Dear Halona, Leukemia Tak Akan Bisa Merebut Kebahagiaanmu

by - Minggu, Januari 24, 2016

Hari itu kembali saya pergi ke rumah sakit untuk menjenguk keponakan saya, Halona. Jauh sebelum sampai di rumah sakit hati saya bahagia serta tak sabar untuk bisa lekas sampai di rumah sakit. Sudah hampir sekitar 2 bulan setelah dokter memvonis Halona mengidap Leukemia saya belum menemuinya. Hati saya yang dulunya seperti mati rasa kini sudah bisa terbiasa melihat keadaan Halona yang akan mulai terbatas ini. Bayangkan saja, Halona tidak boleh jatuh, tidak boleh terluka tubuhnya, tidak boleh sembarang makan makanan, tidak boleh terkena flu juga batuk dan beberapa larangan yang mulai membatasi ruang geraknya dalam kehidupannya nanti.

Saya sedih karena itu, kalau Halona tidak boleh jatuh dan terluka mungkin saja dia akan menjalani kehidupan yang tak sewajarnya di rasakan oleh anak-anak seusia Halona. Ketika anak-anak lainnya bebas untuk berlarian, melompat, belajar naik sepeda, bergerak aktif bersama, merasakan nikmatnya es, bermain tanah, bermain lompat tali, mandi air hujan, dan semua hal yang biasa dilakukan anak kecil

Belum lagi menurut dokter yang menangani Halona selama ini bahwa Halona harus terus menjalani pengobatan protokol 8 sampai usia Halona menginjak angka 16 tahun. Jadi, selama itu Halona akan benar-benar dekat dengan jarum suntik yang panjang dan memiliki diameter yang tidak kecil. Selama itupula Halona tidak lagi sebahagia teman-teman seusianya karena menanggung rasa takut ketika harus kembali menjalani rangkaian pengobatan rutin yang menyeramkan.


Namun, sekali lagi saya tidak boleh lupa bahwa tintaNya sudah mengering dan lembaran sudah dilipat. Segala ketetapan yang terbaik sudah di tetapkan olehNya untuk kita, saya hanya terus menanamkan pemahaman yang kuat dalam diri saya bahwa Dia yang Maha Penyayang itu tidak akan pernah memberikan cobaan di luar batas kemampuan hambaNya dan bahwa hidup adalah sebuah aliran dari satu masalah ke masalah lainnya serta dari satu ujian ke ujian lainnya tugas kita adalah berusaha mencari makna dariNya yang Dia selipkan di balik semua ujian yang sedang menimpa diri kita.

Saya tahu bahwa di luar sana ada banyak anak-anak yang juga sedang berjuang untuk bisa kembali sembuh sama seperti keponakan saya Halona. Saya tahu bahwa di luar sana ada banyak anak-anak yang juga sedang berusaha keras menahan rasa sakit akibat harus menjalani serangkaian pengobatan yang begitu menyakitkan.

Saya tahu bahwa di luar sana ada banyak anak-anak yang juga kehilangan rambutnya akibat kemoterapi. Saat pertama mendapat kiriman foto ini saya hanya bisa terdiam, saya tak tau harus berkata apa lagi. Saya tau kalau hal ini cepat lambat akan Halona alami, muntah-muntah, kehilangan rambut hitamnya, badan yang terus melemah dan kondisi badan yang semakin lama semakin memburuk.

Saya tau bahwa di luar sana ada juga anak-anak yang bisa sembuh dari penyakit kanker berkat mukjizat dari Tuhan. Akan tetapi rasa sedih itu semakin terasa ketika tanda-tanda kondisi Halona yang semakin memburuk itu perlahan-lahan muncul. Saya tau bahwa ujian ini harus kami selesaikan dengan baik, kami sekeluarga sedang berusaha untuk menyelesaikannya.

“Dan hanya orang – orang yang berimanlah yang khusuk menunaikan ibadah sholatnya..” hanya orang yang berhati lapang dan berjiwa besar mampu melewati apapun ujian yang Allah berikan untuknya. Saya berharap semoga saya dan keluarga lainnya selalu mampu menemani dan menjaga Halona..

Dari kejadian Halona ini saya kembali belajar untuk terus melatih kesabaran dan keikhlasan hati saya supaya kelak bila Allah mempercayakan diri saya untuk menjadi seorang ibu, saya sudah memiliki sangu kesabaran juga keikhlasan yang sangat cukup untuk mendidik serta membesarkan anak-anak saya.

Halona sayang, bidadari kecilku Leukemia tak akan pernah bisa merebut kebahagiaanmu.

You May Also Like

9 komentar

  1. Halona, doa Tante buatmu sayang .... Semoga Allah telah menuliskan segalanya yang terbaik untukmu

    BalasHapus
  2. Semoga Halona kuat dan selalu semangat ya...

    BalasHapus
  3. Helona lucu sekali, pipinya gembul gitu. Semoga lekas sembuh yaaa. Semoga selalu berbahagia adik kecil yang imut

    BalasHapus
  4. Semoga diberi kekuatan dan kesehatan ya Helona sayang, amiin..

    BalasHapus
  5. Semangat terus Halona, semoga cepat sembuh yaa :)

    BalasHapus
  6. Semoga Allah memberikan kesembuhan dan Halona kuat. Sedih bacanya :(

    BalasHapus
  7. Halonanya apa kabar mbak? Mudah-mudahan terus dipeluk kebaikan semesta ya, jangan pernah nyerah, Halona pasti menang!

    Salam,
    Aci

    BalasHapus
  8. Sedih mba bacanya :( . Ga prnah tega kalo denger anak kecil kena kanker. Ga kebayang sakit yg dia rasain :( . Halona skr gmn?

    BalasHapus

Jangan lupa berkomentar ya, tinggalkan alamat blognya biar bisa balik berkunjung.

Terima Kasih.