Opini, Masalah Mengantarkanmu Menjadi Pribadi Sebenarnya

by - Rabu, Februari 10, 2016

Opini, Masalah Mengantarkanmu Menjadi Pribadi Sebenarnya. Pagi ini seperti biasanya beranda akun Facebook juga Twitter milik saya di penuhi dengan bermacam-macam news feed. Terkadang saya sampai kewalahan kalau membacanya satu persatu, mulai masalah tentang politik, hukum, bisnis, perasaan, agama, pendidikan, dan segala bentuk permasalahan lengkap dengan pro dan kontranya. Hal ini sudah saya sadari jauh sebelum saya memutuskan untuk memfollow atau mengadd bermacam-macam teman di dunia maya. Ternyata kalau kita mau sedikit saja meluangkan waktu menengok dunia di luar sana, akan kita temukan banyak sekali bentuk masalah. Bentuk keegoisan seseorang yang hanya ingin aspirasi atau pendapatnya di dengarkan tanpa mau mendengarkan aspirasi atau pendapat dari orang lain. Hal yang paling mengkhawatirkan dari banyaknya permasalahan di muka bumi ini di sebabkan karena setiap orang merasa dirinya paling benar sendiri.


Akan tetapi dari kesemua itu saya menyadari satu hal bahwa segala bentuk masalah ada untuk kebaikan kita bersama, Dari sebuah masalah kita belajar bijaksana untuk menghadapinya, kita belajar berempati, kita belajar bersabar, kita belajar untuk tetap tenang dan kita belajar banyak sekali kebaikan asalkan kita mau menyadarinya. Sekali lagi tidaklah Tuhan menciptakan bumi beserta langit dan juga isinya ini penuh kesia- siaan, salah satunya dengan hadirnya sebuah masalah. Walaupun tidak mungkin bisa saya pungkiri kalau terkadang saya masih merasa tidak nyaman dengan perselisihan dan perdebatan yang terlewat sengit yang mewarnai setiap permasalahan.


Saling caci maki, saling menyalahkan, saling berprasangka buruk dan saling menjatuhkan. Mungkin untuk hal ini saya terlihat berlebihan dalam menilai tapi memang betul itu yang saya rasakan. ketika kerap kali saya harus mengelus dada melihat perang sengit di dunia maya maupun nyata. Saya tahu kalau saya harus menghadapi ini semua, kita hidupkan tidak hanya sendiri, kita hidup dengan banyak sekali orang lengkap dengan bermacam-macam bentuk karakter mereka. Selain itu aktivitas sosial yang membuat adanya gesekan-gesekan di antara manusia baik itu gesekan postif ataupun gesekan negatif. Itu semua merupakan sesuatu yang wajar sebenarnya. Mana mungkin bisa beribu bahkan berjuta pemikiran dalam kepala mudah untuk di persatukan ? bermacam-macam warna.

Sekarang semakin kesini saya mulai menyadari mengapa Tuhan sangat tidak suka pada orang yang sombong. Bahkan dalam satu riwayat hadist berisi bahwa tidak di ijinkan seorang manusia memasuki surga apabila di dalam hatinya masih terselip rasa sombong walau hanya sedikit saja. Kalau di pahami orang yang merasa dirinya paling benar itukan merupakan salah satu bentuk indikasi kesombongan yang ada dalam dirinya. Orang sombong itu sangat bertolak belakang dengan orang yang rendah hati.

Orang yang rendah hati itu sangat berhati-hati sekali dengan lisan dan perbuatannya, berbeda sekali dengan orang sombong yang mudah bahkan asal saja berlaku dengan lisan dan perbuatannya. Namun, sekali lagi saya hanya berusaha untuk berpikiran postif saja bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Setiap manusia pasti pernah berbuat salah, Tuhan itu Maha Pengampun dengan setumpuk dosa yang pernah hambaNya perbuat dan setiap manusia itu akan selalu melalui proses belajar selama hidupnya, belajar untuk terus menjadi yang lebih baik.

Untuk setiap permasalahan dan perbedaan yang terjadi di antara kita semua, ingatlah bahwa kita ini sesama muslim, kita ini bersaudara dan kita ini sama-sama manusia yang di titipkan pikiran juga hati untuk saling mengerti juga saling memikirkan. Jangan pernah lupakan bahwa akan selalu ada jalan keluar dari setiap permasalahan walaupun terkadang jalan keluar itu tak bisa menenangkan perbedaan yang bergejolak. Maka betul adanya kalau perbedaan itu sebuah anugerah, dari perbedaan itulah kita belajar berempati dan kita belajar mengalahkan rasa egois juga rasa sombong dalam diri kita masing-masing.

Hikmahnya bagi saya adalah dengan banyaknya masalah yang saya temui saya belajar untuk lebih bisa memahami orang lain, belajar untuk tak lagi memahami pikiran setiap orang tetapi lebih belajar lagi untuk memahami hati setiap orang. Hal ini memang bukan suatu hal yang mudah akan tetapi “memperlakukan orang lain layaknya memperlakukan diri sendiri..” merupakan solusi terbaik untuk saya bisa sedikit memahami hati orang lain.

