Pengalaman Saya Wisata Ke Pulau Gili Labak - Madura

by - Sabtu, Januari 16, 2016

Namanya juga anak semata wayang mana boleh pergi terlalu jauh dari orang tua. Sebagai anak semata wayang atau anak tunggal saya juga merasakan hal tersebut, mau pergi jauh nggak diperbolehkan, mau pergi sendiri apalagi dan semua "keterbatasan" yang sudah biasa saya alami. Terkadang bosan juga kalau semuanya dibatasi tapi kalau dipikir sekali lagi, saya nggak seterusnya kan bisa tinggal sama orang tua ?. Jadi, mungkin ini kesempatan saya untuk berbakti sepenuhnya sama orang tua, sambil sesekali membiasakan mereka bahwa saya ini sudah bukan anak kecil lagi, hehehe.

Kalau sudah pergi sendiri nggak diperbolehkan apalagi menghabiskan malam tahun baru di tempat yang jauh, mana mungkin ? :D. Awalnya sih begitu, orang tua masih berat melepas saya untuk bisa pergi ke banyak tempat untuk bisa mendapatkan pengalaman dan pelajaran di luar sana. Pelan - pelan diberikan pengertian akhirnya kedua orang tua saya memberi izin untuk bisa pergi kemana saja asal tujuannya positif.

Nah, tahun baru kemarin untuk pertama kalinya saya pergi cukup jauh dari rumah tanpa pengawas kedua orang tua. Walaupun sebelumnya saya sudah membiasakan mereka untuk sedikit terbiasa jauh dari saya, misal dengan banyak datang ke acara - acara blogger dari pagi sampai sore. Kata orang semua itu bisa karena terbiasa, prinsip itu berlaku juga kepada kedua orang tua saya.



Kembali meminta izin pada kedua orang tua untuk pergi merayakan malam tahun baru di Gili Labak, sebenarnya kesana bukan cuma untuk jalan - jalan saja tapi sekalian kerja. Sambil memantau keadaan serta kondisi Gili Labak di malam tahun baru untuk ditulis di blog pertama saya dan pasangan PulauMadura.com. Rasanya bahagia sekali akhirnya orang tua saya memberikan kepercayaan penuh kepada saya, padahal seperti yang banyak dikhawatirkan orang - orang tentang hal negatifnya.

Sebenarnya sudah lama sekali saya penasaran dan ingin pergi ke Gili Labak ini, bagaimana nggak penasaran kalau setiap lihat foto - foto disana bagusnya keterlaluan. Padahal semua orang tau betul Pulau Madura itu terkenal gersang dan panas. Tapi adanya Gili Labak mematahkan persepsi kalau Madura itu nggak bagus, Gili Labak ada di Madura itu artinya Madura punya tempat wisata yang bagus. :D


Seperti biasa karena ini kali pertama saya berpergian jauh walaupun hanya dua hari satu malam saja saya sudah bersemangat sekali mempersiapkan barang bawaan. Semua yang saya butuhkan dan saya pikir akan saya gunakan disana sudah lengkap di dalam tas ransel waktu itu, anak rumahan mau jalan - jalan, hehehe. Mulai dari baju, alat mandi, handuk, jaket, baju tidur, alat mandi lengkap, make up lengkap dan cemilan sampai tas ransel saya terisi penuh.

Pada hari kamis pagi saya bersama pasangan berangkat menuju Tangkel, Tangkel ini pertigaan Suramadu antara Bangkalan dan Sampang. Di pertigaan Tangkel kita menunggu bus Akas yang akan membawa kita menuju kota Sumenep. Kurang lebih setengah jam menunggu bus datang dari terminal Bungurasih Surabaya, akhirnya dapat juga.

Ternayata karena liburan Natal dan tahun baru semua bus terisi penuh dan itu kali pertama saya nggak dapat kursi untuk duduk, jadi mau nggak mau ya harus berdiri. Lumayan juga sih berdiri lama sampai hampir satu jam dan akhirnya dapat kursi dari penumpang yang sudah turun. Meskipun begitu masih belum menyurutkan semangat saya untuk pergi ke Gili Labak.

Ini belum seberapanya, kata orang - orang kalau ke Gili Labak harus siap diombang - ambing di atas perahu selama 2,5 jam. Kurang lebih sekitar 3,5 jam perjalanan darat menggunakan bus umum dari Bangkalan kita pun akhirnya sampai di terminal Arya Wiraraja Sumenep. Turun di terminal mulai deh bingung ternyata untuk bisa menuju pelabuhan Kalianget sedikit susah mendapatkan angkutan umum belum lagi hari itu masuk masa liburan.

