Anak Tunggal Itu Calon Istri Ideal !

by - Kamis, September 19, 2019

Menikah menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi seorang anak tunggal seperti saya ini. Lho, kok bisa, Cha ? Iya bisa, menikah bukan hanya untuk senang-senang karena sudah halal dan sah, bukan karena sudah bisa bebas mau berbuat apa saja berdua dengan suami dan yang terpenting menikah bukanlah sebuah pencapaian tertinggi dalam hidup atau bahasa kerennya Life Goals.

Teman-teman yang sedang membaca tulisan ini terutama yang sudah menikah pasti setuju dengan saya, kalau memang menikah tidak selalu sama dengan bayangan orang yang belum menikah, hehehe. Jadi, sebelum menikah dengan suami bisa dibiang saya cukup banyak mendapat “Penilaian Dini” dari lingkungan sekitar dan tidak jarang dari orang terdekat saya maupun suami.

Namanya juga manusia, bisa menilai sebatas kondisi luar seseorang saja dan sebatas pemikiran mereka. Apalagi sesama perempuan tidak jarang lho ikut-ikutan memberikan penilaian yang kurang baik pada perempuan lainnya. Biasalah, kodrat perempuan itu kan lebih banyak bersosialisasi (baca : ngegosip) hahaha. Jadi kamu habis digosipin, Cha ? iya nih, tapi dulu eh sekarang masih juga sih.

Rasanya kurang nyaman kalau saya bilang habis digosipin, tidak apa-apa dan tidak masalah mereka membicarakan saya seperti apa karena saya anggap itu hak mereka. Lalu, apa hubungannya dengan menikah adalah sebuah tantangan bagi anak tunggal dengan saya yang diberi penilaian terlalu dini ?. Ada, karena saya anak tunggal jadi banyak yang berpendapat kalau menikah nanti saya tidak bisa berbuat apa-apa, kecuali manja-manja dengan suami.

Ketika mendengar hal tersebut sebenarnya saya cukup santai menanggapinya, saya sudah terbiasa dengan image anak tunggal yang manja dan tidak bisa diandalkan. Meskipun dulu sempat saya protes kepada kedua orang tua, “Kenapa sih nggak buat adik, Ma?” hahaha. Tapi berjalannya waktu dan semakin saya dewasa, saya semakin ikhlas kalau memang takdir saya menjadi anak tunggal.




Sebelum Maupun Sesudah Menikah Saya Bukan Orang yang Manja!


Mungkin karena anak semata wayang dan satu-satunya menjadi buah hati orang tua, tidak heran kalau anak tunggal itu memiliki sifat manja. Saya juga tidak bisa memungkiri hal tersebut, jujur saja saya ini tipe orang yang sulit bersosialisasi dan berbagi dulu. Baru kenal dengan suami saya banyak dibantu untuk bersosialisasi yang baik dengan banyak orang.

Tidak jarang juga sebelum melakukan sesuatu yang berhubungan dengan banyak orang saya konsultasi dulu dengan suami atau saat saya mengalami miss komunikasi dengan orang lain. Ya, sejak itulah saya belajar banyak hal tentang kehidupan dan setelah menikah saya berusaha membuktikan kepada semua orang dan diri sendiri kalau saya bisa seperti istri pada umumnya.

Terlebih lagi saya sudah akrab dengan berbagai macam kesulitan dalam hidup, bisa dibilang kalau saya berbeda dengan anak tunggal lainnya. Saya tidak punya waktu untuk bermanja-manja yang berlebih dengan orang tua, apalagi mama saya paling tidak suka kalau saya manja. Cuma anehnya dari dulu sampai baru menikah 2 bulan yang saya bisa kemana-mana bebas, hahaha.

Mereka bilang kalau anak tunggal itu manja, tidak bisa diandalkan dan menyebalkan tapi ada beberapa fakta yang saya rasakan sebagai anak tunggal dan itu sangat berlawanan dengan pendapat orang-orang. Tanpa bermaksud membela diri, tapi ada baiknya kalau mengenal anak tunggal model saya ini lebih dekat lagi, hehehe.