Sebuah permasalahan bisa mengantarkan kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Semua itu hanya dengan syarat kita sudah memastikan bahwa melalui kebaikanlah kita menghadapi masalah bukan dengan sikap juga pemikiran buruk. Dunia ini Tuhan ciptakan dengan penuh keseimbangan, kita saja (manusia) yang terkadang melupakannya dan tak lagi memperdulikannya. Di setiap masalah yang kita hadapi akan ada kesulitan dan di setiap kesulitan selalu ada kemudahan, bukankah itu sudah merupakan bentuk keseimbangan dariNya ?.

Sekarang, semuanya tergantung pada diri kita masing - masing dalam menghadapi suatu masalah pilihannya adalah hadapi dengan penuh kebaikan atau keburukan. Namun, sekali lagi ini hanyalah pendapat saya pribadi, memang bukan suatu hal yang mudah untuk bisa terus menghadapi masalah dengan cara yang baik. Wajar, namanya juga manusia yang ditakdirkan tidak sempurna, rasa kecewa, rasa sakit hati, rasa tidak terima, rasa berat pasti akan ditemui juga. Pada akhirnya jelas bahwa masalah mengantarkan kita menjadi pribadi yang sebenarnya dan percayalah bahwa tidak ada satu pun masalah yang tidak bisa terlewati.

Sebagai penutup dan pengingat kita semua, apapun masalahnya hadapi dengan penuh keyakinan dan usaha bahwa ini semua akan berakhir baik. Jangan lupa untuk senantiasa berdoa meminta kekuatan kepada Tuhan yang Maha Esa.

You May Also Like

23 komentar

  1. Hmm setuju banget, ini juga yang membuatku hati-hati kalo komentar, bikin status atau nge-share apapun. Menghindari nyinyir dan nyindir, meskipun banyak yg berlaku sebaliknya pada kita. Opini kita, bisa menggambarkan pribadi kita. Stay cool n humble ya, dek..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang sih mbak aku akui kalau nyinyir itu nggak bisa lepas dari kita sebagai manusia meskipun tujuannya bukan nyinyir, pasti nanti jatuhnya jadi nyinyir juga. Syemangaaat, no nyinyir :D

      Hapus
  2. harus lebih sering nahan diri nggeh mbak, apalagi di dunia maya semua ucapan kita terdokumentasi, kadang malah bisa jadi senjata makan tuan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggeh mas, benar - benar harus di filter lagi setiap ucapan kita atau segala sesuatu yang kita lakukan baik di dunia maya maupun nyata.

      Hapus
  3. Bapak saya pernah bilang, "setelah kamu pake jilbab, yg bahaya itu kalau kamu merasa lbh baik drpd yg ngga pake jilbab. awalnya saya bingung dg statement itu, tapi belakangan sy jadi paham. Merasa lbh baik itu sifat sombong. Dan iblis dikeluarkan dr surga krn sifat itu. Wallahu a'lam..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sukak deh komennya Mbak Arinta, salam kenal :)

      Hapus
    2. Bener mbak, padahal untuk bisa sombong itu mudah seklai rasanya. Ada aja bisikan buat kita sombong, astaugfirullah.

      Hapus
  4. masalah datang sama solusi, jd gak perlu risau sih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak Jiah, tapi dari cara kita menghadapi suatu masalah itu menunjukkan karakter kita sesungguhnya ya . :)

      Hapus
  5. Suka baca status nya ga suka Sama hal masalah nya mak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mak, kadang saya suka gitu juga, cuma sebatas suka baca statusnya.

      Hapus
  6. kalau sudah ada perdebatan di medsos yang nyangkutin agama, kalau saya gak paham ilmunya, lbh baik diam mbak, terserah lha org2 itu saling memaki sendiri. Suami selalu wanti2 klo di medsos yg humble aja, gak usah umbar apa2...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju banget mbak, kadang saya juga suka nggak tahan sih mau komentari tapi inget omongan mas, buat apa kamu gitu ? lakukan hal yang kamu mengerti aja. Ya udah deh, tak diem aja, mending share atau komentar yang lain, hehe.

      Hapus
  7. Belajar untuk menempatkan diri di posisi orang lain memang gak mudah ya mba. Paling ngga kita jadi lebih berhati2 dalam menyampaikan pendapat :).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju banget mbak Molly, semua orang punya pilihan dan keadaan yang berbeda beda.

      Hapus
  8. aku kalau liat status temen yg punya pendapat gmnaaaa gt, aplgi soal agama, aku suka nge-rem2 diri sendiri mbk, biar gk ikutn nyinyir, dan berhrp dlm hati smoga sgra ada benang merahnya amin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, sama. Lebih baik diam dan berbuat sesuai dengan yang kita bisa saja yang penting itu baik untuk semua.

      Hapus
  9. Selalu ada hikmah di balik tiap masalah. Itulah yang Allah buat untuk menjadikan kita lebih tangguh. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar banget mbak, aku kalau ngadepin suatu masalh selalu bertanya - tanya kira - kira hikmah apa yang bisa aku dapatkan ya?.

      Hapus
  10. Jadikan semua pengalaman sebagai sari hidup yang bermanfaat bagi diri sendiri untuk menjadi sosok yang wishdom :)

    BalasHapus
  11. ujian sebelum naik kelas, semangat

    salam
    riby

    BalasHapus
  12. Ada yang bilang sama saya kalo selama ada masalah selama itu pula tandanya kita masih bernapas, jadi, nikmatin aja. :)

    Salam,
    Rava.

    BalasHapus

Jangan lupa berkomentar ya, tinggalkan alamat blognya biar bisa balik berkunjung.

Terima Kasih.