Sampai lupa, waktu itu kita pergi ke Gili Labak mengikuti komunitas anak muda Sumenep TOLOS namanya, kebetulan salah satu pengurus komunitas ini teman akrab pasangan saya. Hebatnya lagi menurut cerita pasangan saya ini tadi temannya itu salah satu tim yang dulu menemukan Gili Labak, keren. Kembali lagi ke cerita, di pelabuhan semua peserta diharuskan sudah berkumpul tepat jam 11 siang dan waktu itu sudah hampir jam 11 tapi kita berdua belum menemukan satu pun angkutan umum yang bisa mengantar menuju pelabuhan Kalianget.

Khawatir takut telat dan takut membuat peserta yang lainnya lama menunggu akhirnya kita menyewa satu mobil Carry dengan bayaran yang lumayan, nggak apa - apa lah daripada telat ya. Sekitar 20 menit perjalanan menuju Pelabuhan Kalianget kita pun sampai dan ternyata tempat yang dijanjikan buat berkumpul masih sepi. Bingung, apa iya kita ketinggalan rombongan ? coba menghubungi nomor salah satu panitia dan diberi jawaban kalau harus menunggu dulu sebentar, baiklah kita berdua pun menunggu.

Lagi - lagi menunggunya lumayan lama hampir dua jam, karena perut sudah terasa lapar kita berdua memutuskan untuk makan siang dulu di warung yang ada di sekitar pelabuhan. Kemudian ketika selesai makan siang dan duduk di pinggir jalan ada sebuh mobil yang datang menghampiri, ternyata itu mobil salah satu panitia yang akan datang untuk menjemput.



Teman - teman, untuk bisa menyeberang menuju Gili Labak ini ternyata nggak hanya lewat pelabuhan Kalianget saja, waktu itu rombongan kita menyeberang melalui pelabuhan Gersik Putih. Pelabuhan Gersik Putih ini berjarak sekitar 1Km dari pelabuhan Kalianget. Kembali kita harus menunggu untuk bisa siap semua sebelum menyeberang, ternyata ada sekitar 100 peserta yang termasuk dalam daftar rombongan  waktu itu, banyaknya.

Para peserta nggak cuma berasal dari Madura saja, tapi banyak yang berasal dari luar Madura yang juga ingin menghabiskan waktu malam tahun baru di Gili Labak. Ada yang bersama pacar, ada yang bersama teman dan ada satu keluarga yang ikut. Jam setengah tiga sore perahu pun mulai berangkat dan perjalanan kita pun dimulai. Perahu yang digunakan waktu itu cukup besar sedikit lebih besar dari perahu yang biasa digunakan untuk menyeberang pada umumnya.

Selama perjalanan yang memakan waktu cukup lama itu para peserta menghabiskan waktu mereka dengan bernyanyi, main game, utak - atik gadget, duduk di pinggir perahu dan ada juga yang tidur serta makan. 3,5 jam berakhir dan sampai juga saya di Gili Labak untuk pertama kalinya, kalau pasangan saya malah sudah kali ke empat datang kesana.

Serius, pulaunya bagus sekali pasirnya putih juga lembut dan air lautnya bening agak kebiruan. Sambil agak berebutan peserta bergantian turun dari perahu karena perahu yang kita tumpangi nggak bisa terlalu mendekat ke tepi pantai terpaksa kita turun melalui papan kayu, serem juga. Menginjakkan kaki di Gili Labak rasanya saya nggak henti - hentinya teriak kegirangan, maklum ya anak rumahan nggak tau dunia luar. :D

Ternyata di Gili Labak ini sudah ramai sekali dengan wisatawan yang lainnya, menurut sumber informasi yang terpercaya pada malam tahun baru nanti akan ada sekitar 2500 wisatawan yang menyerbu Gili Labak. Untung saja komunitas yang memfasilitasi kita untuk pergi kesana sudah membooking beberapa spot, jadinya bisa bebas mau dimana saja. :D



Oh iya, waktu itu kita sampai di Gili Labak sore hari menjelang senja jadi waktu yang pas sekali buat nikmatin senja di pantai Gili Labak. Ada yang foto - foto, ada yang main bola voli, ada yang membangun tenda untuk berkemah, ada yang duduk di tepi pantai dan ada juga yang bermain air di pantai. Kalau kita berdua sama - sama sibuk foto - foto sambil buat video sekalian kerja juga.

Malam pun datang rasanya badan agak lengket waktu itu dan ternyata saya baru ingat kalau dari tadi pagi saya belum mandi lagi. Akhirnya ikut mengantri untuk mandi, air yang digunakan untuk mandi di Gili Labak ini asin sekali tapi karena merasa nggak nyaman karena belum mandi, jadinya mau nggak mau mandi juga, lumayan sedikit segar. Setelah mandi dan sholat di musholla yang ada disana kita berdua menuju gazebo untuk mengambil jatah makan malam sambil menikmati acara malam tahun baru yakni live music.