Beberapa Hal yang Harus Kamu Tahu Dari Anak Tunggal


Tidak semua anak tunggal itu memiliki sifat yang tidak baik, saya mencoba menuliskan satu persatu fakta yang sudah saya rasakan sendiri. Beberapa fakta ini cukup ampuh mematahkan pendapat orang-orang kalau cari calon istri sebaiknya jangan anak tunggal, nanti serba repot dan menyusahkan.

1. Anak Tunggal Itu Tidak Manja, Tapi Mandiri

Ah bercanda kamu, Cha! Lho seriusan, sebagai anak tunggal yang terbiasa hidup sendiir tanpa saudara serahim saya sudah belajar mandiri sejak kecil. Meskipun saya tidak mau menutupi fakta kalau saya pernah beberapa kali mendapat perlakuan istimewa dari orang tua. Justru, kalau saya terus manja suatu saat kebiasaan tersebut akan menyusahkan diri saya sendiri.

Saya biasa melakukan semuanya sendiri, kebetulan saya memang bukan berasal dari keluarga yang cukup berada. Jadi, mau manja gimana ? kan kasih orang tua kalau saya banyak menuntut. Hal tersebut berimbas juga saat ini setelah menikah, saya pun terbiasa mengerjakan beberapa pekerjaan rumah tangga seorang diri tanpa bantuan dari suami.

2. Anak Tunggal Itu Pribadi yang Dewasa

Terbiasa hidup sendiri membuat saya banyak berhadapan dengan berbagai macam kondisi terlebih lagi saya tidak punya saudara untuk berbagi perasaan. Jadi setiap mengambil keputusan saya harus betul-betul memikirkan konsekuensinya. Karena semua konsekuensi dari keputusan saya akan saya rasakan sendiri.

Hal tersebut yang membuat suami memilih saya untuk menjadikan saya istrinya. Ketika menikah nanti akan ada banyak keputusan dalam hidup yang harus diambil dan bahkan mungkin keptusan yang harus diambil secara cepat. Misal, saat tabungan menipis lagi dan harus diputar untuk modal kerja maklum saja suami sedang merintis kerja dari nol, lika liku kehidupan kami menjadi lebih banyak.

3. Anak Tunggal Itu Pendengar yang Baik

Saya tahu rasanya saat saya sedang butuh untuk berbicara dengan orang lain dan waktu itu saya hanya bisa berbicara dengan guling ataupun tembok kamar. Darisana saya bermimpi rasanya menyenangkan sekali kalau ada yang mau berbicara dengan saya secara dekat. Saya selalu suka saat ada orang lain menceritakan semua masalah dan perasaannya kepada saya.

Terutama suami sendiri, saya merasa menjadi menjadi istri yang berguna saat suami saya bisa merasa nyaman bercerita tentang hal apapun kepada saya.

4. Anak Tunggal Itu Pengertian

Teman-teman tahu rasanya saat kita meminta sesuatu sampai memohon sekali tapi tidak dikabulkan ? saya sering. Rasanya sungguh tidak enak tapi karena hal itulah saya belajar untuk mengerti lebih banyak lagi. Banyak yang bilang kalau punya istri anak tunggal pasti banyak sekali keinginannya, dulu semasa masih pacaran saya sering kesulitan memahami kondisi suami.

Beberapa kali sifat egois saya muncul dan saya memaksa suami untuk mengabulkan keinginan saya tersebut. Tapi semakin kesini saya mulai bisa mengerti keadaan suami dan belajar kalau tidak semua permintaan kita harus dituruti.

5. Anak Tunggal Itu Suka Bersaing

Bersaing ? iya bersaing, meskipun saya tidak punya saudara yang bisa saya ajak ribut saat jatah makanan saya diambil tapi saya terbiasa bersaing. Saya tidak akan rela begitu saja memberikan apa yang pernah saya dapatkan secara sulit kepada orang lain. Hal itu malah jadi bagus, karena saya akan selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam hal apapun.

Apalagi saat sedang melayani suami, saya selalu mengusahakan semua yang terbaik bagi suami saya. Selain melayani suami adalah kewajiban dan saya hanya tidak ingin saja suatu saat ada perempuan lain yang bisa memberikan kebahagian melebihi apa yang sudah saya berikan kepada suami, naudzubillah.

