10 Hari Mengikuti Sekolah Leader Batch 2

by - Kamis, April 30, 2020

Dalam rangka mengisi kegiatan selama menjalani WFH selam 10 hari kemarin saya mengikuti Sekolah Leader yang diadakan oleh Indscript. Belajar mengenai kepemimpinan dan bisnis bersama Teh Indari Mastuti selaku founder Indscript dan Mentor Ibu. Jujur awalnya saya canggung mengikuti Sekolah Leader ini karena saya pikir apa yang bisa saya bagi?.

Tapi saya pikir lagi namanya juga sekolah ya pasti belajar bersama, pasti nanti dibimbing oleh para mentor. Berangkat dari usaha bisnis online kaos Madura dan pernah menjadi anggota pengurus OSIS saat duduk di bangku SMA dulu, akhirnya saya memberanikan diri untuk mengikut Sekolah Leader Batch 2 ini.

Dalam waktu 10 hari peserta Sekolah Leader diberikan materi yang berbeda-beda setiap harinya, bukan cuma materi tapi kami juga diberi tugas berbentuk pertanyaan untuk dikerjakan dan disetor hari itu juga. Sekolah Leader ini diadakan di grup Telegram khusus untuk mempermudah kami semua belajar secara online.


HARI-1

PENGGALIAN DIRI

1. Siapakah Aku?
2. Apa kelebihan dan kekuranganku?
3. Bagaimana memoles kelebihan dan mengurangi kekurangan?
4. Apa yang membedakanku dengan leader lainnya?.

Mentor kami hari ini adalah Teteh Euis Marlina. Teh Euis sendiri bergabung dengan IndScript sejak September 2015. Dan mulai memberanikan diri untuk membuka kelas grup Canva gratis. Menurut beliau tidak mudah ternyata menjadi Leader karena harus merekrut dan membina marketer.

Tapi yang saya tangkap dari cerita beliau adalah keberanian untuk memulai, keluar dari zona nyaman dan rasa ragu. Terbukti awalnya beliau buat satu grup untuk 50 orang. Tapi ternyata langsung penuh. Lalu buka lagi grup kedua untuk 100 orang. Penuh lagi. Terus buka lagi grup ketiga untuk 150 orang, penuh juga. Dan buka lagi grup keempat untuk 200 orang, alhamdulilah penuh juga.

Beliau memutuskan tidak menambah grup lagi, agar proses belajar di keempat grup ini maksimal. Sehingga total ada 500 orang di 4 grup WA. Setelah masa belajar di kelas Canva gratis di WA grup selesai, berdasarkan usulan dari peserta, Teh Euis membuat channel Belajar Desain Canva di Telegram yang kini namanya berganti jadi Dunia Canva, juga membuat FB Grup Belajar Desain Canva.

Alhamdulillah subscriber channel Dunia Canva saat ini sudah lebih dari 2900 dan member FB grup Belajar Desain Canva sudah lebih dari 4200. Bagi saya pencapaian beliau ini sungguh liar biasa. Tidak mudah untuk memutuskan memulai hal baru dan beliau berani melakukannya. Leader sejati.

HARI KE-2

Di sekolah leader mentor hari kedua adalah Teh Indari Mastuti selaku founder Indscript. Ada dua pertanyaan yang diberikan oleh Teh Indari kepada semua peserta sekolah leader.

1. Apa yang membedakan jaringanku dengan jaringan lainnya?
2. Apa keistimewaanku dan jaringanku di mata orang lain?

Dua pertanyaan tersebut sebagai bahan evaluasi sampai mana kemampuan atau pengaruh seorang leader terhadap timnya. Intinya, menurut Teh Indari adalah buatlah peta langkah kita sebagai seorang leader sedetail mungkin. Yang paling penting kita sudah punya pegangan untuk melangkah.

HARI KE-3

Di sekolah leader kami belajar mengenai MANAJEMEN KEPEMIMPINAN. Mulai dari

1. Strategi pengembangan jaringan dan capai target
2. Strategi perbaikan jaringan
3. Strategi penyempurnaan langkah

Bagaimana jika kita sebagai leader memiliki jaringan yang tidak produktif?. Pasti pusing ya, jaringan mana bisa berkembang kalau tidak produktif?. Strategi penyempurnaan langkah tidak perlu kita pikirkan sendiri, bekerjasamalah dengan jaringan kita.

