keluarga dalam membentuk kebiasaan baik, Mondelez Indonesia mengajak para orangtua utamanya ibu untuk menerapkan kebiasaan #NgemilBijak, yang kali ini dihadirkan melalui kolaborasi dengan komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN).




Bukan sekadar ngemil biasa, tapi #NgemilBijak ini memperhatikan porsi dan waktu ngemil untuk mendapatkan manfaat yang baik. Berikut ini 3 tips NgemilBijak yang saya dapatkan saat mengikuti webinar bersama Mondelez Indonesia dan komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) beberapa waktu lalu.

1. Kenali isyarat tubuh mengapa Anda ingin ngemil, misalnya apakah karena lapar ataukah perlu untuk mengembalikan mood.

2. Kemudian Anda bisa memilih apa camilan yang tepat berdasarkan isyarat tubuh tersebut, tentunya dengan memperhatikan porsi camilan dan waktu ketika Anda ngemil.

3. Perhatikan bagaimana Anda ngemil, dengan memaksimalkan semua indera Anda, karena Anda akan dapat mengenali isyarat tubuh, kapan harus berhenti ngemil.


Kuncinya dengan tetap memperhatikan porsi dan kebutuhan anak saat ngemil menjadi poin penting bagi kami sebagai orangtuanya. Selamat Ngemil Bijak!

“Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Ngemil Bijak yang diadakan oleh Ibu-Ibu Doyan Nulis”


You May Also Like

0 komentar

Jangan lupa berkomentar ya, tinggalkan alamat blognya biar bisa balik berkunjung.

Terima Kasih.