6. Anak Tunggal Itu Penuh Perhatian

Bukan penuh perhatian tapi super penuh perhatian, karena dari kecil mereka terbiasa mendapat perhatian penuh dari kedua orang tuanya. Jadinya, hal tersebut membuat kami para anak tunggal yang sudah menjadi istri bersikap penuh perhatian dan cinta kepada suami, ciieeee. Saya sendiri suka merasa bersalah kalau sampai lalai memperhatikan kebutuhan suami.

Sikap yang penuh perhatian merupakan salah satu alasan kuat suami semakin sayang pada istrinya, begitu kira-kira menurut pendapat banyak orang.

Jadi bagaimana ? masih ragu-ragu dengan kemampuan anak tunggal ketika menjadi istri ? hehehe. Memang saya sendiri tidak bisa menjamin semua anak semata wayang itu seperti yang saya sebutkan diatas, ya karena setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda. Harapan saya dari tulisan panjang ini supaya tidak ada lagi yang menilai terlalu dini kalau anak tungal itu bukan calon istri ideal, plis atuh!.

Untuk orang tua yang saat ini memiliki anak tunggal terutama yang perempuan saya sarankan untuk bisa mendidik mereka menjadi perempuan kuat, tidak cengeng dan bisa diandalkan. Saya ingat satu pesan mama yang sampai sekarang mampu membuat saya kuat,

“Jangan manja ! Mama nggak mau kamu jatuh dan hancur saat mama dan bapak sudah nggak ada. Jadilah perempuan yang kuat..”


Jadi buat ibu-ibu yang sudah punya anak lajang dan siap punya menantu, tidak ada salahnya buat yakin kalau anak tunggal itu calon menantu dan calon istri yang sebenarnya ideal, lho. :D

You May Also Like

37 komentar

  1. Anak tunggal itu mandiri, benar. Anak saya sekarang 8 tahun dan belum punya adik, bisa dibilang anak tunggal ya tapi dia mandiri dan gak manja

    BalasHapus
  2. Kalau yang paling manja, anakku yang bungsu mba.Nggak mandiri. Karena dia paling kecil, dan perlu diurusi terus.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anak bungsu memang juga terkenal manja sih mbak :D

      Hapus
  3. Aku nak tunggal juga Mbak. Kalau kata orang, anak tunggal banyak warisannya. Hahaha. Eidan!
    Poin2 di atas aku setuju banget. Dan yang saat ini kerasa banget setelah nikah adalah tanggung jawab ke orangtua karena kini mereka ikut aku mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget mbak, aku sama suai sudah sepakat tentang mengurus ibu bapakku kelak kalau sudah sepuh.

      Hapus
  4. Aku pernah 14 tahun jadi anak tunggal, perlakuan orangtuaku justru 'kejam' ini bikin aku akhirnya pengen hidup mandiri, eh ndilalah punya adek malah perlakuannya beda 100 drajat, adekku yg notabenenya laki2 malah cemenan dan jiperan

    BalasHapus
  5. Jujur mbak saya juga sebenarnya lagi nyari anak tunggal dan saya kayaknya harus berusaha karena kemarin saya nemu tapi kayaknya butuh perjuangan soalnya katanya harus ada perjuangannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, lagi cari anak tungal buat dijadikan istri atau bagaimana ini, Kang ? :D

      Hapus
  6. aku punya beberapa teman yang anak tunggal. mereka cenderung mandiri lho. tapi agak keras kepala :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, kalau aku sepertinya bukan tipe anak tunggal yang keras kepala mbak :P

      Hapus
  7. Aih.... Ketemu saudara blogger senasib jd anak tunggal

    BalasHapus
  8. Temen semasa SMP yang cukup deket dengan aku juga anak tunggal, mba Riska. Cewe siy. Memang ngga keliatan manjanya. Cuma sesekali suka pingin diprioritaskan sama temen-temen yang lain. Hihihi. Kali aku siy anak sulung :D.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak, anak tunggal memang suka jadi yang pertama dalam hal apapun, tapi berjalannya waktu saya beajar kalau nggak selamanya permintaan kita harus dituruti. :)

      Hapus
  9. sebuah cara pandang baru mbak. bisa jadi rujukan ini. tidak selamanya yang tunggal itu manja ya. tfs mbak.