Kalau malam tiba Gili Labak sudah nggak terlihat lagi keindahannya, sempat sedikit merasa bosan karena nggak ada aktivitas lain tapi untung terhibur dengan banyaknya acara malam tahun baru. Setelah makan malam entah kenapa saya merasa mengantuk sekali nggak tertahankan, maunya tidur. Karena masih baru selesai makan terpaksa harus duduk sebentar di gazebo padahal mata sudah merem terus waktu itu.

Setelah satu jam berlalu saya minta antar ke pasangan saya untuk pindah tempat duduk ke gazebo sebelah belakang, saya mau tidur disana saja sementara karena nggak mungkin juga masih pagi begini sudah tidur sendirian di penginapan. Akhirnya kita pun pindah ke gazebo sebelah belakang, saya mulai merebahkan badan dengan kepala beralaskan tas.



Jadinya, selama pergantian malam tahun baru saya habiskan untuk tidur dan pasangan saya harus kerja sendiri untuk mengambil gambar. Padahal waktu itu ada banyak acara seru, seperti live music, pelepasan lampion dan puncaknya pesta kembang api. Tapi mau bagaimana lagi saya sudah nggak kuat lagi buat melek, maunya tidur terus. :D



Singkat cerita, pagi pun tiba tapi rasanya mata masih panas dan berat ya waktu itu. Tapi nggak boleh lah melewatkan pagi yang cantik di Gili Labak, kemudian saya langsung mandi walaupun tetap saja airnya asin sekali. Kali ini kembali mengambil foto - foto aktivitas wisatawan di pagi hari juga bikin video liputannya. Ini kali pertama saya jadi talent dalam sebuah video, malu sekali rasnya tapi saya ingat pesan Makpon Mira Sahid dalam sebuah artikel kalau menjasi seorang blogger harus bisa juga Video Blogging.

Kembali lagi rasa percaya diri saya, meskipun tetap saja masih kaku, hehehe. Setelah selain mengambil foto dan membuat video liputan kita pun pergi bermain - main di tepi pantai. Gili Labak ini bagus sekali, pilihan tempat wisata yang tepat buat teman - teman bersama keluarga, sahabat, teman kerja dan pasangan. Semua fasilitas umum disana sudah lengkap, jadi nggak perlu khawatir lagi.

Untuk masalah kebersihan di Gili Labak, teman - teman nggak perlu khawatir lagi. Disana kebersihannya benar - benar dijaga, terbukti dengan banyak penduduk sekitar yang membersihkan sekitar pantai. Selain itu disana banyak dan mudah sekali kita temukan tempat sampah, jadi sudah nggak perlu bingung lagi kalau mau buang sampah. Semoga kesadaran akan pentingnya kebersihan semakin kuat pada semua wisatawan, kan rasanya sayang sekali kalau tempat yang sebelumnya bersih jadi kotor karena ketidak pedulian kita.




Setelah puas bermain - main air di tepi pantai kita kembali ke gazebo untuk sarapan dan kemudian lanjut untuk snorkeling, yeee. Ini kali pertama juga saya snorkeling, awalnya sulit sekali takut tenggelam, hehehe. Belum lagi di Gili Labak ini banyak sekali terumbu karang dan bulu babi atau Landak Laut yang sekali kita terkena durinya pasti rasanya sakit juga panas minta ampun kata orang - orang disana.

Jadi, selama melakukan snorkeling harus benar- benar hati, lalu kalau mulai teras capek dan ingin berdiri untuk melihat sekitar cari tempat yang kosong di bawar air yang nggak ditumbuhi oleh terumbu karang. Pokoknya jangan sampai kita merusak terumbu karang dan jangan sampai juga anggota tubuh kita terluka tergores terumbu karang maupun tertusuk duri Bulu Babi ini ya.



Pas lagi snorkeling, Masya Allah di bawah laut Gili Labak itu bagus sekali sayang waktu itu kita lupa membawa kamera underwater. Semakin ke tengah air lautnya semakin biru, agak menyeramkan juga sih apalagi takut ada arus yang bisa kapan saja membawa kita semakin ke tengah laut. Saya jadi tau kenapa banyak orang yang hobi sekali menyelam, snorkeling saja sudah bagusnya minta ampun apalagi menyelam mungkin ya, berani sekali. :D

Snorkeling selama satu jam selesai, kita kembali ke gazebo untuk menaruh alat snorkeling dan tiba - tiba terasa sesuatu yang aneh di kaki kanan saya. Ternyata kaki kanan saya luka tergores terumbu karang ketika sedang snorkeling tadi, perihnya. Untung saja panitianya siaga jadi luka di kaki kanan saya langsung diobati dan beruntungnya lagi saya nggak terkena duri Bulu Babi, entah gimana jadinya kalau sampai tertusuk.