HARI KE- 4

Di Sekolah Leader kami belajar tentang Strategi pengelolaan stress dan Strategi manajemeni waktu dan hati. Bagaimana cara kelola stress terkait dengan manajemen waktu dan hati.

1. Hal apa yang paling rentan membuat Anda stress?
2. Apa yang Anda lakukan saat merasa stress?
3. Buatlah manajemen waktu tertulis sebagai leader

Menurut Teh Euis salah satu mentor kami. Boleh saja kita sebentar meninggalkan aktivitas kerjaan dan rutinitas kita saat lagi bad mood. Karena memang penting kita punya me time, kalau kata Teh Indari Mastuti. Lakukan sejenak apa yang akan membuat mood kita kembali baik, sehingga otak dan semangat kita menjadi fresh lagi.

Boleh curhat ke tim kita, Teh Indari Mastuti juga sering menceritakan ke tim jika ada masalah dalam bisnisnya. Tapi bukan untuk membuat tim jadi down, tapi justru menjadikan masalah itu jadi semangat baru untuk lebih baik, dan jadi pembelajaran untuk berikutnya.

Untuk manajemen stress, segera lakukan sesuatu hal yang membuat kita fresh lagi. Apakah itu nonton film, baca buku, ke salon, makan bakso atau lainnya. Agar stress kita tidak terlalu lama, yang akibatnya bisa berdampak pada jaringan kita.

Mari kita evaluasi atau introspeksi diri. Kalau kita tipe orang yang tidak suka dicuekin, apakah kita tidak pernah mencuekan orang lain?. Hargai diri sendiri dulu, sebelum dihargai oleh orang lain.

HARI KE-5

PERSONAL BRANDING

1. Apa keunikan diriku?
2. Bagaimana pola membangun branding sebagai leader?

Pertama belajar mengenai branding saat memutuskan mau pakai nama apa di blog pribadi. Sebelum memutuskan untuk mem-branding sebaiknya memang harus kenal diri kita sendiri.

Ternyata semua ini yang dimaksud dengan "Personal branding", pengenalan diri kita sebagai apa di akun sosmed kita, agar calon customer kita percaya pada kita, karena modal pejuang online adalah "Dipercaya Customer nya".

Jadilah pribadi yang menyenangkan, care penuh kasih sayang namun bukan pencitraan, inilah yang selalu diajarkan teh Indari Mastuti kepada setiap Leader Indscript asuhan beliau, Good attitude itu nomor satu.

HARI KE-6

1. Sejauh mana orang mengenalku?
2. Sudahkah orang mengenal kelebihan produk dan jaringanku?

Saat tim yang dibangun masih sedikit, kadang muncul perasaan gak pd utk sebar kuisioner utk minta krisan ke tim. Ada juga yang baru kenal. Lalu bagaimana kita bisa dapat krisan yang lebih dalam dari tim yang baru dibangun dan pdkt masih berproses?.

Kalau baru kenal memang belum bisa memberikan penilaian, coba mulai survei saja ke teman terdekat kita, kita itu orangnya seperti apa, sambil berproses dan berjalannya waktu membangun personal branding kita, pasti suatu saat kita akan mendapatkan jawaban apa yang kita mau.

HARI KE-7

MOTIVASI DAN TEKAD

1. Kelola mood
2. Apa yang aku takutkan dan khawatirkan?
3. Bagaimana menghadapi tantangan dan kesulitan?
4. Apa yang membuat aku tidak menyerah mengembangkan jaringan?

Kalau menurut Teh Euis salah satu mentor ibu, mood lagi kurang bagus, baca postingan Teh Indari Mastuti yang biasanya kembali membangkitkan semangat saya. Selain itu, lihat juga channel orderan, melihat semangat tim Marketer beliau yang berhasil closing terus. Ingat lagi impian kita.