    BalasHapus
  10. manja atau nggak kayanya ga terkait dengan anak tunggal atau bukan ya mba, pola asuh pastinya. ortu mba berati udah sukses mendidik anak jadi pribadi yg mandiri :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul mbak, pola asuh dari orang tua yang sangat mempengaruhi karakter anak.

      Hapus
  11. Saya juga anak tunggal Mak.
    Ngerasa manja sih nggak, lha justru kalo ada apa2 di rumah, misal lagi kena semprot emak bapak, semua ditanggung sendiri kan hihihi.
    Bapak sy si memang rada overprotektif, tapi pas merantau & ditinggal dinas suami ya Alhamdulillah sy & anak nggak kenapa2.
    Di sekolah/kampus klo ada tugas yg harus dikerjakan sendiri ya saya enjoy aja. Kliling2 ngider sendirianpun begitu.
    Sbg anak tunggal justru dituntut mesti kuat.

    BalasHapus
  12. Benerrrrr, ga jaminan kok mau anak keberapa aja... Hihihi, saya anak pertama, tapi yang paling manja di antara adek-adek saya *pengakuandosa hehehe. Suami saya anak ketiga malah juga ngemong banget ke saya dan keluarga :) semangat mbak riska, para gosiper jangan dimasupin hati :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kok bisa ya mbak anak pertama manja, biasanya anak pertama yang paling dewasa dan mandiri, hahaha. Iya, makasi ya mbak :)

      Hapus
  13. Anak tunggal manja atau nggak, tergantung sama orangnya juga ya. Aku ada temen yg anak tunggal, pernah ke rumahnya sih dan emang manja apa-apa minta dilayani, tapi ada juga temenku yg lain anak tunggal, nggak manja sama sekali malah mandiri dan penolong banget :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul mbak, semua tergantung dari pola asuh orang tuanya. :)

      Hapus
  14. kata teman-teman anak tunggal itu biasanya manja dan kurang mandiri.
    benarkah?
    thank dan salam kenal ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebagian besar tapi tidak semua anak tunggal begitu, Mas. Salam kenal balik.

      Hapus
  15. Anak tunggal sama ya kayak anak pertama. Sama2 mandiri dan bertanggung jawab #eaaa :p

    BalasHapus
  16. Dari yg disebutkan karaketrisitik lebih kaya anak sulung ya mba..
    Tp posisi kelahiran ga menentukan secara utuh karakter seseorg ko :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul, tergantung poa asuh orang tua yang diberikan juga mbak.

      Hapus
  17. wah kalo gitu saya mau nyari anak tunggal ah,, mumpung masih jomblo. #eaaaaaa...

    BalasHapus
  18. aku dr dulu kepengin banget jd anak tunggal.. tapi sayangnya krn lahir di keluarga batak, anak laki2 itu penting buat papa.. jd lah mama trs memberikan adik sampe akhirnya ada yg cowo :D..

    BalasHapus
  19. sayang saya bukan anak tunggal mbak

    BalasHapus
  20. Wah setuju sekali mbak. Kadang saya suka bingung kok masyarakat streotype kita sebagai pribadi manja ya hahaha padahal jelas2 kita mau mgapa2in sendiri, gak punya kakak ataupun adik yg bisa bantu kita, nemenin kita, atau ngajarin kita pr hahah.. Semoga tulisan ini banyak yg baca ya mbak supaya semakin berkurang stereotype negatif ttg anak tunggal.

    BalasHapus
  21. bagaimna ya caranya ketika menjadi seorang istri , anak tunggal pula, waktu terbagi 2 suami dan orang tua.. biar sm2 merasa adil??

    BalasHapus

Jangan lupa berkomentar ya, tinggalkan alamat blognya biar bisa balik berkunjung.

Terima Kasih.