Setelah diobati saya dan pasangan juga peserta yang lain kembali siap - siap untuk pulang, mandi, bersih - bersih dan jam 11 siang kita semua kembali menyeberang. Wajah - wajah lelah bercampur bahagia mewarnai semua wajah peserta, perjalanan kita di Gili Labak sudah selesai tapi kenangannya melekat jelas. Sampai jumpa kembali Gili Labak yang cantik :)

VIDEO SELFIE DI PULAU GILI LABAK



You May Also Like

28 komentar

  1. Cantik sekali pantainya.. Foto-fotonya juga bagus. Ihiks.. Saya blm bisa bikin video blogging. Piye iki yoo.. Makin susah saja jadi blogger :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga awalnya seperti itu mbal, malu banget suruh ngomong cas cis cus depan kamera :D tapi tuntutan ngeblog, kepaksa deh dan akhirnya ga enak kalau ga bikin video blogging, hahaha :D

      Hapus
  2. Balasan
    1. Makasi founder Plat - M komunitas blogger paling keren se Madura akhirnya ngomentarin blog aku, yeeee :D

      Hapus
  3. cakeeeeppp makasih reviewnya bisa jadi referensi saya kalau kapan kapan ke sana ;)

    BalasHapus
  4. Jadi makin kangen sama pulau Madura.....semoga bisa kesanaaa....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harus bisa dong :D pas bileh se moliyah mbak ? :D

      Hapus
  5. Cakep banget ya Gili Labak ini. Saya sering ke Madura sekitar 2-3 tahun yang lalu, ikut almarhum ayah bertugas. Pengen ke sini tapi susah banget ngajakinnya hahaha .. Next destination untuk liburan berikutnya ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau mau ke Gili Labak pake jasa travel enak, Mbak. Biar nggak kerepotan :D

      Hapus
  6. Wah... baca ini, jadi makin pengen ke Madura lagi. Malu lah... kalau belum mengeksplorasi tanah leluhur. Ha..ha.. TFS

    BalasHapus
  7. Wahhh, seru banget, Madura keren banget ternyata :) Dulu pas tinggal di Malang, cuma beberapa kali ke Madura, ga nyampe wisata2nya itupun #hix... Videonya kenapa cuma segituuu #kamimaulagih ^^

    BalasHapus
  8. pantai selalu indah , asal dijaga selalu keberishannya. Suka pasirnay dan jalan di atas pasir itu rasanya

    BalasHapus
  9. Aku pingin ke sini. :( Sayangnya kemarin pas hamil.

    BalasHapus
  10. Jujur ...
    saya baru mendengar adanya pulau ini ...
    ada DJ juga disana rupanya ... :)

    Terima kasih infonya ya Mbak

    Salam saya

    BalasHapus
  11. Noted!!! ini wishlist di Tahun 2016, gili labak

    BalasHapus
  12. wah...keren. aku aja belum pernah ke tempat ini walaupun asli Madura...

    BalasHapus
  13. Sudah 1 tahun gak maen ke Gili Labak lagi. Jadi kangen sama Gili Labak dan segala perkembangannya

    BalasHapus
  14. mantap mas infonya dan salam kenal

    BalasHapus
  15. terimakasih sob buat infonya dan salam sukses

    BalasHapus
  16. bagus bos artikelnya dan sangat menarik

    BalasHapus
  17. makasih gan infonya dan semoga bermanfaat

    BalasHapus
  18. Wah,jalan jalan nih,
    kapan2 kesono ah

    BalasHapus
  19. Malam ini jam 11 malam saya brkt kesana bersama keluarga besar... Rencananya mau snorkling jg di gili labak. Mau tanya apakah situasi di kapal memungkinkan utk bayi usia 8bulan dan anak2 usia 3 dan 5tahun? Saya naik kapal boat besar. Kebetulan kita ikut paket tour.

    BalasHapus
  20. Pengen deh kesana, tapi biayanya berapa ya kira2 habisnya semua? Aku asli madura tapi belum pernah kesana hmmm...

    BalasHapus
  21. Dududdu, temenku lagi ngajak ke sini nih. Tapi aku masih belum yakin, karena belum dapat referensi perjalanan ke sana, hmmm indah bgt yak pulaunya

    BalasHapus
  22. saya sering ke sumenep mbak, tugas kantor, pengin juga ke gili labak tapi waktu belum ngijinin saya kesana saat itu.. huhu syedih

    BalasHapus

Jangan lupa berkomentar ya, tinggalkan alamat blognya biar bisa balik berkunjung.

Terima Kasih.