Baca testimoni peserta kelas Canva. Dari situ, kalau beliau biasanya kembali semangat. Karena ternyata masih banyak yang mendapatkan manfaat dari action yang kita lakukan. Egois kalau kita hanya memikirkan diri sendiri.

HARI KE-8

KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI

1.Public speaking for leader
2. Teknik follow up dengan jaringan yang introvert
3. Memulai percakapan dalam grup yang sepi
4. Anatomi komunikasi yang harus tersampaikan dalam public speaking yakni salam pembuka, perkenalan, interaksi, isi, penutup, pesan Akhir.

Hal-hal yang penting sekali untuk di kuasai oleh leader dalam skill public speaking. Pertama harus kuasai materi. Kalau kita paham apa yang kita sampaikan, insyaAllah kita akan bisa menjawab pertanyaan dari audience. Biasanya yang bikin gugup itu, kalau ada yang kita tidak tau atau kita nggak bisa jawab. Namun jika hal itu terjadi, tetap tenang dan jangan panik.

Kedua harus tetap tenang dalam kondisi apapun. Biasanya kalau sudah panik konsentrasi akan buyar, sehingga semua hal yang kita ingat malah bisa lupa semua. Terus kalau kita nggak tau jawabannya gimana? Ya bilang aja "pending dulu yaa, untuk pertanyaan ini" saya ijin untuk cari jawabannya dulu.

Atau bisa juga kita "lempar ke audience" Misal :

Saya belum sampai sini ilmunya, harus baca lagi sepertinya, atau teman-teman ada yang paham? Boleh dong sharing disini yuk."

HARI KE-9

1. Membangunkan semangat jaringan yang melemah
2. Menyampaikan target dengan cara yang menyenangkan

Salah satu mentor memberi saran bahwa, membuat komunitas adalah strategi anda untuk bisa melakukan closing lebih banyak lagi. Sebab itu adanya komunitas adalah penting bagi setiap leader. Seperti membangun branding, menguatkan trusting dan tentu untuk meningkatkan closing.

HARI KE-10

MEMBANGUN ANTUSIASME

1. Mendesain mimpi
2. Being inspiration
3. Tetap antusias dalam kondisi bermasalah
4. Antusias belajar dan menjadi yang terdepan
5. Merancang mimpi

Mimpi itu gratis yang bayar adalah proses mewujudkannya, tapi sudahkah kita menuliskan semua mimpi kita?. Menurut cerita pengalaman mentor Yaya dulu saat pertama kali jadi Konsultan Indscript, ketika ditanya teh Indari Mastuti apa yang ingin diraih setelah gabung di Indscript?.

Mbak Yaya dengan lugunya menuliskan mimpi sederhananya, yaitu pengen banjir Closingan setiap hari. Karena menurut cerita beliau sebelumnya memang jarang closing. Beliau sadar menjual produk training online dan buku bisnis memang membutuhkan edukasi yang luar biasa. Makanya beliau bertekad untuk tak boleh menyerah, dengan menuliskan mimpinya itu di buku.

Perlahan namun pasti, seiring bertambahnya ilmu dan pengalaman dan bimbingan dari Teh Indari Mastuti closing pun mudah menghampiri. Hingga Mbak Yaya berani menuliskan mimpi mempunyai omset 30 juta per bulan dari Indscript dan bisa mendapatkan LM 5 gram dari Indscript. Tidak ada yang tidak mungkin, bahkan mimpi kita sekalipun.

Selama 10 hari berturut-turut sekitar 408 peserta termasuk saya benar-benar diberi ilmu tentang kepemimpinan dan bisnis. Dua hal yang saling berkaitan. Senang rasanya bisa belajar bersama, Insya Allah ilmu yang sudah saya dapatkan akan coba saya terapkan saat menjalani usaha online milik saya. Semoga bisnis saya lebih sukses dan target closing tercapai.

You May Also Like

1 komentar

  1. Uwuuuuu.. Bagi dooong ilmu leadernyaaa ^^. betewe theme nya buaguuussss cha ^^

    BalasHapus

Jangan lupa berkomentar ya, tinggalkan alamat blognya biar bisa balik berkunjung.

Terima Kasih.